Stigma Negatif Aparatur Harus Dihapus

Senin, 18 Mei 2015 - 11:00 WIB
Stigma Negatif Aparatur...
Stigma Negatif Aparatur Harus Dihapus
A A A
MEDAN - Wali Kota Medan Dzulmi Eldin berharap stigma negatif terhadap kinerja aparatur kelurahan dan kecamatan bisa dihilangkan. Karena itu, camat, lurah, kepala lingkungan (kepling), dan seluruh pegawai harus bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Kembali saya tegaskan, kita ini merupakan pelayan masyarakat, bukan dilayani masyarakat. Jadi berilah pelayanan sebaik- baiknya kepada masyarakat,” kata Eldin saat menghadiri acara pembinaan mental spiritual camat, lurah, kepling, serta seluruh pegawai di Kecamatan Medan Area, di Aula Kecamatan Medan Area, Jalan Rahmadsyah, Kelurahan Kota Matsum I, Jumat (15/5).

Kegiatan pembinaan mental spiritual itu dilakukan untuk membangun sekaligus memperkuat karakter, watak, sekaligus etos kerja aparatur kelurahan dan kecamatan untuk menjalankan amanah dan kepercayaan masyarakat dengan penuh kesadaran, bersemangat, dan bertanggung jawab. Wali Kota pun mengingatkan agar pembinaan mental spiritual itu akan berimbas dengan perubahan sikap dan kinerja yang lebih baik lagi.

Jangan sampai kegiatan itu hanya seremonial dan hanya berpindahpindah dari kecamatan yang satu ke kecamatan lainnya. “Sayaingin pembinaan mental ini menghasilkan output dan outcome bagi kita semua dengan wujud peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mantan sekretaris daerah kota (sekdako) Medan itu meminta aparatur pemerintah melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab. Semua integritas dan dedikasi itu turut menentukan kesuksesan pembangunan kota. Wali Kota juga mengatakan, camat, lurah maupun kepling memiliki posisi paling dekat dengan masyarakat.

Karena itu, mereka dituntut menjadi komunikator sekaligus fasilitator penerapan kebijakan-kebijakan dan program pembangunan, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sampai tingkat keluarga.

“Semua yang kita kerjakan harus dipahami sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sangat penting sebab kita masih sering mendengar keluhan dari masyarakat terkait pelayanan yang diberikan baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan jauh lebih berbelit- belit, lebih lama, dan jadi lebih mahal dari sebenarnya,” kata Wali Kota.

Untuk mengantisipasi masalah ini, Pemko Medan berupaya meningkatkan fasilitas di kantor kelurahan maupun kecamatan, berupa sarana serta prasarana pelayanan didukung dengan teknologi yang baik. Wali Kota meminta agar sarana didukung teknologi itu dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendukung pelayanan. “Jangan hanya jadi tontonan dan dipergunakan untuk keperluan lain yang tidak menyangkut dengan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Selain itu, kata Wali Kota lagi, aparatur kelurahan maupun kecamatan jangan ada yang gagap teknologi (gaptek). Semua harus terus meningkatkan kemampuan meng-update informasi dan teknologi. Sebab, saat ini aparatur pemerintahan bekerja di kota metropolitan baru dan di era informasi terbuka. Masyarakat tidak segansegan berpendapat baik secara langsung maupun melalui media sosial yang bisa diakses seluruh masyarakat.

Camat Medan Area, M Ali Sipahutar sangat menyambut baik kegiatan pembinaan mental spiritual itu. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada seluruh aparatur di Kecamatan Medan Area dan memotivasi agar bekerja lebih baik lagi di tengah masyarakat.

“Saya beserta seluruh jajaran se-Kecamatan Medan Area siap menjalankan apa yang diinginkan bapak Wali Kota untuk memberikan pelayanan sebaik- baiknya sehingga masyarakat benar-benar merasa terlayani,” papar Ali.

Lia anggia nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1097 seconds (0.1#10.140)