Pengecekan Instalasi Listrik Akan Dirutinkan
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyatakan akan meningkatkan pengecekan instalasi listrik di semua pasar tradisional di wilayahnya.
Langkah ini dilakukan setelah diketahui bahwa kebakaran Pasar Johar pada Sabtu (9/5) lalu disebabkan korsleting listrik. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa usulan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mengecek instalasi listrik di tempat-tempat umum adalah hal yang tepat. Karena itu, pemkot akan rutin mengecek atau merawat instalasi listrik di seluruh pasar yang ada di Semarang.
“Kita akan lakukan pengecekan secara periodik beberapa waktu, entah nanti tiga tiga bulan atau enam bulan sekali.” “Pastinya, harus ada upaya untuk mengecek instalasi listrik tersebut,” katanya, kemarin. Hendi, sapaan akrab wali kota, yakin bahwa pengecekan secara periodik bisa meminimalkan potensi krosleting listrik yang menyebabkan terjadinya kebakaran. Hendi membantah selama ini tidak ada perawatan dan pengecekan terhadap instalasi listrik di pasar itu.
“Perawatan di Dinas Pasar semestinya ada,” ujarnya. Wali Kota meminta masyarakat mempercayai hasil penyelidikanPoldaJatengyangmenyebutkan bahwa kebakaran Pasar Johar karena korsleting listrik. “Kalau masih ada juga yang mengatakan kebakaran (Johar) itu karena disengaja, lebih baik suruh saja catat nomer handphone -nya kemudian lapor ke polisi,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijdoto Sardjoko mengatakan, kegiatan pengecekan dan perawatan instalasi listrik di pasar-pasar selalu dilakukan setiap tahun. Perawatan ini dilakukan oleh seksi kelistrikan dan rekanan. Petugas selalu melakukan penggantian komponen instalasi listrik jika diketahui ada yang rusak. “Namun, karena keterbatasan anggaran, setiap tahun hanya ada empat pasar yang dilakukan pengecekan dan perawatan instalasi listrik,” ungkapnya.
Tahun ini salah satu pasar yang mendapat perawatan instalasi listrik adalah Pasar Johar. Sayang, tidak semua instalasi diperbaiki mengingat kawasan Pasar Johar yang begitu luas. “Pada bagian mana yang dicek, secara teknis saya tidak tahu,” ujarnya. Guna mengantisipasi kebakaran terjadi di pasar yang lain, Dinas Pasar kemarin sudah mengumpulkan dan meminta semua kepala UPTD (unit pelaksana teknis daerah) pasar untuk meningkatkan kewaspadaan.
Terlebih, sudah dipastikan penyebab kebakaran Pasar Johar adalah karena korsleting listrik. “Saya sudah melakukan evaluasi, saya perintahkan mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Meskipun sebenarnya sudah ada surat edaran kepada mereka untuk melakukan tugas itu,” katanya.
M abduh
Langkah ini dilakukan setelah diketahui bahwa kebakaran Pasar Johar pada Sabtu (9/5) lalu disebabkan korsleting listrik. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa usulan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mengecek instalasi listrik di tempat-tempat umum adalah hal yang tepat. Karena itu, pemkot akan rutin mengecek atau merawat instalasi listrik di seluruh pasar yang ada di Semarang.
“Kita akan lakukan pengecekan secara periodik beberapa waktu, entah nanti tiga tiga bulan atau enam bulan sekali.” “Pastinya, harus ada upaya untuk mengecek instalasi listrik tersebut,” katanya, kemarin. Hendi, sapaan akrab wali kota, yakin bahwa pengecekan secara periodik bisa meminimalkan potensi krosleting listrik yang menyebabkan terjadinya kebakaran. Hendi membantah selama ini tidak ada perawatan dan pengecekan terhadap instalasi listrik di pasar itu.
“Perawatan di Dinas Pasar semestinya ada,” ujarnya. Wali Kota meminta masyarakat mempercayai hasil penyelidikanPoldaJatengyangmenyebutkan bahwa kebakaran Pasar Johar karena korsleting listrik. “Kalau masih ada juga yang mengatakan kebakaran (Johar) itu karena disengaja, lebih baik suruh saja catat nomer handphone -nya kemudian lapor ke polisi,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijdoto Sardjoko mengatakan, kegiatan pengecekan dan perawatan instalasi listrik di pasar-pasar selalu dilakukan setiap tahun. Perawatan ini dilakukan oleh seksi kelistrikan dan rekanan. Petugas selalu melakukan penggantian komponen instalasi listrik jika diketahui ada yang rusak. “Namun, karena keterbatasan anggaran, setiap tahun hanya ada empat pasar yang dilakukan pengecekan dan perawatan instalasi listrik,” ungkapnya.
Tahun ini salah satu pasar yang mendapat perawatan instalasi listrik adalah Pasar Johar. Sayang, tidak semua instalasi diperbaiki mengingat kawasan Pasar Johar yang begitu luas. “Pada bagian mana yang dicek, secara teknis saya tidak tahu,” ujarnya. Guna mengantisipasi kebakaran terjadi di pasar yang lain, Dinas Pasar kemarin sudah mengumpulkan dan meminta semua kepala UPTD (unit pelaksana teknis daerah) pasar untuk meningkatkan kewaspadaan.
Terlebih, sudah dipastikan penyebab kebakaran Pasar Johar adalah karena korsleting listrik. “Saya sudah melakukan evaluasi, saya perintahkan mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Meskipun sebenarnya sudah ada surat edaran kepada mereka untuk melakukan tugas itu,” katanya.
M abduh
(ars)