Musim Liburan, Sampah Gunung Lawu Meningkat
A
A
A
KARANGANYAR - Libur panjang pada akhir pekan ini dimanfaatkan oleh para pencinta alam untuk mendaki Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akibatnya, volume sampah yang ada di gunung tersebut mengalami peningkatan.
Relawan SAR Anak Gunung Lawu (AGL) Budi menjelaskan, kenaikan jumlah para pendaki itu dimulai sejak Rabu pekan lalu. Menurutnya, para pendaki itu memanfaatkan libur tanggal merah yang ada pada pekan ini.
Pihaknya menyebutkan, jumlah para pendaki gunung yang sudah tidak aktif itu mengalami peningkatan beberapa kali lipat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Menurutnya, jika pada hari biasa jumlah pendaki hanya berkisar pada angka puluhan, pada liburan kali ini naik menjadi ratusan pendaki.
"Jumlahnya meningkat baik dari wilayah sekitar Solo maupun warga dari luar kota, mereka memanfaatkan libur yang cukup panjang," ucapnya kepada KORAN SINDO, Minggu (17/5/2015).
Budi menambahkan, meningkatnya jumlah pendaki gunung tersebut secara otomatis meningkatkan volume sampah di sepanjang jalur pendakian. Sebab, secara otomatis para pendaki itu membawa bekal yang bisa menghasilkan sampah, seperti botol air mineral, plastik bungkus makanan, hingga sampah lain.
Namun, pihaknya belum bisa menghitung secara pasti jumlah sampah yang dihasilkan oleh para pendaki tersebut. Dia berharap peningkatan volume sampah itu tidak mengganggu pendakian dan merusak lingkungan sekitar.
Menurutnya, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama tim Relawan AGL akan menyisir jalur pendakian untuk membersihkan sampah-sampah yang ada.
"Nanti akan kita sisir setelah libur panjang ini selesai, sampah-sampah akan kami bersihkan serta perbaikan jalur yang rusak," tegasnya
Sementara itu, Koordinator Pencinta Alam Waras Kota Solo Ishaan mengatakan, banyaknya pencinta alam yang melakukan pendakian itu tidak hanya disebabkan libur panjang, tetapi cuaca beberapa hari terakhir ini cukup bagus untuk melakukan pendakian.
Menurutnya, selain Gunung Lawu, para pendaki juga memadati Gunung Merapi dan Merbabu. "Cuacanya sudah berganti dari penghujan menjadi kemarau, pastinya pemandangan yang ada cukup bagus," tegasnya.
Relawan SAR Anak Gunung Lawu (AGL) Budi menjelaskan, kenaikan jumlah para pendaki itu dimulai sejak Rabu pekan lalu. Menurutnya, para pendaki itu memanfaatkan libur tanggal merah yang ada pada pekan ini.
Pihaknya menyebutkan, jumlah para pendaki gunung yang sudah tidak aktif itu mengalami peningkatan beberapa kali lipat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Menurutnya, jika pada hari biasa jumlah pendaki hanya berkisar pada angka puluhan, pada liburan kali ini naik menjadi ratusan pendaki.
"Jumlahnya meningkat baik dari wilayah sekitar Solo maupun warga dari luar kota, mereka memanfaatkan libur yang cukup panjang," ucapnya kepada KORAN SINDO, Minggu (17/5/2015).
Budi menambahkan, meningkatnya jumlah pendaki gunung tersebut secara otomatis meningkatkan volume sampah di sepanjang jalur pendakian. Sebab, secara otomatis para pendaki itu membawa bekal yang bisa menghasilkan sampah, seperti botol air mineral, plastik bungkus makanan, hingga sampah lain.
Namun, pihaknya belum bisa menghitung secara pasti jumlah sampah yang dihasilkan oleh para pendaki tersebut. Dia berharap peningkatan volume sampah itu tidak mengganggu pendakian dan merusak lingkungan sekitar.
Menurutnya, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama tim Relawan AGL akan menyisir jalur pendakian untuk membersihkan sampah-sampah yang ada.
"Nanti akan kita sisir setelah libur panjang ini selesai, sampah-sampah akan kami bersihkan serta perbaikan jalur yang rusak," tegasnya
Sementara itu, Koordinator Pencinta Alam Waras Kota Solo Ishaan mengatakan, banyaknya pencinta alam yang melakukan pendakian itu tidak hanya disebabkan libur panjang, tetapi cuaca beberapa hari terakhir ini cukup bagus untuk melakukan pendakian.
Menurutnya, selain Gunung Lawu, para pendaki juga memadati Gunung Merapi dan Merbabu. "Cuacanya sudah berganti dari penghujan menjadi kemarau, pastinya pemandangan yang ada cukup bagus," tegasnya.
(zik)