Jalan Rusak, PU Binamarga Kembali Didemo Warga
A
A
A
CIANJUR - Belasan warga dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Lingkungan Cianjur kembali berdemo di kantor Di nas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga Kabupaten Cianjur, kemarin.
Aksi dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB. Warga gabungan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Cianjur (KAM-C), Front Aksi Mahasiswa Cianjur (FAM-C) dan Barisan Tameng Rakyat (Batara) itu langsung menggelar orasi. Mereka mendesak Dinas PU Binamarga untuk segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Mereka pun menganggap Dinas PU Binamarga tidak becus menjalankan tugasnya, terutama dalam pembangunan infras truktur jalan.
Mereka akan terus melakukan aksi hing ga jalan rusak diperbaiki. Dalam aksinya, mereka meneriakan kata-kata “Nu Cianjur, nu Cianjur jalan aing meni hancur, sing areling, sing areling Binamarga jangan jadi maling”. Koordinator Aksi Nashir Ahmad Noor mengungkapkan, kerusakan jalan di Cianjur tak lepas dari adanya dugaan korupsi APBD Cianjur. Menurutnya, APBD selama ini terus dikucurkan, namun faktanya, jalan di mana-mana mengalami kerusakan.
“Salah satu contohnya, Jalan Jambudipa ke Gentur masih rusak hingga sekarang. Yang menjadi pertanyaan kemana uang APBD untuk jalan? Jangan sam pai dimakan oleh Kadisnya,” tegasnya. Nashir menduga, telah terjadi tindak pidana korupsi diling kungan Dinas PU Binamarga Cianjur. Dugaan tersebut mengacu pada hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kita aksi kesekian kali. Hari ini kami minta Kepala Dinas PU Binamarga Atte Adha hadir untuk menan datangani kesepakatan untuk memperbaiki jalan mulai hari ini. Apabila tidak ada perbaikan signifikan, maka kita akan tetap aksi,” ancamnya. Pihaknya juga mendesak Dinas PU Binamarga Kabupaten Cianjur untuk segera memperbaiki Jalan Warungkondang-Jambudipa-Tegal Lega secara total dan berkualitas.
“Kami juga minta agar praktik bagi-bagi proyek demi kepentingan politik dàn indikasi fee dari kontraktor untuk para pejabat Binamarga dihentikan,” ujarnya. Tidak hanya itu, pihaknya pun mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Kabupaten Cianjur. “Jalan dibiarkan rusak, karena duitnya diduga di korupsi.
Ini harus diusut tuntas, KPK harus terjun ke daerah,” tegasnya. Di tengah orasi, warga sempat menggelar aksi teatrikal. Dua orang warga bertelanjang dada berbaring kemudian di siram dengan cat warna merah yang menggambarkan darah. Aksi tersebut sebagai bentuk sindirian. Sebab, akibat jalan rusak, banyak warga mengalami kecelakaan. Pihak Dinas PU Binamarga sempat menemui warga, namun warga menolaknya.
Mereka hanya ingin bertemu dengan Kepala Dinas PU Binamarga Atte Adha Kusdinan untuk menandatangani pernyataan yang isi nya siap melaksanakan perbaikan jalan. Namun, karena tidak bisa bertemu, massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Ricky susan
Aksi dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB. Warga gabungan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Cianjur (KAM-C), Front Aksi Mahasiswa Cianjur (FAM-C) dan Barisan Tameng Rakyat (Batara) itu langsung menggelar orasi. Mereka mendesak Dinas PU Binamarga untuk segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Mereka pun menganggap Dinas PU Binamarga tidak becus menjalankan tugasnya, terutama dalam pembangunan infras truktur jalan.
Mereka akan terus melakukan aksi hing ga jalan rusak diperbaiki. Dalam aksinya, mereka meneriakan kata-kata “Nu Cianjur, nu Cianjur jalan aing meni hancur, sing areling, sing areling Binamarga jangan jadi maling”. Koordinator Aksi Nashir Ahmad Noor mengungkapkan, kerusakan jalan di Cianjur tak lepas dari adanya dugaan korupsi APBD Cianjur. Menurutnya, APBD selama ini terus dikucurkan, namun faktanya, jalan di mana-mana mengalami kerusakan.
“Salah satu contohnya, Jalan Jambudipa ke Gentur masih rusak hingga sekarang. Yang menjadi pertanyaan kemana uang APBD untuk jalan? Jangan sam pai dimakan oleh Kadisnya,” tegasnya. Nashir menduga, telah terjadi tindak pidana korupsi diling kungan Dinas PU Binamarga Cianjur. Dugaan tersebut mengacu pada hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kita aksi kesekian kali. Hari ini kami minta Kepala Dinas PU Binamarga Atte Adha hadir untuk menan datangani kesepakatan untuk memperbaiki jalan mulai hari ini. Apabila tidak ada perbaikan signifikan, maka kita akan tetap aksi,” ancamnya. Pihaknya juga mendesak Dinas PU Binamarga Kabupaten Cianjur untuk segera memperbaiki Jalan Warungkondang-Jambudipa-Tegal Lega secara total dan berkualitas.
“Kami juga minta agar praktik bagi-bagi proyek demi kepentingan politik dàn indikasi fee dari kontraktor untuk para pejabat Binamarga dihentikan,” ujarnya. Tidak hanya itu, pihaknya pun mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Kabupaten Cianjur. “Jalan dibiarkan rusak, karena duitnya diduga di korupsi.
Ini harus diusut tuntas, KPK harus terjun ke daerah,” tegasnya. Di tengah orasi, warga sempat menggelar aksi teatrikal. Dua orang warga bertelanjang dada berbaring kemudian di siram dengan cat warna merah yang menggambarkan darah. Aksi tersebut sebagai bentuk sindirian. Sebab, akibat jalan rusak, banyak warga mengalami kecelakaan. Pihak Dinas PU Binamarga sempat menemui warga, namun warga menolaknya.
Mereka hanya ingin bertemu dengan Kepala Dinas PU Binamarga Atte Adha Kusdinan untuk menandatangani pernyataan yang isi nya siap melaksanakan perbaikan jalan. Namun, karena tidak bisa bertemu, massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Ricky susan
(ftr)