Tertidur, Inawati Nyaris Tewas Tertembus Peluru Nyasar
A
A
A
MANADO - Sepasang suami istri (pasutri) Inawati Hasan (43), dan Husen Papudu (46), nyaris tewas saat sebutir peluru nyasar menembus atap seng rumahnya manakala mereka sedang tidur.
Peluru nyasar ini selain menembus seng dan plafon kamar pasutri, juga tembus mengenai lengan kiri Inawati, tempat tidur, dan peluru itu berakhir tertancap di lantai beton bawah tempat tidurnya.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, kejadian tersebut pada Jumat 15 Mei 2015 sekitar pukul 02.30 WITA, di rumah keluarga Husen-Hasan di Kampung Arab, Kelurahan Istiqlal, Lingkungan I, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
"Korbannya adalah Inawati Hasan seorang ibu rumah tangga (IRT). Kini korban telah menjalani perawatan di RSUP Prof Dr RD Kandou Malalayang," kata Sunarto.
Dikatakan Sunarto, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan proses penyelidikan terhadap peluru yang ditemukan sekitar dua centimeter itu.
"Selain peluru yang kami temukan, hasil olah TKP tim identifikasi memprediksi kemiringan peluru nyasar itu mendekati 90 derajat dari seng ke lantai. Jadi akan dilakukan uji balistik dahulu," terangnya.
Sementara, korban Inawati mengatakan, kejadian tersebut seperti mimpi dan tidak ada satu pun tetangga yang mengetahui hal tersebut, termasuk dirinya.
"Kejadian yang saya alami ini seperti mimpi. Saat itu kami sedang tidur, dan tiba-tiba saya terbangun refleks karena lengan kiri saya terasa terkena strum tegangan tinggi dan seperti ada cairan yang terus menetes membasahi tangan saya," kata korban.
Korban yang penasaran langsung menyalakan lampu. Naas saja, hal yang dikira mimpi itu menjadi nyata. Lengan kirinya berlubang dan terus meneteskan darah segar.
Selanjutnya, korban membangunkan suaminya dan mereka melihat plafon kamar bocor seperti habis terkena peluru.
Kecurigaan korban pun terbukti jika lengannya itu telah tertembus timah panas karena menemukan sebuah peluru tertancap di lantai tepat di bawah tempat tidur mereka.
"Untung peluru itu hanya mengenai lengan saya, bagaimana jika tepat di kedua atau salah satu kepala kami," ungkap korban.
Sekedar diketahui, peluru nyasar di Kampung Arab, bukanlah kali pertamanya. Selang 2012 lalu, hingga bulan berjalan 2015 ini, sudah tiga kali terjadi.
Inawati adalah korban kedua di 2015 ini. Sementara tiga tahun lalu juga terjadi hal serupa yang hanya berjarak dua rumah dari rumah Inawati.
Peluru nyasar ini selain menembus seng dan plafon kamar pasutri, juga tembus mengenai lengan kiri Inawati, tempat tidur, dan peluru itu berakhir tertancap di lantai beton bawah tempat tidurnya.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, kejadian tersebut pada Jumat 15 Mei 2015 sekitar pukul 02.30 WITA, di rumah keluarga Husen-Hasan di Kampung Arab, Kelurahan Istiqlal, Lingkungan I, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
"Korbannya adalah Inawati Hasan seorang ibu rumah tangga (IRT). Kini korban telah menjalani perawatan di RSUP Prof Dr RD Kandou Malalayang," kata Sunarto.
Dikatakan Sunarto, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan proses penyelidikan terhadap peluru yang ditemukan sekitar dua centimeter itu.
"Selain peluru yang kami temukan, hasil olah TKP tim identifikasi memprediksi kemiringan peluru nyasar itu mendekati 90 derajat dari seng ke lantai. Jadi akan dilakukan uji balistik dahulu," terangnya.
Sementara, korban Inawati mengatakan, kejadian tersebut seperti mimpi dan tidak ada satu pun tetangga yang mengetahui hal tersebut, termasuk dirinya.
"Kejadian yang saya alami ini seperti mimpi. Saat itu kami sedang tidur, dan tiba-tiba saya terbangun refleks karena lengan kiri saya terasa terkena strum tegangan tinggi dan seperti ada cairan yang terus menetes membasahi tangan saya," kata korban.
Korban yang penasaran langsung menyalakan lampu. Naas saja, hal yang dikira mimpi itu menjadi nyata. Lengan kirinya berlubang dan terus meneteskan darah segar.
Selanjutnya, korban membangunkan suaminya dan mereka melihat plafon kamar bocor seperti habis terkena peluru.
Kecurigaan korban pun terbukti jika lengannya itu telah tertembus timah panas karena menemukan sebuah peluru tertancap di lantai tepat di bawah tempat tidur mereka.
"Untung peluru itu hanya mengenai lengan saya, bagaimana jika tepat di kedua atau salah satu kepala kami," ungkap korban.
Sekedar diketahui, peluru nyasar di Kampung Arab, bukanlah kali pertamanya. Selang 2012 lalu, hingga bulan berjalan 2015 ini, sudah tiga kali terjadi.
Inawati adalah korban kedua di 2015 ini. Sementara tiga tahun lalu juga terjadi hal serupa yang hanya berjarak dua rumah dari rumah Inawati.
(mhd)