Bantul Kewalahan Atasi Sampah Liar

Jum'at, 15 Mei 2015 - 09:18 WIB
Bantul Kewalahan Atasi Sampah Liar
Bantul Kewalahan Atasi Sampah Liar
A A A
BANTUL - Pemkab Bantul kesulitan mengatasi sampah-sam pah liar yang ada di dekat pemukiman.

Sampah-sampah milik masyarakat tersebut ditumpuk di pinggir jalan dan se ring kali mengganggu kenyamanan baik pengguna jalan atau masyarakat yang berdiam di kawasan dekat tumpukan sam pah liar tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Tu gas Kebersihan Persampahan Pertamanan dan Pemakaman (UPT KP3) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul Surono meng ungkapkan, setidaknya ada 50 titik sampah liar di Kabupaten Bantul yang terpantau aktif. Aktif dalam arti, sampahsam p ah yang dibuang di 50 titik ter sebut volumenya selalu bertam bah. “Kalau beratnya kami per kirakan bisa mencapai 800 ton per hari,” kata Surono, kemarin.

Menurut Surono, tumpukan-tumpukan sampah liar tersebut memang tidak masuk dalam depo sampah yang dimiliki DPU. Sampah tersebut juga bukan sampah yang menumpuk di sekitar bak sampah resmi dari pemkab. Akibatnya, tumpukan sampah tersebut membuat pemandangan kota menjadi terlihat kumuh.

Sebenarnya, berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Bantul untuk mengurangi atau menghi langkan sampah-sampah liar ini. Imbauan-imbauan dengan berbagai bentuk bahkan dengan memasang papan larangan di tumpukan sampah liar tersebut tak lagi digubris masyarakat. Kesadaran masyarakat mem buang sampah pada tempatnya masih sangat kurang. “Ya satu-satunya jalan kami terus membersihkannya, meski dalam keterbatasan,” papar nya.

Mulai bulan ini, pihaknya akan secara bertahap melakukan evakuasi terhadap tumpukan sampah liar tersebut. Dilakukan secara bertahap sebab jumlah armada pengangkut sampah yang dimiliki lembaganya tak lagi mencukupi alias minim. Sehingga, pihaknya akan melakuk an pembersihan dengan skala prioritas. Saat ini pihaknya hanya memi liki 12 unit dumptruck dan dua unit motor bak roda tiga.

Dia terus berupaya melakukan evakuasi dan membuat papanpapan larangan pada titik-titik pembuangan sampah liar ini. Hal tersebut pernah dia lakukan di pertengahan kuartal I tahun ini, yaitu sekitar Februari yang lalu. Saat itu, dia mengerahkan empat dumptruck untuk mengevakuasi sampah di dekat Kam pus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Kecamatan Kasihan, Blok O juga beberapa wilayah lain.

“Kami sisir satu per satu,” paparnya. Warga Tamantirto Kecamatan Kasihan, Prita Larasati me ngaku, terganggu dengan tum pukan sampah yang ada di dekat rumahnya, yaitu di Ring Road Selatan Bantul tepatnya tak jauh dari kampus UMY.

Mahasiswi UMY ini tidak mengetahui siapa yang mengawali membuang sampah di kawasan tersebut, hanya saja saat ini sering menumpuk. “Bau sih iya, tetapi bagaimana ya wong yang buang sampah di sini banyak,” tandasnya.

Erfanto linangkung
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9519 seconds (0.1#10.140)