Dua Pembunuhan Gegerkan Yogya-Sleman

Rabu, 13 Mei 2015 - 10:33 WIB
Dua Pembunuhan Gegerkan Yogya-Sleman
Dua Pembunuhan Gegerkan Yogya-Sleman
A A A
YOGYAKARTA - Dua kasus pembunuhan terjadi di DIY dalam satu hari. Kasus pembunuhan pertama terjadi di Umbulharjo, Yogyakarta sementara kasus pembunuhan kedua terjadi di Pakem Sleman. Hingga saat ini polisi masih memburu para pelaku pembunuhan tersebut.

Kasus pembunuhan pertama menimpa Sukijo, 69, warga Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Dia dianiaya orang tak dikenal di pinggir Jalan Lowanu, Umbulharjo, Yogyakarta, kemarin pagi. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, korban yang mengalami luka tusukan benda tajam pada bagian dada lengan kiri dan perut akhirnya tak tertolong.

Kapolsek Umbulharjo Kompol Ahmad Nanang Wibowo menyampaikan, korban ditemukan warga sekitar pukul 05.00 WIB dan meninggal di RS Hidayatullah Umbulharjo pukul 07.15 WIB. Polisi yang mendapatkan laporan dari warga begitu mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) masih menemukan motor Honda Astrea 800 AB 5393 CY, beserta tas berisi blangkon dan baju peranakan milik korban. “Kami masih selidiki kasus ini dan telah meminta keterangan dari saksi-saksi,” katanya.

Menurut Nanang, belum diketahui pelaku yang menganiaya korban hingga akhirnya meninggal. Jenazah korban pun oleh keluarga langsung dibawa ke rumah duka karena keluarga korban tidak menghendaki untuk dilakukan diautopsi. “Kami berharap segera mendapatkan petunjuk untuk mengamankan pelakunya,” ucapnya. Sementara itu, salah satu warga di sekitar lokasi kejadian, Sriyono, 53, mengungkapkan, saat ditemukan korban masih mengenakan helm, jaket, dan celana bahan warna hitam.

Saat itu korban yang masih bisa berbicara merintih kesakitan karena luka tusukan benda tajam. Dari yang dia dengar, korban yang menjadi pemain gendang usai bermain karawitan di kompleks Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta itu sempat mengatakan ditusuk orang saat melintas dari arah utara ke selatan. “Pas ditemukan itu masih bisa ngomong, jadi pelaku dan korban sama-sama dari arah Utara,” ungkapnya.

Kasus pembunuhan juga menimpa Samirah, 76, warga yang tinggal di Jalan Palagan, Dusun Sembung, Purwobinangun, Pakem ditemukan tewas di kandang ayam belakang rumah dengan luka sobek dan memar di bagian kepala belakang akibat pukulan balok kayu serta terdapat bekas jeratan tali di leher, kemarin siang. Pelaku pembunuhan sadis itu, diduga mantan menantu korban.

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain menyampaikan, korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB oleh tetangganya dalam posisi tengkurap. Di sekitar lokasi penemuan, dari hasil pengecekan petugas ditemukan balok kayu yang diduga kuat digunakan pelaku untuk memukul kepala korban, dugaan itu karena masih terdapat rambut korban yang menempel serta tali untuk menjerat leher korban. “Saat ini petugas masih memeriksa saksi-saksi untuk mencari petunjuk guna mengungkap pelakunya, korban di visum di rumah sakit,” katanya.

Menurut Faried, keterangan yang didapat petugas dari saksisaksi, malam hari sebelum korban ditemukan tewas ada tetangga yang sempat melihat mantan anak menantu korban di sekitar rumah korban. Padahal sudah satu tahun sejak dilaporkan ke Polres Sleman atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) anak menantu korban sudah tidak tinggal di tempat korban.

“Pada 2014 lalu (mantan menantu korban) pernah dilaporkan KDRT, waktu itu korban yang mendampingi anaknya melapor. Tapi kami belum bisa langsung menduga pelaku menantunya,” ungkapnya. Maji, 31, tetangga yang pertama kali menemukan korban mengisahkan, sejak pagi anak korban, Sri Lulut yang waktu itu pulang dari sawah, bingung mencari-cari korban.

Dia yang tinggal mengontrak di depan rumah korban pun ikut melakukan pencarian hingga akhirnya saat berada di belakang rumah korban, melihat ada bekas cakaran tangan di tanah. Maji yang sudah curiga memberanikan diri membuka kain bekas spanduk yang ada di tanah seakan digunakan menutup sesuatu. “Begitu saya buka spanduk, ada rambut terurai. Posisi (korban) meringkuk. Ada tali rafia di leher dan kaki diikat pakai karung bagor,” urainya. Atas temuan itu, warga pun melapor ke polisi.

Meski pelaku belum diketahui secara pasti, warga dan keluarga korban mencurigai mantan anak menantu korban yang sudah sekitar delapan bulan resmi bercerai dengan anak korban. Sementara itu, Sri Lulut, yang ditemui secara terpisah mengaku sepulang dari sawah begitu melihat ibunya tak ada, dia merasa tak enak karena sandal yang biasa digunakan ibunya untuk bepergian semuanya ada di rumah.

Karena dicari-cari tak ditemukan, pencarian pun dibantu tetangga hingga akhirnya ibunya ditemukan tewas di kandang ayam belakang rumah. “Curiga pelaku mantan suami saya. Dulunya ada kasus, mungkin dendam,” ucapnya.

Muji barnugroho
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7607 seconds (0.1#10.140)
pixels