Siloam Komprehensif Cleft Center Berhasil Tangani Kasus Langka Bibir Sumbing Wajah
Pasien Vicky Nuhu (5) bersama drg Andi Setiawan dan wakil panti asuhan. Pasien Vicky merupakan pasien bibir sumbing langka yang berhasil disembuhkan melalui operasi pihak Siloam Komprehensif Cleft Center tanpa biaya. (Foto/SINDOnews/Ist)
A
A
A
JAKARTA - Insiden cacat sumbing atau kelainandeformitaskongenitalyang disebabkan kelainan perkembangan wajah selamagestasi. Sumbing dapat terjadi padabibir, langit-langit mulut (palatum), ataupun pada keduanya, umum diketemukan.
Namun pada kasus langka cacat sumbing hingga ke wajah, jarang sekali diketemukan.
"Ratio penemuan pada insiden tersebut adalah 1 hingga 4 berbanding 100.000 kelahiran" , ungkap Drg. Andi Setiawan Budihardja SpBM(K) spesialis bedah mulut dan maksilofasial dari Siloam Komprehensif Cleft Center, Senin, (09/12) di Siloam Hospitals Lippo Village Paviliun B.
Dengan rasio tersebut, hanya 1 hingga 4 bayi lahir berpotensi cacat sumbing wajah dari 100.000 kelahiran.
Menurut Andi, sejak 2018 pihaknya menangani insiden langka tersebut melalui pasien Viky (5), bocah lelaki asal Ambon.
"Faktor resiko dalam proses kehamilan, misalnya kekurangan vitamin, trauma hingga terpapar radiasi/limbah penyebab cacat sumbing. Adapun pada penanganan pasien Vicky, kami kontinu dan komprehensif, sehingga saat ini, dia bisa tersenyum dan berbicara," sebut Andi sambil tersenyum.
Penanganan secara komprehensif pada Vicky dimulai sejak 2017/2018 yaitu tindakan operasi pada wajah lalu paska pemulihan, ditahun 2018 proses operasi dilanjutkan, penutupan celah bibir dan 2019 pada dinding langit.
"Penanganan insiden langka terhadap pasien Vicky, ditangani secara bertahap dan intensif. Bocah Vicky sudah kembali pandai berkomunikasi dan juga tersenyum, " ungkap Andi
Kerjasama dalam penanganan insiden langka cacat sumbing wajah ini turut didukung Smile Train termasuk kerjasama seluruh tim dokter spesialis di Siloam dan dukungan dari Siloam Hospital Group, Yayasan Dharma Wulan dan Tim Senyum Merah Putih.
Namun pada kasus langka cacat sumbing hingga ke wajah, jarang sekali diketemukan.
"Ratio penemuan pada insiden tersebut adalah 1 hingga 4 berbanding 100.000 kelahiran" , ungkap Drg. Andi Setiawan Budihardja SpBM(K) spesialis bedah mulut dan maksilofasial dari Siloam Komprehensif Cleft Center, Senin, (09/12) di Siloam Hospitals Lippo Village Paviliun B.
Dengan rasio tersebut, hanya 1 hingga 4 bayi lahir berpotensi cacat sumbing wajah dari 100.000 kelahiran.
Menurut Andi, sejak 2018 pihaknya menangani insiden langka tersebut melalui pasien Viky (5), bocah lelaki asal Ambon.
"Faktor resiko dalam proses kehamilan, misalnya kekurangan vitamin, trauma hingga terpapar radiasi/limbah penyebab cacat sumbing. Adapun pada penanganan pasien Vicky, kami kontinu dan komprehensif, sehingga saat ini, dia bisa tersenyum dan berbicara," sebut Andi sambil tersenyum.
Penanganan secara komprehensif pada Vicky dimulai sejak 2017/2018 yaitu tindakan operasi pada wajah lalu paska pemulihan, ditahun 2018 proses operasi dilanjutkan, penutupan celah bibir dan 2019 pada dinding langit.
"Penanganan insiden langka terhadap pasien Vicky, ditangani secara bertahap dan intensif. Bocah Vicky sudah kembali pandai berkomunikasi dan juga tersenyum, " ungkap Andi
Kerjasama dalam penanganan insiden langka cacat sumbing wajah ini turut didukung Smile Train termasuk kerjasama seluruh tim dokter spesialis di Siloam dan dukungan dari Siloam Hospital Group, Yayasan Dharma Wulan dan Tim Senyum Merah Putih.
(vhs)
Explore More