Seorang Pemuda Diterkam Buaya saat Mencari Ikan di Sungai

Senin, 26 Agustus 2019 - 21:04 WIB
Seorang Pemuda Diterkam Buaya saat Mencari Ikan di Sungai
Seorang pemuda, Kadus, warga Desa Suka Maju, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, diterkam buaya saat mencari ikan di sungai. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
INDRAGIRI HILIR - Kadus, seorang pemuda warga Desa Suka Maju, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, diterkam buaya saat mencari ikan di sungai.

Namun Kadus masih bisa diselamatkan setelah ditolong rekannya. "Saat ini korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pematang Reba," ucap Kasubbag Humas Polres Inhu Aipda Misran, Senin (26/8/2019).

Dia menjelaskan, pada pukul 11.30 WIB korban bersama lima temannya mencari ikan di Sungai Ekok, Desa Talang Suka. Mereka mencari ikan dengan cara menyelam, korban disambar buaya.

Rekan-rekan korban yang saat itu menyelam untuk menembak ikan terkejut dan keluar dari dalam sungai. Sebagian rekan korban memberikan pertolongan dengan cara mengusir hewan reptil ganas. Saat itu buaya terlihat di permukaan

"Teman korban lain membantu untuk keluar dari sungai dan mengusir melepaskan gigitan buaya tersebut. Setelah berhasil mengusir buaya, selanjutnya kawan korban mencari bantuan warga untuk membantu korban keluar dari sungai," imbuh Misran.

Setelah itu, rekan-rekan korban membawanya pria berusia 20 tahun yang kondisinya berlumuran darah ke rumah sakit. Sementara buaya yang menggigit Kadus menghilang di sungai.

"Sebenarnya orangtua korban sudah menasihati agar jangan mencari ikan di Sungai Ekok. Hal ini karena orangtua korban sudah mengetahui di sungai itu banyak buaya, tapi tidak dihiraukan," tutur Yusran. Dua pengurus inti DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2014-2019, Abdul Kadir Karding dan Lukman Edy terpental dari di posisi kepengurusan DPP PKB Periode 2019-2024.

Nama keduanya tidak tercantum dalam daftar struktur kepengurusan baru yang diumumkan Wakil Ketua Umum Bidang Kesra dan Perekonomian yang juga Steering Commite Muktamar VI PKB, Ida Fauziyah di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).

Sebelumnya, Karding merupakan Sekretaris Jenderla (Sekjen) DPP PKB Periode 2019-2024 sebelumnya akhirnya di tengah jalan digantikan oleh Hanif Dhakiri dan posisinya kemudian dipindah sebagai Ketua DPP.

Sementara Lukman Edy sebelumnya juga pernah menjabat sebagai sekjen dan pada kepengurusan 201-2019 lalu sebagai ketua DPP.

Terkait tidak adanya nama kedua sosok penting dalam kepengurusan DPP PKB sebelumnya itu, Ida Fauziyah mengatakan dalam kepengurusan ini hampir semua didominasi oleh pengurus lama.

Sebelumnya, Ida telah mengirimkan edaran dalam grup WhatsApp (WA) DPP mengenai kesediaan para pengurus lama untuk diminta kembali mengabdi para kepengurusan DPP 2019-2024, namun hingga hari ini, baik Karding maupun Lukman Edy, tidak menyerahkan pernyataan kesediaan.

"Kita minta agar yang berkenan untuk mengabdi kembali ke pengurusan 2019-2024, kita minta untuk mengisi kesediaan untuk menyampaikan kesediaannya. Berdasarkan kesediaan yang masuk itulah, kemudian ketum menyusun (daftar kepengurusan DPP-red)," paparnya.

Ida menegaskan Karding dan Lukman Edy tidak menyerahkan pernyataan kesediaan yang telah dibagikan dalam grup WA. "Tidak (mengirim-red), berarti tidak mengisi kesediaan," katanya.

Dia mengatakan, pernyataan kesediaan tersebut disebar secara terbuka. "Saya sendiri yang mengumumkan. Saya yang mengumumkan kepada seluruh pengurus yang berkenan untuk mengabdi kembali di PKB maka dimohon untuk mengisi kesediaan. Diumumkan kepada seluruh pengurus, itu saya yang diminta untuk mengumumkan," paparnya.

"Tentu dasar penyusunannya berdasarkan dari kesediaan pengurus untuk kembali atau tidak," lanjut Ida.

Menurut dia, semua pengurus DPP periode sebelumnya diperlakukan secara sama. "Ini kan WA grup itu seluruh koordinasi, seluruh komunikasi kita lakukan di grup. Hari gini semua pakai mekanisme itu," paparnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7465 seconds (0.1#10.140)