PWI Simalungun: Data Pasien Posko COVID-19 dan Bupati Berbeda

Kamis, 09 April 2020 - 11:08 WIB
PWI Simalungun: Data...
Ketua PWI Simalungun Efendi Damanik saat membagikan masker peduli cegah Covid-19 kepada warga.(Foto: SINDONews/Ist)
A A A
SIMALUNGUN - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Simalungun minta data pasien positif dan meninggal karena Covid 19 yang disampaikan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Simalungun ke publik akurat dan tidak berubah-ubah sehingga tidak menimbulkan kepanikan dimasyakat.

Ketua PWI Simalungun, Efendi Damanik mengatakan, informas terkait jumlah pasien positif yang disampakan Posko Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Simalungun selama ini belum akurat, dan berbeda dengan yang disampaikan Bupati Simalungun JR Saragih selaku ketua tim gugus tugas.

"Setiap hari masyarakat mengikuti informasi perkembangan jumlah pasien baik PDP positif atau negatif ODP dengan gejala atau tidak melalui media massa cetak dan elektronik diharapkan tidak berbeda dengan yang disampaikan bupati selaku ketua tim gugus maupun humas Posko Covid 19 Simalungun," sebut Efendi.

Dia mencontohkan pada tanggal 7 April 2020 di salah satu stasiun televisi swasta Bupati Simalungun JR Saragih menyampaikan adanya 10 pasien positif Covid 19 hasil Rapid Test dan satu dalam pengawasan serta tiga pasien yang meninggal dunia.

Namun dalam data yang dibuat Posko Covid 19 Simalungun tertanggal 9 April 2020,jumlah pasien positif dan yang meninggal menjadi nol.

"Jika memang positif Covid 19 hasil Rapid Test dimasukanlah dalam data positif namun pemeriksaannya belum Swab, dan jika meninggal dengan gejala Corona disebutkan meninggal dengan gejala atau memang positif meninggal karena Covid-19 sesuai hasil Rapid Tes, sehingga informasi yang disampaikan media ke publik akurat dan tidak media yang disalahkan publik karena informasinya berbeda-beda disajikan," ujar Efendi.

Perbedaan data yang diterima masyarakat melalui media menimbulkan kecemasan di tengah-tengah masyarakat karena informasi yang diterima tidak akurat.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.2186 seconds (0.1#10.140)