Pedagang Ayam Mengeluh, Gara-Gara Corona Penjualan Menjadi Anjlok

Senin, 06 April 2020 - 15:36 WIB
Pedagang Ayam Mengeluh,...
Pedagang Ayam Mengeluh karena Virus Corona. Foto/EraNeizma/SINDOtv
A A A
LUBUKLINGGAU - Penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia dan pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah membuat harga ayam terus menurun, khususnya di Kota Lubuklinggau.

Penurunan harga disebabkan minimnya permintaan akan komoditas tersebut akibat berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah demi mencegah penyebaran Covid-19. ( Baca: Ekonomi Sulit, Warga Desa Tangga Rasa Mulai Makan Gadung )

Pepi (47), pedagang ayam di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, mengatakan, harga ayam potong jenis broiler saat ini sekitar Rp25 ribu per kilogramnya. Angka itu turun jika dibandingkan dengan harga sebelumnya yang dibanderol antara Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram.

"Permintaan turun karena masyarakat ke mana-mana sudah tidak boleh. Acara sedekahan dan pernikahan juga tidak boleh sehingga yang beli sepi," katanya, Senin (6/4/2020).

Ditambahkan oleh Pepi, dalam satu pekan ini saja orang yang membeli ayam berkurang. Sebelumnya setiap menjelang bulan puasa banyak pembeli, rata-rata untuk acara pernikahan dan sedekah ruwah menyambut bulan puasa. Saat ini, bahkan rumah makan saja mengurangi pembelian daging ayam, sehingga stok ayam banyak tapi peminat sepi.

Dirinya tak menampik bahwa kondisi itu terjadi sebagai dampak adanya virus corona. Dulu, sebelum ada wabah corona, dirinya bisa menjual sekitar 50 kilogram dalam sehari. Kini susah sekali.

Hal senada juga diungkapkan Malaka, seorang pedagang ayam keliling. Semenjak virus corona dan pembatasan sosial, pemesanan ayam jadi menurun. Biasanya saat memasuki bulan ruwah pemesanan daging ayam meningkat, tetapi sekarang susah.

"Orang nikahan tidak boleh, sedekah ruwah tidak boleh, sehingga orang yang beli ayam jadi sepi," katanya.

Malaka mengaku, sejak virus corona merebak, untuk menghabiskan 30 Kg sehari saja susah sekali. Biasanya pukul 11 siang sudah pulang ke rumah, sekarang sampai pukul 16 pun kadang belum tentu habis.
(ihs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.2629 seconds (0.1#10.140)