Belanja Bahan Pangan Sistem Cashless, Yuk ke Baruga Pasar
A
A
A
MAKASSAR - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya tengah menggenjot penggunaan sistem tanpa uang tunai alias cashless dengan menggagas Baruga Pasar yang lebih terkonsentrasi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Operasional PD Pasar Makassar Raya Saharuddin Ridwan. Saat ini pihaknya tengah berupaya meningkatkan tren belanja online dengan basis cashless. Baruga Pasar merupakan upaya untuk meningkatkan sistem tersebut agar lebih efektif.
Nantinya bahan baku akan disediakan sendiri oleh pihak PD Pasar, kemudian disiapkan kurir khusus untuk mengantarkan ke rumah masing-masing warga.
"Dengan adanya baruga pasar ini kita sudah siapkan bahan bakuanya sembakonya kita siapkan deliveri-nya," kata Saharuddin kepada SINDOnews.
Melihat prospek sistem cashless ke depan, Saharuddin optimis sistem ini akan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Dirinya juga tengah merencanakan untuk menambah jumlah kurir yang nantinya bakal mengantarkan barang belanjaan tersebut ke rumah.
"Akan lebih banyak lagi kita akan siapkan tenaga-tenaga kurir, itu lebih banyak dari karyawan-karyawan PD Pasar sendiri," ucapnya.
Hal ini juga mengantisipasi bulan Ramadan dimana daya beli masyarakat akan meningkat, selain itu melihat perkembangan Covid-19 di Sulsel mobilitas masyarakat juga kian hari makin menurun sehingga sistem ini dipandang akan dilirik oleh masyarakat.
Baruga Pasar merupakan bentuk peningkatan sistem cashless dari sebelumnya yang sudah lebih dahulu diterapkan di pasar-pasar, perbedaannya terletak pada sistem belanja yang lebih terpusat selain itu untuk meningkatkan kelancaran operasional, pihaknya juga menggandeng perusahaan angkutan umum Gojek sebagai mitra penyedia jasa kurir dan aplikasi.
"Kita juga mau kerjasama dengan Gojek dengan Goshop-nya jadi nanti semua masyarkat Kota Makassar bisa pesan sembako semua kebutuhan pokoknya lewat Goshop, dia tinggal ketik di pasar mana dia nanti belanja kemudian mitra Gojek akan mengantarkan tapi itu nanti melalui semua baruga pasar," ujarnya.
Dengan menggandeng mitra angkutan umum, diharapkan upaya ini akan lebih masif lagi, Saharuddin menjelaskan bahwa upaya peningkatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Kementrian Perdagangan sendiri perihal mengoptimalkan transaksi online guna mengurangi kontak fisik.
Kabar baiknya, jika masyarakat membeli lewat kurir PD Pasar, tidak ada pemotongan harga sepeserpun dari harga bahan yang dibeli dari sistem ini.
"Jadi nanti ada juga pendapatan dari situ (pengantaran) yang pake aplikasi juga itu di situ ada, yang bisa kita masuk, tetapi bukan dari harga yah kita tidak bisa ambil dari harga sama sekali," katanya.
Sementara itu Head Of Regional Corporate Affairs East Indonesia Gojek, Mulawarman, menuturkan bahwa upaya ini lebih menekankan penggunaan uang digital berupa Gopay, kendati tidak bisa ditampik operasional nantinya di baruga pasar ini masih menerapkan COD.
"Kalau dari kita memang memaksimalkan untuk tidak bersentuhan langsung, baik driver maupun costumer, kalau di Gojek itu kita siapkan fitur untuk custumer itu bisa chat, dan memang disarankan bagi Costumer untuk menggunakan Gopay,"
Hal ini juga sebagai komitmen mengantisiapasi penularan covid-19. Costumer nantinya dapat meminta kepada para driver untuk sekadar meletakkan barang belanjaan tesebut entah di pagar atau depan rumah agar tidak ada kontak fisik.
Upaya-upaya untuk mengurangi penggunaan uang fisik sejak beberapa waktu lalu cukup rajin dikampanyekan Pemkot Makassar, pasalnya uang merupakan media penularan yang cukup beresiko tinggi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Operasional PD Pasar Makassar Raya Saharuddin Ridwan. Saat ini pihaknya tengah berupaya meningkatkan tren belanja online dengan basis cashless. Baruga Pasar merupakan upaya untuk meningkatkan sistem tersebut agar lebih efektif.
Nantinya bahan baku akan disediakan sendiri oleh pihak PD Pasar, kemudian disiapkan kurir khusus untuk mengantarkan ke rumah masing-masing warga.
"Dengan adanya baruga pasar ini kita sudah siapkan bahan bakuanya sembakonya kita siapkan deliveri-nya," kata Saharuddin kepada SINDOnews.
Melihat prospek sistem cashless ke depan, Saharuddin optimis sistem ini akan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Dirinya juga tengah merencanakan untuk menambah jumlah kurir yang nantinya bakal mengantarkan barang belanjaan tersebut ke rumah.
"Akan lebih banyak lagi kita akan siapkan tenaga-tenaga kurir, itu lebih banyak dari karyawan-karyawan PD Pasar sendiri," ucapnya.
Hal ini juga mengantisipasi bulan Ramadan dimana daya beli masyarakat akan meningkat, selain itu melihat perkembangan Covid-19 di Sulsel mobilitas masyarakat juga kian hari makin menurun sehingga sistem ini dipandang akan dilirik oleh masyarakat.
Baruga Pasar merupakan bentuk peningkatan sistem cashless dari sebelumnya yang sudah lebih dahulu diterapkan di pasar-pasar, perbedaannya terletak pada sistem belanja yang lebih terpusat selain itu untuk meningkatkan kelancaran operasional, pihaknya juga menggandeng perusahaan angkutan umum Gojek sebagai mitra penyedia jasa kurir dan aplikasi.
"Kita juga mau kerjasama dengan Gojek dengan Goshop-nya jadi nanti semua masyarkat Kota Makassar bisa pesan sembako semua kebutuhan pokoknya lewat Goshop, dia tinggal ketik di pasar mana dia nanti belanja kemudian mitra Gojek akan mengantarkan tapi itu nanti melalui semua baruga pasar," ujarnya.
Dengan menggandeng mitra angkutan umum, diharapkan upaya ini akan lebih masif lagi, Saharuddin menjelaskan bahwa upaya peningkatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Kementrian Perdagangan sendiri perihal mengoptimalkan transaksi online guna mengurangi kontak fisik.
Kabar baiknya, jika masyarakat membeli lewat kurir PD Pasar, tidak ada pemotongan harga sepeserpun dari harga bahan yang dibeli dari sistem ini.
"Jadi nanti ada juga pendapatan dari situ (pengantaran) yang pake aplikasi juga itu di situ ada, yang bisa kita masuk, tetapi bukan dari harga yah kita tidak bisa ambil dari harga sama sekali," katanya.
Sementara itu Head Of Regional Corporate Affairs East Indonesia Gojek, Mulawarman, menuturkan bahwa upaya ini lebih menekankan penggunaan uang digital berupa Gopay, kendati tidak bisa ditampik operasional nantinya di baruga pasar ini masih menerapkan COD.
"Kalau dari kita memang memaksimalkan untuk tidak bersentuhan langsung, baik driver maupun costumer, kalau di Gojek itu kita siapkan fitur untuk custumer itu bisa chat, dan memang disarankan bagi Costumer untuk menggunakan Gopay,"
Hal ini juga sebagai komitmen mengantisiapasi penularan covid-19. Costumer nantinya dapat meminta kepada para driver untuk sekadar meletakkan barang belanjaan tesebut entah di pagar atau depan rumah agar tidak ada kontak fisik.
Upaya-upaya untuk mengurangi penggunaan uang fisik sejak beberapa waktu lalu cukup rajin dikampanyekan Pemkot Makassar, pasalnya uang merupakan media penularan yang cukup beresiko tinggi.
(sss)