Pembangunan Tiga Proyek Ikon Kota Parepare Batal
Salah satu desain rencana pembangunan proyek ikon kota Parepare, Mattirotasi Water Park yang tahun ini pelaksanannnya dipastikan ditunda karena masih terkendala regulasi. Foto : Darwiaty Dalle/SINDOnews
A
A
A
PAREPARE - Pembangunan tiga proyek ikon Kota Parepare batal dikerjakan. Masing-masing pembangunan Mattirotasi Water Park (MWP), Anjungan Cempae dan Restoran Terapung Tanjung Tonrangeng yang dengan total anggaran yang disiapkan kurang lebih Rp22,1 miliar.
Batalnya pembangunan tiga proyek ini terkendala oleh regulasi karena dibutuhkan konsep perencanaan pembangunan yang lebih matang yang sumber anggarannya juga berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) selain berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Parepare.
Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Parepare, Kadarusman Mangurusi mengungkapkan hal itu saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (8/12/2017).
Dia menegaskan, rencana pembangunan tersebut tidak batal, hanya ditunda atau dipending. "Tapi kita pastikan tahun 2018, pelaksanaannya dimulai. Anggaran yang sudah ada akan kita kembalikan sebagai silpa daerah dan tahun mendatang akan kita anggarkan kembali," paparnya.
Penundaan tersebut, tambah Kadarusman, karena masih adanya sejumlah regulasi yang harus dilalui, diantaranya terkait izin dari Balai Pompengan Makassar untuk pembangunan Restoran Terapung Tanjung Tonrangeng, Amdal maupun terkait kawasan yang menjadi sarana umum yang sebelumya diklaim PT (Persero) Pelindo.
"Terkait regulasi pada Balai Pompengan, masih kita lakukan koordinasi untuk selanjutnya mengajukan kembali desain bangunan yang akan dilakukan. Kami optimis, ketiga proyek tersebut bisa dilaksanakan tahun depan karena hal itu upaya pemerintah membawa Parepare menuju Kota Metropolis Ajatappareng dan memberi dampak ekonomi bagi Parepare secara umum," paparnya.
Batalnya pembangunan tiga proyek ini terkendala oleh regulasi karena dibutuhkan konsep perencanaan pembangunan yang lebih matang yang sumber anggarannya juga berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) selain berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Parepare.
Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Parepare, Kadarusman Mangurusi mengungkapkan hal itu saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (8/12/2017).
Dia menegaskan, rencana pembangunan tersebut tidak batal, hanya ditunda atau dipending. "Tapi kita pastikan tahun 2018, pelaksanaannya dimulai. Anggaran yang sudah ada akan kita kembalikan sebagai silpa daerah dan tahun mendatang akan kita anggarkan kembali," paparnya.
Penundaan tersebut, tambah Kadarusman, karena masih adanya sejumlah regulasi yang harus dilalui, diantaranya terkait izin dari Balai Pompengan Makassar untuk pembangunan Restoran Terapung Tanjung Tonrangeng, Amdal maupun terkait kawasan yang menjadi sarana umum yang sebelumya diklaim PT (Persero) Pelindo.
"Terkait regulasi pada Balai Pompengan, masih kita lakukan koordinasi untuk selanjutnya mengajukan kembali desain bangunan yang akan dilakukan. Kami optimis, ketiga proyek tersebut bisa dilaksanakan tahun depan karena hal itu upaya pemerintah membawa Parepare menuju Kota Metropolis Ajatappareng dan memberi dampak ekonomi bagi Parepare secara umum," paparnya.
(bds)
Explore More