Inovasi Pendidikan dan Kesehatan Gunungkidul Jadi Percontohan Nasional

Rabu, 25 September 2019 - 20:40 WIB
Inovasi Pendidikan dan Kesehatan Gunungkidul Jadi Percontohan Nasional
Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan, Robertus Theodore (dua dari kanan) bersama Bupati Gunungkidul Badingah (dua dari kiri) dalam jumpa pers di Wonosari, Rabu (25/9/2019). FOTO/SINDOnews/SUHARJONO
A A A
GUNUNGKIDUL - Dua program inovasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul akan dijadikan percontohan nasional oleh pemerintah pusat. Keduanya adalah Gunungkidul Cerdas dan Ayunda Si Menik Makan Sego Cheting.

Staf Ahli kantor Staf Kepresidenan RI, Robertus Theodore mengatakan, Gunungkidul menjadi daerah pertama di Indonesia yang dianggap siap menyelenggarakan program smart city. Salah satunya berkat inovasi yang dilakukan, baik di bidang pendidikan dan kesehatan. "Ada dua hal yang menarik program inovasi di Gunungkidul ini yang layak jadi percontohan daerah lain yaitu Gunungkidul Cerdas serta Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting," katanya kepada wartawan di Wonosari, Rabu (25/9/2019).

Dijelaskan, Kantor Staf Kepresidenan akan mendampingi Kabupaten Gunungkidul hingga November mendatang dalam menyiapkan diri menjadi smart city. Pihaknya akan memberikan bantuan yang dibutuhkan sehingga nantinya benar-benar menjadi rujukan nasional. "Kita akan dampingi sampai pada masterplan smart city," katanya.

Menurut Robertus, inovasi bidang pendidikan melalui Gunungkidul Cerdas menjadi program inovasi pembelajaran kekinian yang memudahkan siswa. "Sebuah inovasi dengan bantuan teknologi, membuat kurikulum secara modern, seperti siswa yang ketinggalan pelajaran bisa komunikasi langsung dengan guru sehingga mudah mengejar ketertinggalan. Begitu juga siswa yang tidak masuk tetap mengetahui pelajaran yang diberikan guru," katanya.

Begitu juga dengan inovasi gerakan antipernikahan dini dengan Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting. Ini merupakan program untuk mencegah stunting dan pernikahan dini.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan gerakan Ayo Tunda Usia Menikah Mengawali Gerakan Semangat Gotong Royong Cegah Stunting menjadi inovasi yang mendapatkan penghargaan 45 top nasional. "Ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah melakukan inovasi. Kita berharap ke depan muncul masterplan atas pendampingan yang dilakukan Kantor Staf Kepresidenan ini. sehingga ini bisa direplikasi kabupaten-kabupaten lain di Indonesia," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1853 seconds (0.1#10.140)