Desa Wisata Gunungkidul Butuh Inovasi Gaet Wisatawan
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Keberadaan desa wisata menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat untuk pengembangan pariwisata di Gunungkidul, DIY. Namun dibutuhkan inovasi agar wisatawan semakin betah menikmati destinasi wisata yang dikelola masyarakat.
Kepala Bidang Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Gunungkidul Emy Nur Aini mengatakan, pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap desa wisata di Gunungkidul. Langkah ini penting dilakukan agar pengelola desa wisata memiliki kemampuan untuk terus berkembang.
"Kita lakukan pembinaan terhadap 40 pengelola desa wisata. Kita hadirkan akademisi dan praktisi terkait pariwisata untuk memberikan ilmunya," terangnya, Selasa (30/11/2021).
Dia menjelaskan, selama tiga hari para pengelola desa wisata ditekankan pada aspek pengembangam destinasi wisata dalam pemberian pelayanan yang baik bagi wisatawan. Di antaranya adalah atraksi, amenitas dan aksesibilitas.
"Tiga hal tersebut sangat penting, tentu saja juga inovasi desa wisata menjadi bahan tambahan yang perlu dikembangkan. Ini bentuk upaya untuk meningkatkan skill pengelola dan tentu banyak masukan pakar untuk inovasi desa wisata," tandas Emy.
Pengelola desa wisata Nglanggeran, Mursidi mengaku mendapatkan banyak masukan untuk pengelolaan desa wisata. Selama ini pihaknya berusaha menggaet wisatawan dengan berbagai even khusus dan reguler untuk wisata minat khusus menikmati Gunung api Purba Nglanggeran dilanjutkan menikmati embung.
"Ternyata kami masih butuh inovasi lagi dan ini bermanfaat bagi pengembangan desa wisata kami," ujarnya.
Kepala Bidang Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Gunungkidul Emy Nur Aini mengatakan, pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap desa wisata di Gunungkidul. Langkah ini penting dilakukan agar pengelola desa wisata memiliki kemampuan untuk terus berkembang.
"Kita lakukan pembinaan terhadap 40 pengelola desa wisata. Kita hadirkan akademisi dan praktisi terkait pariwisata untuk memberikan ilmunya," terangnya, Selasa (30/11/2021).
Dia menjelaskan, selama tiga hari para pengelola desa wisata ditekankan pada aspek pengembangam destinasi wisata dalam pemberian pelayanan yang baik bagi wisatawan. Di antaranya adalah atraksi, amenitas dan aksesibilitas.
"Tiga hal tersebut sangat penting, tentu saja juga inovasi desa wisata menjadi bahan tambahan yang perlu dikembangkan. Ini bentuk upaya untuk meningkatkan skill pengelola dan tentu banyak masukan pakar untuk inovasi desa wisata," tandas Emy.
Pengelola desa wisata Nglanggeran, Mursidi mengaku mendapatkan banyak masukan untuk pengelolaan desa wisata. Selama ini pihaknya berusaha menggaet wisatawan dengan berbagai even khusus dan reguler untuk wisata minat khusus menikmati Gunung api Purba Nglanggeran dilanjutkan menikmati embung.
"Ternyata kami masih butuh inovasi lagi dan ini bermanfaat bagi pengembangan desa wisata kami," ujarnya.
(shf)