Lazis Muhammadiyah dan Bintang Toedjo Sebar Kurban di 1000 Masjid
A
A
A
YOGYAKARTA - Lembaga Amil Azis Zakat dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) bekerjasama dengan PT Bintang Toedjoe akan menggelar dan menyerahkan kurban di 1000 masjid se Indonesia saat Hari Raya Idul Adha nanti.
Direktur Utama Lazismu, Hilman Latief mengatakan, berkurban merupakan pendekatan bagaimana merumuskan nilai-nilai kemanusian. Yaitu adanya kehanggatan dan kebersamaan antara yang berkurban, penerima dan penjual hewan kurban. Sehingga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Pada prinsipnya kehangatan dan kebersamaan itu merupakan buah dari amal kebajikan dan halal sebagai status hukum dalam Islam melalui momentum kurban,” kata Hilman soal kerjasama itu di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (8/8/2019).
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan semangat berkurban dalam konteks ajaran Islam merupakan bagian penting dari ajaran berkurban. Berbagi rezeki bagi yang memiliki kelebihan. “Semangat berbagi ini wujud dari berkurban. Kecintaan manusia itu bukan hanya pada dirinya, tapi dibuktikan pada orang lain,” papar Haedar.
Menurutnya semangat berbagi ini patut dicontoh bagi kalangan pengusaha. Sebab kalangan pengusaha akan dapat berkah kalau mau berbagi apalagi bagi yang membutuhkan. Siapa yang mau berbagi dia akan mendapat kelipatan berkah yang tak terduga.
“Satu di antara problem bangsa Indonesia, kesenjangan sosial yang harus dipecahkan secara struktural. Yang ekonominya besar mau berkorban untuk ekonomi yang kecil,” terangnya.
Presiden Direktur Bintang Toedjoe Simon Jonathan mengatakan kerjasama dengan Lazismu ini sebagai bentuk komitmen Bintang Toedjoe dalam mendukung program semangat berkurban sesuai dengan syariat Islam. Yaitu semangat yang harus datang dari keyakinan dan keteguhan hati untuk berbagi kebaikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami mau menjadi yang terdepan untuk menggelorakan rasa berbagi kepada yang sesama membutuhkan. Hal itu tepatnya bisa dilakukan di Hari Raya Idul Adha,” paparnya.
Direktur Utama Lazismu, Hilman Latief mengatakan, berkurban merupakan pendekatan bagaimana merumuskan nilai-nilai kemanusian. Yaitu adanya kehanggatan dan kebersamaan antara yang berkurban, penerima dan penjual hewan kurban. Sehingga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Pada prinsipnya kehangatan dan kebersamaan itu merupakan buah dari amal kebajikan dan halal sebagai status hukum dalam Islam melalui momentum kurban,” kata Hilman soal kerjasama itu di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (8/8/2019).
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan semangat berkurban dalam konteks ajaran Islam merupakan bagian penting dari ajaran berkurban. Berbagi rezeki bagi yang memiliki kelebihan. “Semangat berbagi ini wujud dari berkurban. Kecintaan manusia itu bukan hanya pada dirinya, tapi dibuktikan pada orang lain,” papar Haedar.
Menurutnya semangat berbagi ini patut dicontoh bagi kalangan pengusaha. Sebab kalangan pengusaha akan dapat berkah kalau mau berbagi apalagi bagi yang membutuhkan. Siapa yang mau berbagi dia akan mendapat kelipatan berkah yang tak terduga.
“Satu di antara problem bangsa Indonesia, kesenjangan sosial yang harus dipecahkan secara struktural. Yang ekonominya besar mau berkorban untuk ekonomi yang kecil,” terangnya.
Presiden Direktur Bintang Toedjoe Simon Jonathan mengatakan kerjasama dengan Lazismu ini sebagai bentuk komitmen Bintang Toedjoe dalam mendukung program semangat berkurban sesuai dengan syariat Islam. Yaitu semangat yang harus datang dari keyakinan dan keteguhan hati untuk berbagi kebaikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami mau menjadi yang terdepan untuk menggelorakan rasa berbagi kepada yang sesama membutuhkan. Hal itu tepatnya bisa dilakukan di Hari Raya Idul Adha,” paparnya.
(nun)