Kisah Polisi Tenar di Medsos, Miliki 5.000 Teman dan 1.000 Mengantre

Kamis, 11 Juli 2019 - 07:55 WIB
Kisah Polisi Tenar di Medsos, Miliki 5.000 Teman dan 1.000 Mengantre
Kisah Polisi Tenar di Medsos, Miliki 5.000 Teman dan 1.000 Mengantre
A A A
SEMARANG - Kompol Sutomo tampak semringah saat namanya dipanggil untuk menerima penghargaan pada acara Syukuran HUT ke-73 Bhayangkara di Mapolda Jawa Tengah. Dia dinyatakan sebagai "Polisi Idola Masyarakat".

Selain piala berukuran besar, juga disematkan piagam penghargaan yang tersimpan dalam sebuah map. Termasuk uang tunai sebesar Rp500 ribu, menjadi hadiah atas dedikasi kepada masyarakat terutama di media sosial.

Nama Kompol Sutomo memang sangat dikenal di dunia maya. Beragam grup komunitas daerah di beberapa media sosial diikutinya. Bukan sebagai pemantau yang sekadar menyimak, namun gemar komentar hingga menarik perhatian warganet.

Sutomo yang kini menjabat Kasubbag Renmin Ditbinmas Polda Jateng itu mengaku mulai aktif di media sosial sejak menjabat sebagai Kasubag Humas Polres Demak, sekira delapan tahun silam. Dia membentuk Warga Demak di Facebook, sarana komunikasi dan informasi seluruh masyarakat.

"Selain dekat wartawan di Demak, saya juga menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat. Lewat grup Facebook itulah, kita polisi menyampaikan sosialisasi. Dan warga juga bisa menyampaikan keluhannya untuk kita tindak lanjuti," ujar Kompol Sutomo, Rabu (10/7/2019).

Selepas dari Kasubag Humas, dia menjabat sebagai Kabagops Polres Demak. Meski demikian, sarana komunikasi yang terbangun terus berjalan. Sebagai admin di grup tersebut, dia bisa dengan mudah menyampaikan sosialisasi dari polisi.

Dengan jabatan barunya, Sutomo juga lebih leluasa melakukan tindakan sekaligus pendekatan kepada masyarakat. Respons cepat polisi itu mengundang apresiasi warga untuk turut bergabung dalam grup dan menjalin pertemanan dengan Sutomo.

"Kalau Facebook itu pertemanan kan dibatasi sekira 5 ribuan. Makanya saya terpaksa tolak yang mau ikut pertemanan. Maaf Bu, kuota pertemanan langsung sudah habis, dan ini yang masih menunggu di daftar tunggu ada 1.000-an. Itu saya sampaikan lewat pesan atau saat ketemu. Lha gimana lagi, paling bisa ya lewat grup," terang dia.

Pola pendekatan melalui jejaring sosial kembali dilakukan saat dimutasi ke Polres Wonosobo. Dengan jabatan sama, Kabagops, Kompol Sutomo bergabung dengan grup komunitas Warga Wonosobo.

"Di sana sambutan warganya juga luar biasa. Kalau saya komentar itu banyak yang nanggepi atau setidaknya klik like atau suka. Artinya keberadaan kita disukai oleh masyarakat. Tak hanya di dunia maya, di dunia nyata saya juga sering hadir," tutur pria berkumis tebal itu.

Hingga pada awal Mei lalu, Sutomo ditarik ke Mapolda Jateng dengan jabatan baru sebagai Kasubbag Renmin Ditbinmas. Posisi baru yang membuatnya harus lebih banyak di belakang meja, dibanding aktivitasnya beberapa tahun terakhir.

"Kalau sekarang lebih banyak di ruangan. Jarang menyapa masyarakat secara langsung. Tapi saya masif aktif di media sosial, baik di Demak, Wonosobo, bahkan sekarang Wonogiri juga masuk. Polisi sekarang memang enggak boleh gagap teknologi," tandasnya.

Selain penghargaan kepada polisi dengan berbagai kategori, juga diberikan penghargaan kepada Wali Kota Semarang, Wali Kota Surakarta, Bupati Karanganyar, Bupati Pekalongan, Bupati Wonogiri, Bank Jateng, dan PR Sukun Kudus. Mereka dinilai memberikan pasrtisipasi dan dukungan kepada polisi.

"Kami mohon doa restu, mudah-mudahan dalam usia ke-73 ini polisi semakin mandiri, bijak, dan semakin matang untuk menjaga kualitas hidup masyarakat," ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0838 seconds (0.1#10.140)