Polres Salatiga Gelar Simulasi Pengamanan Hasil Pemilu

Selasa, 19 Maret 2019 - 12:58 WIB
Polres Salatiga Gelar...
Adegan simulasi pengamanan pemilu yang digelar Polres Salatiga di Lapangan Pancasila, Selasa (19/3/2019). Foto/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SALATIGA - Polres Salatiga menggelar simulasi pengamanan pemilu 2019 yang digelar di Lapangan Pancasila. Simulasi ini dihadiri Wali Kota Salatiga Yuliyanto dan jajaran Forkompimda, komisioner KPU, Bawaslu serta tokoh agama dan masyarakat.

Dalam simulasi, terdapat sejumlah adegan pengamanan pemilu dan penghitungan hasil suara pemilu, dimulai dari ratusan massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat di Kota Salatiga menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga, Selasa (19/3/2019). Mereka merasa tidak puas terhadap kinerja KPU dalam menyelenggarakan Pemilu 2019 dan menuntut pesta demokrasi diulang.

Emosi ratusan massa itu semakin tak terkendali ketika upayanya untuk masuk ke Kantor KPU di hadang petugas Polres Salatiga. Sejumlah massa mencoba memprovokasi dengan melakukan pembakaran ban dan berusaha menerobos masuk ke kantor KPU.

Akhirnya, petugas mengambil tindakan tegas untuk menghentikan aksi massa. Ratusan massa tersebut tidak terima dengan sikap petugas kepolisian yang mencoba membubarkan aksinya.

Bentrok antara kedua belah pihak tak dapat dihindarkan. Ratusan massa terus melakukan perlawanan hingga situasi tidak terkendali. Petugas langsung menembakkan gas air mata dan mengerahkan anjing untuk menghalau aksi massa.

Petugas akhirnya berhasil memukul mundur massa dan membubarakan mereka.
Namun, kericuhan masih berlanjut. Sejumlah kelompok massa yang memanfaatkan situasi yang belum kondusif untuk menjarah pertokoan dan barang-barang pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya.

Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian dan berupaya menghentikan penjarahan. Namun peringatan petugas tidak diindahkan oleh massa. Akhirnya polisi mengeluarkan peringatan dengan tembakan ke udara.

Tetapi, massa bergeming dan terus melakukan penjarahan. Untuk menghentikan aksi massa, polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dengan timah panas dan menangkap sejumlah pelaku. Setelah itu, situasi baru bisa dikendalikan.

"Secara keseluruhan, simulasi ini berjalan lancar. Kami berharap tidak ada kejadian serupa saat pemilu nanti. Semua personel polres kami libatkan dalam pengamanan pemilu nanti," kata Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono.

Menurut kapolres, dalam pengamanan Pemilu 2019, Polres menerjunkan sebanyak sekitar 750 personel. Mereka siap melakukan pengamanan sesuai tupoksinya.

“Untuk potensi kerawanan yang harus diwaspadai secara khusus adalah gerakan massa dalam proses penghitungan suara dan pasca penghitungan suara. Kita sudah melakukan langkah antisipasi dan kami berharap pelaksanaan Pemilu di Salatiga berjalan dengan baik dan aman,” tandasnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7594 seconds (0.1#10.140)