Update Corona Sleman: ODP 120 Orang, PDP Meninggal Tambah Satu
A
A
A
SLEMAN - Jumlah orang dalam pemantaun (ODP) terhadap kasus virus corona jenis baru, Corona Virus Disease-19 (Covid-19) di Sleman terus bertambah. Bahkan jumlahnya mencapai ratusan. Data Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Rabu (8/4/2020) pukul 16.00 WIB ODP tercatat ada 955 orang atau meningkat 120 orang jika dibandingkan, Selasa (7/4/2020) yaitu 835 orang.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah sembilan orang. Yaitu dari 108 orang pada Selasa (7/4/2020) menjadi 117 orang pada Rabu (8/4/2020). Sebanyak 19 PDP di antaranya positif Covid-19. Dari jumlah ini, empat meninggal dunia, satu sembuh dan 14 orang masih dalam perawatan di berbagai rumah sakit.
Selain itu jumlah PDP di Sleman yang meninggal dunia sebelum diketahui hasilnya negatif atau positif bertambahsatu. Sehingga jumlahnya menjadi empat PDP sebab sebelumnya ada tiga PDP yang belum diketahui hasilnya meninggal. Total yang meninggal ada delapan orang, masing-masing 4 PDP positif Covid-19 dan empat PDP yang belum diketahui hasilnya.
“Ya hari ini, ada satu PDP yang belum diketahui hasilnya meninggal. Namun warga mana dan dirawat di rumah sakit mana, masih kami telusuri, sehingga belum bisa memberikan keterangan,” kata koordinator bidang kesehatan Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Joko Hastaryo, Rabu (8/4/2020) sore.
Mengenai apakah penambahan OPD ini ada hubungannya dengan kedatangan perantau di Sleman, Joko juga belum bisa memastikan. Dia hanya mengatakan kedatangan para pemudik itu menjadi satu faktor penyebab bertambahnya ODP di Sleman. Data Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, pada minggu ini pemudik sudah mencapai 4542 orang.
Sebagai antipasi para pemudik itu harus melakukan pemeriksaan dan jika hasilnya termasuk orang tanpa gejala (OTG) harus dikarantina. Pemkab Sleman telah menyiapkan tempat karantina, yakni di balai PMD Kemendagri di Jetis, Tirtimartani, Kalasan. Namun karena masih dalam persiap, untuk sementara ditampung di wisma Sembada, Kaliurang, Pakem dan jika Balai PMD sudah siap akan dipindahkan.
“Untuk penanggaan Covid-19 ini kami telah menyiapkan 11 rumah sakit dan 27 Puskesmas yang ada di Sleman. Dengan jumlah tenaga medis 5800 orang. 5000 perawat dan 800 dokter,” jelasnya.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah sembilan orang. Yaitu dari 108 orang pada Selasa (7/4/2020) menjadi 117 orang pada Rabu (8/4/2020). Sebanyak 19 PDP di antaranya positif Covid-19. Dari jumlah ini, empat meninggal dunia, satu sembuh dan 14 orang masih dalam perawatan di berbagai rumah sakit.
Selain itu jumlah PDP di Sleman yang meninggal dunia sebelum diketahui hasilnya negatif atau positif bertambahsatu. Sehingga jumlahnya menjadi empat PDP sebab sebelumnya ada tiga PDP yang belum diketahui hasilnya meninggal. Total yang meninggal ada delapan orang, masing-masing 4 PDP positif Covid-19 dan empat PDP yang belum diketahui hasilnya.
“Ya hari ini, ada satu PDP yang belum diketahui hasilnya meninggal. Namun warga mana dan dirawat di rumah sakit mana, masih kami telusuri, sehingga belum bisa memberikan keterangan,” kata koordinator bidang kesehatan Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Joko Hastaryo, Rabu (8/4/2020) sore.
Mengenai apakah penambahan OPD ini ada hubungannya dengan kedatangan perantau di Sleman, Joko juga belum bisa memastikan. Dia hanya mengatakan kedatangan para pemudik itu menjadi satu faktor penyebab bertambahnya ODP di Sleman. Data Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, pada minggu ini pemudik sudah mencapai 4542 orang.
Sebagai antipasi para pemudik itu harus melakukan pemeriksaan dan jika hasilnya termasuk orang tanpa gejala (OTG) harus dikarantina. Pemkab Sleman telah menyiapkan tempat karantina, yakni di balai PMD Kemendagri di Jetis, Tirtimartani, Kalasan. Namun karena masih dalam persiap, untuk sementara ditampung di wisma Sembada, Kaliurang, Pakem dan jika Balai PMD sudah siap akan dipindahkan.
“Untuk penanggaan Covid-19 ini kami telah menyiapkan 11 rumah sakit dan 27 Puskesmas yang ada di Sleman. Dengan jumlah tenaga medis 5800 orang. 5000 perawat dan 800 dokter,” jelasnya.
(nun)