Geger, Kerangka Manusia Ditemukan di Tengah Hutan Pinus Pemalang
A
A
A
PEMALANG - Warga Desa Wisnu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di tengah hutan, Selasa (25/2/2020) siang. Warga yang hendak mencari kayu menemukan tulang belulang terserak di atas tanah.
Dua warga Desa Kuta, Kecamatan Watukumpul, Haris Abdullah (40) dan Agus Taryo (49) awalnya ke hutan pinus untuk mencari bahan bonsai serut. Saat berjalan di tengah hutan, tepatnya, di Petak 17 RPH, keduanya tiba-tiba menciup bau busuk.
"Kami mencium busuk di lokasi tersebut dari atas batu dan kurang lebih 1 meter melihat tulang kerangka dan batok kepala manusia," kata Haris kepada wartawan.
Haris dan Agus kemudian ke kantor Desa Wisnu, Polsek, koramil dan relawan Watukumpul untuk melaporkan penemuan tersebut. Petugas lalu mendatangi lokasi penemuan untuk mengecek dan mengevakuasi tulang belulan tersebut.
Diperkirakan tulang-belulang itu berjenis kelamin perempuan, berusia paruh baya, dengan kain pakaian sudah mulai sobek karena diperkirakan meninggal sudah lebih dari satu bulan. Polisi belum menyimpulkan penyebab kematiannya.
Evakuasi berlangsung sekitar 2 jam. Kerangka masih diamankan di kantor Kelurahan Wisnu untuk menunggu proses lebih lanjut.
Aparat kepolisian dari Polsek Watukumpul dan Polres Pemalang melaksanakan olah TKP penemuan tulang belulang manusia. Kapolsek Watumpul AKP M Subagyo mengatakan, kejadian ini dilaporkan oleh seorang saksi, Slamet. Kejadian ini masih diselidiki polisi. Penyebab kejadian sementara diperkirakan mayat meninggal dunia karena tidak makan selama 30 hari lebih.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Medis Puskesmas Watukumpul, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan/penganiayaan," kata Kapolsek Watukumpul.
Dua warga Desa Kuta, Kecamatan Watukumpul, Haris Abdullah (40) dan Agus Taryo (49) awalnya ke hutan pinus untuk mencari bahan bonsai serut. Saat berjalan di tengah hutan, tepatnya, di Petak 17 RPH, keduanya tiba-tiba menciup bau busuk.
"Kami mencium busuk di lokasi tersebut dari atas batu dan kurang lebih 1 meter melihat tulang kerangka dan batok kepala manusia," kata Haris kepada wartawan.
Haris dan Agus kemudian ke kantor Desa Wisnu, Polsek, koramil dan relawan Watukumpul untuk melaporkan penemuan tersebut. Petugas lalu mendatangi lokasi penemuan untuk mengecek dan mengevakuasi tulang belulan tersebut.
Diperkirakan tulang-belulang itu berjenis kelamin perempuan, berusia paruh baya, dengan kain pakaian sudah mulai sobek karena diperkirakan meninggal sudah lebih dari satu bulan. Polisi belum menyimpulkan penyebab kematiannya.
Evakuasi berlangsung sekitar 2 jam. Kerangka masih diamankan di kantor Kelurahan Wisnu untuk menunggu proses lebih lanjut.
Aparat kepolisian dari Polsek Watukumpul dan Polres Pemalang melaksanakan olah TKP penemuan tulang belulang manusia. Kapolsek Watumpul AKP M Subagyo mengatakan, kejadian ini dilaporkan oleh seorang saksi, Slamet. Kejadian ini masih diselidiki polisi. Penyebab kejadian sementara diperkirakan mayat meninggal dunia karena tidak makan selama 30 hari lebih.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Medis Puskesmas Watukumpul, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan/penganiayaan," kata Kapolsek Watukumpul.
(amm)