Transportasi Lumpuh Akibat Kerusuhan, Warga Cile Beralih Naik Sepeda

Jum'at, 06 Desember 2019 - 07:01 WIB
Transportasi Lumpuh Akibat Kerusuhan, Warga Cile Beralih Naik Sepeda
engguna sepeda melintasi polisi saat unjuk rasa di Santiago, Cile, 4 Desember. Foto/REUTERS
A A A
SANTIAGO - Kerusuhan akibat unjuk rasa membuat layanan kereta metro Santiago di Cile lumpuh. Akibatnya semakin banyak warga Cile yang beralih menggunakan sepeda untuk berangkat kerja.

Tak hanya itu, kerusuhan mengakibatkan ratusan lampu lalu lintas hancur, pecahan kaca berserakan di jalan dan puing mengotori jalanan.
Kerusuhan itu yang terburuk di Cile sejak negara itu bebas dari rezim diktator pada 1990. Unjuk rasa telah menewaskan 26 orang dan menyebabkan kerugian bisnis hingga USD1,5 miliar. Kerusuhan juga merusak perekonomian negara itu.

Unjuk rasa mulai reda dalam beberapa pekan terakhir namun dampak kerusakan masih terasa. Pengguna jalan marah di setiap persimpangan karena lampu lalu lintas hancur sehingga mengakibatkan kemacetan panjang.

Warga dan komuter pun lebih memilih menggunakan sepeda untuk menghindari kekacauan layanan transportasi publik. "Sebelum krisis, 450 pengguna sepeda melintas per jam di sini saat puncak kepadatan komuter. Segera setelah krisis, jumlahnya naik dua kali lipat menjadi 900 pengguna sepeda per jam," papar Tomas Echiburu, peneliti Pusat Pembangunan Kota di Universidad Catolica Cile.

Jumlah sepeda kini melebihi jumlah mobil di banyak persimpangan selama jam sibuk. Para pengendara sepeda dengan peralatan Spandex baru dan helm menyala terlihat memadati jalur sepeda di distrik bisnis.

"Sejak krisis terjadi, jalanan dipenuhi pengguna sepeda. Sebelumnya, Anda dapat berjalan santai, tapi sekarang semua padat dengan sepeda," tutur Ana Guzman, 60, yang naik sepeda untuk berangkat kerja di pusat layanan kesehatan lokal.

Toko sepeda pun mereguk untung. "Penjualan naik. Orang ingin bepergian dan mereka pun menggunakan sepeda tua atau membeli yang baru," ujar Jorge Arancibia, pemilik toko sepeda.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9080 seconds (0.1#10.140)