Bupati Majalengka Sebut 26 Ritual Adat Mulai Langka

Rabu, 31 Juli 2019 - 07:33 WIB
Bupati Majalengka Sebut 26 Ritual Adat Mulai Langka
Bupati Majalengka (pakai kacamata) membuka Invitasi Olahraga Tradisional Pelajar SD Tingkat Kabupaten Majalengka di Stadion Warung Jambu, Selasa (30/7/2019). Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Generasi muda di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, terancam buta terhadap nilai-nilai yang diturunkan leluhurnya. Hal itu seiring dengan semakin jarangnya kegiatan adat setempat digelar dalam sebuah event maupun ritual.

Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan ada puluhan adat yang sebelumnya tumbuh subur di desa, kini mulai menjadi barang langka. "Ada 26 jenis adat desa yang sudah kami inventarisir yang hampir-hampir tidak dijalankan oleh desa," kata Karna, Selasa (30/7/2019).

Dari inventarisir yang dilakukan, diketahui juga penyebab dari langkanya adat itu. Kesan kuno menjadi salah satu penyabab mengapa kekayaan lokal itu kini mulai sulit ditemukan di daerah yang dipimpinnya itu. Karena mencontohkan adat Guar Bumi, Mapag Sri, atau Munjungan.

Guna menumbuhkan kembali adat desa, Karna menegaskan, setiap kepala desa (Kades) sudah seyogianya memiliki event adat, minimal satu kali dalam satu tahun. "Saya ingin tiap desa punya agenda yang menggambarkan kekulturan masyarakat di desa itu. Itu bisa menjadi agenda tahunan. Siapa tahu nanti wisatawan dari luar menyenangi budaya itu," ujarnya.

Karena mengatakan, ke depan event-event di Kabupaten Majalengka akan dikemas dan dikombinasikan dengan seni budaya. "Kayak kemarin kan (HUT Majalengka) pengajian. Ada wayang, ada calung, kemudian diakhiri dengan pengajian. Begitu," jelas Karna.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7006 seconds (0.1#10.140)