Berli Hamdani Dilantik Menjadi Kadinkes Jabar
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya melantik Berli Hamdani Gedung Sakti sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jabar. Mantan Kadinkes Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat itu, dilantik sebagai Kadinkes Jabar setelah sukses melalui proses seleksi terbuka (lelang jabatan) yang digelar Pemprov Jabar, seperti berbagai tes, review jejak karier, pembuatan makalah, hingga wawancara.
"Hari ini sudah dilantik dokter dari sebuah kabupaten di Kalimantan, orang pintar gagasannya luar biasa. Setelah diseleksi periode dua ini, akhirnya skornya paling tinggi memenuhi syarat," kata Ridwan Kamil seusai pelantikan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (8/5/2019).
Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akrab disapa Emil itu berpesan agar Berli mampu menyelesaikan berbagai persoalan kesehatan di Jabar. "Isu kesehatan yang masih mengemuka di Jabar, yakni masalah stunting dan kematian ibu dan bayi, termasuk masalah penyakit-penyakit menular," sebut Emil.
Emil pun berpesan agar Berli mampu meningkatkan indeks kesehatan warga Jabar, salah satunya dengan mendorong peran aktif dinkes kabupaten/kota meningkatkan indeks kesehatan di daerahnya masing-masing.
"Jangan fokus pada program provinsi, tapi juga bimbingan dinkes di 27 kabupaten/kota karena indeks kesehatan Jabar kan akumulasi dari nilai," jelas Emil.
Terakhir, Emil berpesan agar Berli mampu memimpin seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Dinkes Jabar dengan baik. Emil menginginkan ASN Dinkes Jabar memiliki integritas yang kuat, profesional, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. "Semua pihak juga harus tetap berupaya menambah ilmu yang relevan dengan isu-isu kekinian," katanya.
Lebih lanjut, Emil optimistis Berli mampu menguasai berbagai persoalan bidang kesehatan yang dihadapi warga Jabar. Terlebih, kata Emil, Berli sendiri merupakan warga Jabar yang mengembara di Kalimantan.
Bahkan, Emil menyebut, Berli akan menata pembangunan bidang kesehatan di Jabar secara realistis karena pengalamannya sebagai kadinkes di tingkat kabupaten.
"Seperti waktu saya jadi wali kota, perspektifnya beda. Saya paham masalah-masalah detail, sehingga waktu bikin kebijakan lebih sensitif, lebih paham," tandas Emil.
Sementara itu, Kadinkes Jabar Berli Hamdani menyatakan, akan mengevaluasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya dalam 100 hari kerjanya ke depan.
"Artinya, perkembangan ataupun pelaksanaan dari program yang sudah dicanangkan ataupun digagas oleh inisiatif dari Gubernur akan dievaluasi. Kemudian, nanti dilakukan upaya-upaya percepatan dari hasil evaluasi tersebut," jelasnya.
Selain itu, Berli pun akan segera mengisi jabatan-jabatan yang belum terisi di lingkungan Dinkes Jabar menyusul penerapan aturan baru. Pengisian jabatan, menurutnya, mutlak dilakukan karena akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
"Kalau cerita soal pengalaman saya di Kubu Raya, tempat saya bertugas, istilahnya bisa kita kembangkan di sini, tentunya dengan skala yang lebih besar," pungkasnya.
"Hari ini sudah dilantik dokter dari sebuah kabupaten di Kalimantan, orang pintar gagasannya luar biasa. Setelah diseleksi periode dua ini, akhirnya skornya paling tinggi memenuhi syarat," kata Ridwan Kamil seusai pelantikan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (8/5/2019).
Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akrab disapa Emil itu berpesan agar Berli mampu menyelesaikan berbagai persoalan kesehatan di Jabar. "Isu kesehatan yang masih mengemuka di Jabar, yakni masalah stunting dan kematian ibu dan bayi, termasuk masalah penyakit-penyakit menular," sebut Emil.
Emil pun berpesan agar Berli mampu meningkatkan indeks kesehatan warga Jabar, salah satunya dengan mendorong peran aktif dinkes kabupaten/kota meningkatkan indeks kesehatan di daerahnya masing-masing.
"Jangan fokus pada program provinsi, tapi juga bimbingan dinkes di 27 kabupaten/kota karena indeks kesehatan Jabar kan akumulasi dari nilai," jelas Emil.
Terakhir, Emil berpesan agar Berli mampu memimpin seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Dinkes Jabar dengan baik. Emil menginginkan ASN Dinkes Jabar memiliki integritas yang kuat, profesional, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. "Semua pihak juga harus tetap berupaya menambah ilmu yang relevan dengan isu-isu kekinian," katanya.
Lebih lanjut, Emil optimistis Berli mampu menguasai berbagai persoalan bidang kesehatan yang dihadapi warga Jabar. Terlebih, kata Emil, Berli sendiri merupakan warga Jabar yang mengembara di Kalimantan.
Bahkan, Emil menyebut, Berli akan menata pembangunan bidang kesehatan di Jabar secara realistis karena pengalamannya sebagai kadinkes di tingkat kabupaten.
"Seperti waktu saya jadi wali kota, perspektifnya beda. Saya paham masalah-masalah detail, sehingga waktu bikin kebijakan lebih sensitif, lebih paham," tandas Emil.
Sementara itu, Kadinkes Jabar Berli Hamdani menyatakan, akan mengevaluasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya dalam 100 hari kerjanya ke depan.
"Artinya, perkembangan ataupun pelaksanaan dari program yang sudah dicanangkan ataupun digagas oleh inisiatif dari Gubernur akan dievaluasi. Kemudian, nanti dilakukan upaya-upaya percepatan dari hasil evaluasi tersebut," jelasnya.
Selain itu, Berli pun akan segera mengisi jabatan-jabatan yang belum terisi di lingkungan Dinkes Jabar menyusul penerapan aturan baru. Pengisian jabatan, menurutnya, mutlak dilakukan karena akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
"Kalau cerita soal pengalaman saya di Kubu Raya, tempat saya bertugas, istilahnya bisa kita kembangkan di sini, tentunya dengan skala yang lebih besar," pungkasnya.
(zik)