Ketika Golf Telah Menjadi Olahraga Semua Kalangan di BGG

Minggu, 14 April 2019 - 20:29 WIB
Ketika Golf Telah Menjadi Olahraga Semua Kalangan di BGG
Udara yang sejuk dan suasana asri di Bandung Giri Gahana Golf & Resort, kawasan Djatinangor, Sumedang, Jabar. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Olahraga golf masih dianggap sebagian kalangan sebagai olahraga milik kalangan tertentu atau mereka yang berduit. Itu karena imej yang melekat bahwa golf memerlukan biaya mahal dan tempat yang cenderung eksklusif.

Padahal, olahraga itu kini telah menjadi milik semua kalangan dan usia. Golf saat ini tak hanya dimainkan orang berduit dikala senggang, tetapi juga mereka yang memilik ketertarikan terhadap olahraga. Golf bahkan telah diminati usia anak hingga remaja.

“Golf sekarang sudah menjadi olahraga milik semua kalangan. Semua segmen sudah masuk. Tidak hanya orang kaya, tetapi kelas menengah juga,” kata Pengelola Bandung Giri Gahana Golf & Resort Novi Kurnia Yahya di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Menurut dia, banyak kalangan menengah yang rutin menggeluti olahraga golf. Begitupun remaja dan anak yang juga ikut pembinaan golf untuk menjadi atlet olah raga ini. Bahkan beberapa dari mereka yang rutin berlatih di Bandung Giri Gahana (BGG) kini telah menjadi atlet nasional.

Walaupun begitu, tidak sedikit masyarakat yang menjadikan golf sebagai leisure dan ajang ketemu bisnis. Beberapa wisatawan asal negara tetangga misalnya, menyempatkan datang ke Bandung untuk bermain golf.

Ketika Golf Telah Menjadi Olahraga Semua Kalangan di BGG


Mereka juga terkadang menginap untuk menikmati alam asri di Bandung. “Banyak juga pebisnis yang menyelesaikan urusannya di sini. Karena menang tempatnya enak, di tengah alam terbuka,” ujar dia.

BGG di bawah naungan PT Langen Kridha Pratyangga Tbk ini, tutur Novi, secara aktif menggelar berbagai turnamen reguler atau musim tertentu. Salah satunya turnamen yang digelar bertepatan dengan 33 Anniversary BBG akhir pekan ini. Sebanyak 151 peserta yang dari berbagai negara dan kota besar di Indonesia, ikut kompetisi ini.

Mereka adalah member, client, dan tamu dari Malaysia, Singapura, Jakarta, Bali, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Selain untuk pembinaan, turnamen ini dalam rangka mempererat jalinan antara member BBG. Kompetisi memperebutkan hadiah mobil, sepeda motor, uang tunai ratusan juta, umrah, dan lainnya.

Menurut Direktur Utama PT Langen Kridha Pratyangga Tbk Tachril Sapi’ie, BBG dibangun 33 tahun lalu atau 1986, menggunakan dana patungan. Awalnya BBG memiliki 9 hole. Seiring berjalannya waktu, BBG memutuskan menjadi perusahaan Tbk, dengan menjual saham untuk pengembangan.

Kini, BBG tak hanya menjadi sarana olahraga terbesar di Bandung Raya, tetapi juga memiliki resort yang memadai. BBG berdiri di atas lahan sekitar 300 hektare dekat kawasan pendidikan Jatinangor. BBG diresmikan oleh Wakil Presiden RI Sudharmono.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6478 seconds (0.1#10.140)