Warga Jabar Diimbau Beralih Gunakan Kompor Listrik

Rabu, 10 April 2019 - 00:05 WIB
Warga Jabar Diimbau Beralih Gunakan Kompor Listrik
Sekda Jabar Iwa Karniwa meluncurkan Program Konversi Kompor Gas ke Listrik di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (9/4/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar Nomor 671/13/REK Tanggal 5 Maret 2019 tentang Imbauan Penggunaan Kompor Listrik di Jabar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, dengan SE tersebut, Provinsi Jabar menjadi provinsi yang pertama kali meluncurkan program konversi kompor gas ke kompor listrik.

Menurut Iwa, konversi kompor gas ke kompor listrik bertujuan untuk menekan ketergantungan warga Jabar terhadap LPG (liquid petroleum gas).

Program ini pun dinilai memberikan keuntungan bagi masyarakat. Selain lebih mudah diakses, penggunaan kompor listrik juga diklaim lebih hemat 20 persen dibandingkan kompor gas serta lebih ramah lingkungan.

"Apabila (kompor) dari gas dikonversi ke listrik, itu bisa hemat 20 persen. Kedua, mengurangi karbon yang dilepaskan oleh gas ke udara, sehingga kompor listrik ini ramah lingkungan," tutur Iwa saat meluncurkan Program Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik di Jabar pada Gebyar Energi Juara Tahun 2019 di Area Parkir Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (9/4/2019).

Iwa melanjutkan, guna menyukseskan program ini, Pemprov Jabar fokus pada pemenuhan sambungan listrik ke seluruh pelosok Jabar hingga mencapai 100 persen. Pemenuhan kebutuhan sambungan listrik ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan.

Iwa menuturkan, sudah ada beberapa perusahaan yang bersedia mendukung program konversi ini, sehingga Pemprov Jabar tinggal melengkapi data lokasi masyarakat yang belum terpasang sambungan listrik.

"Kami akan menuntaskan masyarakat yang belum bisa menikmati listrik. Kami akan dorong, kami akan data. (Biaya instalasi listrik) Tidak mengunakan APBD, tetapi menggunakan CSR yang memang mereka juga sudah siap," terang Iwa.

Untuk diketahui, Jabar merupakan provinsi dengan pengguna LPG bersubisdi 3 kilogram terbesar di Indonesia dimana alokasi LPG 3 kilogram pada tahun 2019 mencapai 1,3 juta ton atau mencapai 20 persen dari total kuota LPG di tingkat nasional.

Di sisi lain, Jabar merupakan daerah pelanggan rumah tangga pemakai listrik yang jumlahnya besar mencapai lebih dari 12,9 juta rumah tangga pelanggan PLN.

Apabila program konversi ini dilakukan secara masif dan menyeluruh, potensi penurunan emisi karbon mencapai 5,48 gigaton CO2 ekuivalen per tahun.

Sementara itu, kontribusi terhadap peningkatan konsumsi listrik per kapita pada pengguna listrik dengan daya 2.200 VA, dengan jumlah pelanggan sebanyak 274.000, maka akan berdampak sebesar 6,08 KWH per kapita per tahun.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8174 seconds (0.1#10.140)