Satu Minggu Dicari Tak Ketemu, Operasi SAR Kakek Kamsiah Dihentikan
A
A
A
INDRAMAYU - Tim search and rescue (SAR) gabungan memutuskan menghentikan operasi pencarian kakek Kamsiah (72) yang tenggelam di Sungai Cimanuk, Kabupaten Indramayu.
Keputusan menghentikan operasi SAR terhadap korban pada Rabu (8/4/2020) pukul 17.00 WIB ini telah melalui beberapa pertimbangan. Selain masa operasi telah berlangsung selama satu minggu namun tak juga membuahkan hasil, kendala cuaca juga menjadi pertimbangan utama.
Koordinator Pos SAR Cirebon Imam Rosyadi mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi seluruh unsur tim SAR gabungan bersama keluarga korban, pencarian telah dilakukan secara maksimal dan dinilai sudah tidak efektif.
Tim juga mempertimbangkan kondisi personel di lapangan. Maka operasi SAR sepakat dihentikan, selanjutnya dilakukan pemantauan dari jauh. "Unsur tim SAR siap siaga jika menerima laporan terkait korban kakek Kamsiah," kata Imam, Rabu (8/4/2020).
Pencarian terhadap kakek Kamsiah, ujar Imam, dinilai cukup sulit dengan berbagai kendala yang ditemui tim di lapangan. Di antaranya, lebar dan panjang sungai atau area pencarian, arus Sungai Cimanuk sangat deras.
Banyak cabang menuju muara sungai, cuaca yang berubah-ubah disekitar lokasi pencarian, dan sering terjadi naik dan turunnya debit air secara tiba-tiba.
"Keluarga korban telah ikhlas dan sepakat bahwa tim SAR gabungan telah melaksanakan pencarian secara maksimal," ujar Imam.
Unsur yang terlibat dalam operasi ini antara, Pos SAR Cirebon, Polair Polres Indramayu, BPBD Indramayu, Tagana Indramayu, SAR MTA, SAR FKAM, dan masyarakat setempat.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja secara maksimal di lapangan walau dengan hasil pencarian nihil. Masyarakat diimbau terus waspada dan berhati hati dalam melakukan aktivitas di air mengingat musibah orang tenggelam di Jawa Barat cukup sering terjadi," pungkas Koordinator Pos SAR Cirebon.
Diketahui, kakek Kamsiah (72) terjatuh bersama motornya saat sedang menyeberangi Sungai Cimanuk menggunakan perahu di Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu.
Akibatnya, tubuh kakek Kamsiah hilang terseret arus Sungai Cimanuk. Peristiwa tragis itu terjadi pada Kamis (2/4/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.
Keputusan menghentikan operasi SAR terhadap korban pada Rabu (8/4/2020) pukul 17.00 WIB ini telah melalui beberapa pertimbangan. Selain masa operasi telah berlangsung selama satu minggu namun tak juga membuahkan hasil, kendala cuaca juga menjadi pertimbangan utama.
Koordinator Pos SAR Cirebon Imam Rosyadi mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi seluruh unsur tim SAR gabungan bersama keluarga korban, pencarian telah dilakukan secara maksimal dan dinilai sudah tidak efektif.
Tim juga mempertimbangkan kondisi personel di lapangan. Maka operasi SAR sepakat dihentikan, selanjutnya dilakukan pemantauan dari jauh. "Unsur tim SAR siap siaga jika menerima laporan terkait korban kakek Kamsiah," kata Imam, Rabu (8/4/2020).
Pencarian terhadap kakek Kamsiah, ujar Imam, dinilai cukup sulit dengan berbagai kendala yang ditemui tim di lapangan. Di antaranya, lebar dan panjang sungai atau area pencarian, arus Sungai Cimanuk sangat deras.
Banyak cabang menuju muara sungai, cuaca yang berubah-ubah disekitar lokasi pencarian, dan sering terjadi naik dan turunnya debit air secara tiba-tiba.
"Keluarga korban telah ikhlas dan sepakat bahwa tim SAR gabungan telah melaksanakan pencarian secara maksimal," ujar Imam.
Unsur yang terlibat dalam operasi ini antara, Pos SAR Cirebon, Polair Polres Indramayu, BPBD Indramayu, Tagana Indramayu, SAR MTA, SAR FKAM, dan masyarakat setempat.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja secara maksimal di lapangan walau dengan hasil pencarian nihil. Masyarakat diimbau terus waspada dan berhati hati dalam melakukan aktivitas di air mengingat musibah orang tenggelam di Jawa Barat cukup sering terjadi," pungkas Koordinator Pos SAR Cirebon.
Diketahui, kakek Kamsiah (72) terjatuh bersama motornya saat sedang menyeberangi Sungai Cimanuk menggunakan perahu di Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu.
Akibatnya, tubuh kakek Kamsiah hilang terseret arus Sungai Cimanuk. Peristiwa tragis itu terjadi pada Kamis (2/4/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.
(awd)