Polri-TNI Gelar Siapkan Cara Bertindak Jika Wabah Corona Memburuk di Kota Bandung
A
A
A
BANDUNG - Polrestabes Bandung dan Kodim 0618/Berdiri Sendiri (BS) Kota Bandung dan instansi terkait menggelar tactical floor game (TFG) terkait wacana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bandung.
Dalam TFG yang berlangsung di Aula Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung itu, Polri dan TNI memperkirakan segala kemungkinan yang bakal terjadi atau kontijensi dan cara bertindak jika PSBB diterapkan untuk mencegah penularan virus Corona atau Covid-19 di Kota Bandung.
Kegiatan yang dipimpin Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya tersebut ditinjau oleh Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, TFG ini digelar terkait Operasi Aman Nusa II Lodaya 2020 dan wacana pemberlakuan PSBB di Kota Bandung. Kegiatan yang membahas tentang sistem pengamanan kota (sispamkota) ini digelar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat wabah virus Corona memburuk.
Simulasi TFG ini, kata Rudy, digelar dengan tujuan menyamakan persepsi tentang cara bertindak bagi anggota Polri dan TNI serta instansi terkait di lapangan dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19.
Rudy mengatakan, untuk menanggulangi wabah virus Corona, seluruh elemen warga Jawa Barat harus bahu-membahu. Warga Jabar diimbau tetap tenang sehingga wabah Corona dapat ditanggulangi.
"Kami (Polri dan TNI) mengantisipasi segala kemungkinan. Namun yang paling penting adalah kita (seluruh elemen masyarakat Jabar) harus bekerja sama," kata Rudy ddampingi Karo Ops Polda Jabar Kombes Pol Stephen M Napiun dan Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Pol Asep Saepudin.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, TFG dilaksanakan untuk mengantisipasi jika ke depan terjadi situasi buruk akibat wabah virus Corona. Seluruh instansi terkait di Kota Bandung sudah siap melakukan penanganan sesuai prosedur dan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
"Kami melaksanakan TFG untuk memberikan gambaran kepada semua stakeholder, siapa berbuat apa. Kami memperkirakan keadaan terburuk. Apabila itu terjadi, kami semua harus sudah siap," kata Nugroho.
Sebab, ujar Pangdam, pandemi Corona merupakan persoalan bersama sehingga perlu ditangani secara bersama dan saling bahu-membahu antarelemen masyarakat.
"Masyarakat harus mengikuti instruksi atau arahan yang diberikan oleh pemerintah baik pusat, provinsi, maupun kota dan kabupaten. Semua instansi pemerintah dan masyarakat harus bergandengan tangan merapatkan barisan untuk menghadapi Covid-19 ini. Ini masalah bersama, harus diselesaikan bersama," ujar Panglima.
Diketahui, pasien yang positif terinfeksi corona di Jabar bertambah 80 pasien. Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) pada Selasa (7/4) pukul 22.13 WIB, tercatat pasien positif berjumlah 343 orang.
Pasien positif terpapar tersebar di berbagai wilayah di Jabar seperti Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Cimahi, Kabupaten Sukabumi, hingga Kota Tasikmalaya. Kota Bekasi wilayah dengan jumlah pasien positif corona terbanyak sejumlah 38 orang.
Dalam TFG yang berlangsung di Aula Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung itu, Polri dan TNI memperkirakan segala kemungkinan yang bakal terjadi atau kontijensi dan cara bertindak jika PSBB diterapkan untuk mencegah penularan virus Corona atau Covid-19 di Kota Bandung.
Kegiatan yang dipimpin Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya tersebut ditinjau oleh Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, TFG ini digelar terkait Operasi Aman Nusa II Lodaya 2020 dan wacana pemberlakuan PSBB di Kota Bandung. Kegiatan yang membahas tentang sistem pengamanan kota (sispamkota) ini digelar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat wabah virus Corona memburuk.
Simulasi TFG ini, kata Rudy, digelar dengan tujuan menyamakan persepsi tentang cara bertindak bagi anggota Polri dan TNI serta instansi terkait di lapangan dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19.
Rudy mengatakan, untuk menanggulangi wabah virus Corona, seluruh elemen warga Jawa Barat harus bahu-membahu. Warga Jabar diimbau tetap tenang sehingga wabah Corona dapat ditanggulangi.
"Kami (Polri dan TNI) mengantisipasi segala kemungkinan. Namun yang paling penting adalah kita (seluruh elemen masyarakat Jabar) harus bekerja sama," kata Rudy ddampingi Karo Ops Polda Jabar Kombes Pol Stephen M Napiun dan Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Pol Asep Saepudin.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, TFG dilaksanakan untuk mengantisipasi jika ke depan terjadi situasi buruk akibat wabah virus Corona. Seluruh instansi terkait di Kota Bandung sudah siap melakukan penanganan sesuai prosedur dan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
"Kami melaksanakan TFG untuk memberikan gambaran kepada semua stakeholder, siapa berbuat apa. Kami memperkirakan keadaan terburuk. Apabila itu terjadi, kami semua harus sudah siap," kata Nugroho.
Sebab, ujar Pangdam, pandemi Corona merupakan persoalan bersama sehingga perlu ditangani secara bersama dan saling bahu-membahu antarelemen masyarakat.
"Masyarakat harus mengikuti instruksi atau arahan yang diberikan oleh pemerintah baik pusat, provinsi, maupun kota dan kabupaten. Semua instansi pemerintah dan masyarakat harus bergandengan tangan merapatkan barisan untuk menghadapi Covid-19 ini. Ini masalah bersama, harus diselesaikan bersama," ujar Panglima.
Diketahui, pasien yang positif terinfeksi corona di Jabar bertambah 80 pasien. Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) pada Selasa (7/4) pukul 22.13 WIB, tercatat pasien positif berjumlah 343 orang.
Pasien positif terpapar tersebar di berbagai wilayah di Jabar seperti Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Cimahi, Kabupaten Sukabumi, hingga Kota Tasikmalaya. Kota Bekasi wilayah dengan jumlah pasien positif corona terbanyak sejumlah 38 orang.
(awd)