Hujan Deras sejak Sore hingga Malam, Bandung Selatan Kembali Kebanjiran
A
A
A
BANDUNG - Hujan deras yang melanda Bandung raya, termasuk kawasan Bandung selatan, Kabupaten Bandung, dari pagi sampai malam, menyebabkan banjir merendam sejumlah kawasan, Sabtu (5/4/2020).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, banjir merendam kawasan Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
Tinggi muka air banjir di Dayeuhkolot berkisar antara 10-230 sentimeter (cm). Sedangkan di Baleendah, antara 20 hingga 220 cm dan Bojongsoang 10-140 cm.
"Korban terdampak 30.606 kepala keluarga (KK) atau 98.747 jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 1.068 KK atau 3.127 jiwa mengungsi. Di Baleendah, warga mengungsi ke Gedung Inkanas dan warga Dayeuhkolot ke Aula Balai Desa Dayeuhkolot," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Jabar Budi Budiman.
Banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Citarum dan anak-anak sungainya setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda Bandung itu, ujar Budi, merendam 26.531 rumah, 102 tempat ibadah, 48 sekolah, dan 32 fasilitas umum.
Air banjir juga merendam sejumlah ruas jalan sehingga tak bisa dilalui kendaraan baik motor maupun mobil. Antara lain, tinggi muka air (TMA) yang merendam Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot berkisar antara 10-110 cm. Kemudian, Jalan Raya Ciparay-Dayeuhkolot 10-140 cm.
TMA di Jalan Raya Andir-Katapang berkisar antara 60-250 cm, Jalan Raya Bojongsoang sudah mulai surut. Jalan Raya Cikareas depan pom bensin 50-100 cm, dan Jalan Raya Dayeuhkolot depan Masjid As-Shopia 50-80 cm.
Budi mengemukakan, BPBD Jabar terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung. Petugas melakukan assesment dan mendirikan posko di lokasi banjir untuk memudahkan pemantauan. Selain itu, petugas juga menyalurkan bantuan logistik bagi warga baik yang mengungsi maupun yang bertahan di rumah masing-masing.
"BPBD Kabupaten Bandung mendirikan dapur umum di Gedung Inkanas Baleendah untuk membantu konsumsi korban banjir," ujar Budi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, banjir merendam kawasan Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
Tinggi muka air banjir di Dayeuhkolot berkisar antara 10-230 sentimeter (cm). Sedangkan di Baleendah, antara 20 hingga 220 cm dan Bojongsoang 10-140 cm.
"Korban terdampak 30.606 kepala keluarga (KK) atau 98.747 jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 1.068 KK atau 3.127 jiwa mengungsi. Di Baleendah, warga mengungsi ke Gedung Inkanas dan warga Dayeuhkolot ke Aula Balai Desa Dayeuhkolot," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Jabar Budi Budiman.
Banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Citarum dan anak-anak sungainya setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda Bandung itu, ujar Budi, merendam 26.531 rumah, 102 tempat ibadah, 48 sekolah, dan 32 fasilitas umum.
Air banjir juga merendam sejumlah ruas jalan sehingga tak bisa dilalui kendaraan baik motor maupun mobil. Antara lain, tinggi muka air (TMA) yang merendam Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot berkisar antara 10-110 cm. Kemudian, Jalan Raya Ciparay-Dayeuhkolot 10-140 cm.
TMA di Jalan Raya Andir-Katapang berkisar antara 60-250 cm, Jalan Raya Bojongsoang sudah mulai surut. Jalan Raya Cikareas depan pom bensin 50-100 cm, dan Jalan Raya Dayeuhkolot depan Masjid As-Shopia 50-80 cm.
Budi mengemukakan, BPBD Jabar terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung. Petugas melakukan assesment dan mendirikan posko di lokasi banjir untuk memudahkan pemantauan. Selain itu, petugas juga menyalurkan bantuan logistik bagi warga baik yang mengungsi maupun yang bertahan di rumah masing-masing.
"BPBD Kabupaten Bandung mendirikan dapur umum di Gedung Inkanas Baleendah untuk membantu konsumsi korban banjir," ujar Budi.
(awd)