Kebakaran di Cipongkor Renggut Nyawa Ibu dan Anak Berkebutuhan Khusus

Kamis, 24 Oktober 2019 - 10:25 WIB
Kebakaran di Cipongkor Renggut Nyawa Ibu dan Anak Berkebutuhan Khusus
Puing-puing rumah panggung milik korban yang rata dengan tanah setelah terbakar di Ciangkrong, Dusun 4, Sarinagen, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar, Kamis (24/10/2019). Foto/Dokumentasi Warga
A A A
BANDUNG BARAT - Ibu dan anak tewas dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Kampung Ciangkrong RT 05/08, Dusun 4, Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (24/10/2019) dini hari.

Korban bernama Omah (69) dan anaknya Siti Jubaedah (20) yang sedang tertidur, tewas setelah tidak bisa menyelamatkan diri dan terjebak dalam kobaran api yang sudah membakar seluruh bagian rumah.

"Kebakarannya terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu korban tengah tertidur dan tidak bisa menyelamatkan diri karena api dengan cepat membesar. Korbannya adalah ibu dan anak, karena mereka berdua yang ada di rumah itu," terang Kapolsek Sindangkerta, AKP Surahmat kepada SINDOnews, Kamis (24/10/2019).

Menurutnya, kebakaran tersebut berlangsung cepat sehingga kedua korban terkurung di dalam kamar. Kondisi rumah mereka yang terbuat dari panggung berukuran 4x6 meter persegi langsung habis dan rata dengan tanah hanya dalam hitungan 30 menit. Warga sekitar yang berupaya memadamkan api juga tidak bisa berbuat banyak karena hanya mengandalkan peralatan manual seadanya.

Terkait penyebab kebakaran, Kapolsek menyebutkan api berasal dari tungku yang lupa dimatikan. Api kemudian membesar dan menjalar ke semua bagian rumah yang terbuat dari bahan material bambu dan berdinding bilik.

Setelah api mengecil dan padam warga bersama petugas lalu mengevakuasi kedua korban yang tubuhnya sudah gosong dan sulit untuk dikenali. Mereka berdua ditemukan di dalam kamar dengan pososi saling membelakangi.

"Keduanya sulit dikenali karena luka bakar total. Usai dievakuasi korban kami serahkan ke keluarga yang menolak dilakukan autopsi dan menganggap peristiwa ini sebagai musibah," ucapnya yang bersama Tim Inavis Polres Cimahi melakukan pengamanan di lokasi kejadian.

Warga Cipongkor yang juga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Menda Helni (28) menyebutkan, korban merupakan ibu dan anak yang menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor.

Korban tercatat sebagai penerima PKH sejak tahun 2015 dan memiliki tiga anak. Pada saat kejadian korban hanya bersama seorang anaknya yang berkebutuhan khusus karena dua anaknya yang lain sudah menikah dan rumahnya terpisah.

Berdasarkan informasi para tetangganya, pada saat Magrib anak korban terlihat memasak mie. Kemungkinan karena lupa mematikan api di tungku sehingga terjadilah peristiwa kebakaran tersebut.

"Korban secara ekonomi kurang mampu karena sehari-hari bekerja serabutan, itupun kalau ada yang nyuruh. Sehingga tetangganya kerap membantu ala kadarnya untuk kebutuhan sehari-hari korban," ucapnya saat pemakaman kedua korban.

Sementara Camat Cipongkor, Dedi Rohendi membenarkan, jika korban merupakan keluarga kurang mampu yang mendapatkan bantuan PKH. Atas kejadian ini pihaknya telah melaporkan ke tingkat kabupaten berdasarkan laporan yang masuk dari desa. Peristiwa kebakaran ini sudah yang kesekian kali di wilayahnya, sehingga dia meminta warga agar waspada terhadap ancaman kebakaran mengingat saat ini kondisi cuaca masih kemarau.

"Kejadian kebakaran banyak, seperti di Citalem saja sudah tiga kejadian, belum di tempat lainnya. Namun yang menimbulkan korban jiwa baru sekarang, makanya warga harus waspada dan hati-hati," ucapnya.

Puing-puing rumah panggung milik korban yang rata dengan tanah setelah terbakar di Ciangkrong, Dusun 4, Sarinagen, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar, Kamis (24/10/2019). Foto/Dokumentasi Warga
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.0311 seconds (0.1#10.140)