Tolak Tambang Ilegal, Warga Lereng Merapi Blokir Jalan

Selasa, 17 Februari 2015 - 14:03 WIB
Tolak Tambang Ilegal, Warga Lereng Merapi Blokir Jalan
Tolak Tambang Ilegal, Warga Lereng Merapi Blokir Jalan
A A A
SLEMAN - Ratusan warga lereng Merapi memblokir Jalan Turgo, akses jalur evakuasi jika terjadi erupsi. Mereka menebang pohon besar lalu membiarkan pohon itu melintang di jalan.

Warga dari dua desa yakni Purwobinangun, Pakem, Sleman dan Girikerto, Turi, Sleman itu marah karena jalur tersebut dilintasi truk-truk penambang pasir ilegal di kawasan sekitar Kali Boyong, Sleman. Kerusakan alam serta jalan membuat mereka melakukan aksi ini.

"Kita sudah tegas menolak penambangan pasir yang jelas-jelas merusak alam. Ada 19 alat berat menggali di beberapa titik membuat akses jalan rusak berat," kata Basuki, tokoh masyarakat Dusun Sudimoro, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Selasa (17/2/2015).

Mereka sudah berupaya melakukan penolakan atas penambangan ilegal yang sudah berlangsung sekitar empat bulan lalu. Namun, upaya mediasi dengan pihak pengusaha alat berat yang difasilitasi pemerintah setempat menemui jalan buntu.

Aksi ini merupakan puncak kemarahan warga. Mereka mendesak agar semua alat berat diturunkan alias tidak beroperasi mengambil material Merapi.

Setiap hari, kata dia, ada sekitar 800 truk pasir yang melintas di jalan tersebut. Apalagi, muatan truk yang melebihi kapasitas menyebabkan satu-satunya jalan evakuasi warga menjadi rusak.

"Kita tegas agar Pemkab Sleman menutup penambangan ilegal. Semua alat berat harus turun, tidak boleh beroperasi," katanya.

Berdasarkan pantauan, aksi blokir jalan itu dilakukan sejak pagi hingga siang hari ini. Akibatnya, banyak sopir truk yang tak bisa beraktivitas.

Surahman, sopir truk asal Sragen, Jawa Tengah, kecewa atas ulah warga. Dia mengaku baru beberapa kali membeli pasir di Ngepring, Purwobinangun, Pakem, Sleman.

"Saya enggak tau kalau ada demo, ini ketiga kali saya beli pasir di sini. Sekarang enggak bisa jalan, enggak tahu sampai kapan ini," keluhnya.

Belum ada kesepakatan antara warga dan pengelola atau pengusaha tambang serta dari pemerintah membuat aksi blokir jalan ini tak diketahui ujungnya. Petugas kepolisian dari Polsek Pakem, Polsek Turi, serta Polres Sleman tampak berjaga-jaga di lokasi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6160 seconds (0.1#10.140)