Demo Buruh di Batam Ricuh, Wali Kota Dilempari Batu

Rabu, 19 November 2014 - 07:24 WIB
Demo Buruh di Batam Ricuh, Wali Kota Dilempari Batu
Demo Buruh di Batam Ricuh, Wali Kota Dilempari Batu
A A A
BATAM - Selain demo mahasiswa, demo buruh juga berlangsung ricuh. Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja, kembali turun ke jalan. Aksi yang dilangsungkan sejak Selasa 18 November 2014 pagi ini bertahan meski diguyur hujan deras.

Aksi buruh ini dipusatkan di Kantor Wali Kota Batam. Tuntutan yang mereka bawa adalah ubah angka Upah Minimum Kota (UMK) yang telah ditetapkan sebesar Rp2.630.000.

Ipul, salah seorang demonstran mengatakan, tujuan buruh turun adalah untuk memperjuangkan upah pekerja di Batam. Pasalnya, kenaikan UMK yang telah ditetapkan tidak sesuai dengan kenaikan barang dan sembako setelah kenaikan harga BBM.

"Kami meminta UMK di revisi, karena UMK ditetapkan sebelum harga BBM naik," kata Ipul, kepada wartawan, kemarin.

Tidak hanya itu, Ipul mengatakan, tuntutan kali ini di antaranya adalah merevisi ulang upah kelompok sesuai rekomendasi serikat pekerja, menolak kenaikan harga, menurunkan harga gas, dan menolak kenaikan BBM.

"Jika BBM sudah naik, maka UMK yang ditetapkan oleh wali kota harus diubah," tegasnya.

Aksi demo mulai ramai saat siang. Ribuan buruh dari berbagai perusahaan di beberapa kawasan industri di Batam, tiba di halaman kantor Wali Kota Batam. Orasi dari orator buruh pun silih berganti menyampaikan aspirasinya.

Bahkan, untuk melepaskan penatnya, beberapa lagu koplo juga dilantunkan oleh buruh. Menjelang sore, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan turun dan menjumpai para demonstran. Dahlan menyampaikan, UMK yang telah ditetapkan tidak bisa diubah lagi.

"Karena sudah dibahas melalui instansi terkait dan pengusaha, maka UMK tidak bisa dirubah lagi," kata Dahlan dihadapan ribuan buruh.

Menurut Dahlan, UMK Batam sudah diserahkan kepada Gubernur Kepri Muhammad Sani, dan angka UMK itu tidak bisa diubah. Jika diubah, itu kewenangan Dewan Pengupahan dan Gubernur. "Kita tunggu saja hasil dari Dewan Pengupahan nanti," terangnya.

Usai menyampaikan sambutan itu, Dahlan kembali masuk kedalam kantornya, dan suara carut dan maki dilontarkan oleh buruh. Belum sampai wali kota masuk ke kantornya, beberapa batu dan kayu melayang kedalam kantor wali kota.

Bahkan, puluhan polisi yang yang berjaga di depan pintu masuk kantor wali kota berusaha menyelamatkan diri dari lemparan batu demonstran. Melihat aksi itu, polisi huru hara yang sudah bersiaga di dalam kantor mengejar para demonstran.

Belasan tembakan gas air mata ditembakan oleh polisi kearah demonstran, sehingga para demonstran berlarian ke berbagai arah menyelamatkan diri.

Namun, beberapa polisi juga nampak menendangi motor para demonstran yang tertinggal, sehingga para petinggi serikat berusaha menemui Kapolresta Barelang AKBP Asep Safrudin, agar motor tersebut tidak dirusak oleh polisi.

Setelah diperintahkan kapolres, beberapa polisi yang telah merusak beberapa motor menghentikan aksinya dan ribuan demonstran langsng meninggalkan lokasi demo.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3396 seconds (0.1#10.140)