Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Aher: Butuh Rp1 T bersihkan Sungai Citarum
Aher: Butuh Rp1 T bersihkan Sungai Citarum
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat segera menggulirkan program Sungai Citarum Bersih pada Maret 2014 hingga 2017, Sungai Citarum sudah suci alias kembali bersih.
Upaya perbaikan dilakukan bertahap dari berbagai sektor. Setiap tahun, perbaikan dilakukan sepanjang 20 kilometer dimulai dari hulu ke hilir.
"Untuk 20 kilometer pertama Sungai Citarum, digelontorkan anggaran sekira Rp125 miliar. Uang itu berasal dari Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/2/2014).
Dengan perbaikan bertahap, total dana yang diperlukan cukup besar. Karena anggaran besar, pemprov membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, terutama pemerintah pusat.
"Saya kira kalau ada keberpihakan dari berbagai pihak, provinsi, termasuk dari pusat kan sederhana, tinggal alirkan Rp1 triliun selesai kok," ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan APBN, angka Rp1 triliun terbilang kecil. "Itu enggak ada apa-apa dibanding Rp1.800 triliun APBN kita. Tapi kan akan menyelamatkan kehidupan 25 juta warga yang punya hubungan langsung atau tidak langsung dengan Citarum," jelasnya.
Menurutnya, dibutuhkan dana seperti itu untuk menyelesaikan (Citarum) dengan segera. Namun dana tersebut tidak ada. Oleh karenanya, pihaknya akan mencicil mulai 20 km pertama.
Disinggung kemungkinan menggalang dana CSR berbagai perusahaan, termasuk perusahaan dunia untuk perbaikan Citarum, menurutnya sulit dilakukan. Kalaupun ada CSR, itu dinilai tidak berdampak signifikan.
"Berapa kemampuan CSR? Tetap saja anggaran negara paling banyak," terangnya.
Aher lalu menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan untuk perbaikan Sungai Citarum. Di antaranya reboisasi di sekitar sungai, pencegahan pembuangan sampah, limbah ternak, dan limbah dibuang ke sungai.
"Ini semua kalau kita lakukan insya Allah kita harapkan air Citarum 2-4 taun sudah mulai bersih," papar Aher.
Tapi hal itu harus diimbangi dengan pemahaman dan perilaku masyarakat itu sendiri. Mereka diharapkan sadar dan tidak lagi jadi penyebab Sungai Citarum menjadi kotor.
Upaya perbaikan dilakukan bertahap dari berbagai sektor. Setiap tahun, perbaikan dilakukan sepanjang 20 kilometer dimulai dari hulu ke hilir.
"Untuk 20 kilometer pertama Sungai Citarum, digelontorkan anggaran sekira Rp125 miliar. Uang itu berasal dari Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/2/2014).
Dengan perbaikan bertahap, total dana yang diperlukan cukup besar. Karena anggaran besar, pemprov membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, terutama pemerintah pusat.
"Saya kira kalau ada keberpihakan dari berbagai pihak, provinsi, termasuk dari pusat kan sederhana, tinggal alirkan Rp1 triliun selesai kok," ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan APBN, angka Rp1 triliun terbilang kecil. "Itu enggak ada apa-apa dibanding Rp1.800 triliun APBN kita. Tapi kan akan menyelamatkan kehidupan 25 juta warga yang punya hubungan langsung atau tidak langsung dengan Citarum," jelasnya.
Menurutnya, dibutuhkan dana seperti itu untuk menyelesaikan (Citarum) dengan segera. Namun dana tersebut tidak ada. Oleh karenanya, pihaknya akan mencicil mulai 20 km pertama.
Disinggung kemungkinan menggalang dana CSR berbagai perusahaan, termasuk perusahaan dunia untuk perbaikan Citarum, menurutnya sulit dilakukan. Kalaupun ada CSR, itu dinilai tidak berdampak signifikan.
"Berapa kemampuan CSR? Tetap saja anggaran negara paling banyak," terangnya.
Aher lalu menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan untuk perbaikan Sungai Citarum. Di antaranya reboisasi di sekitar sungai, pencegahan pembuangan sampah, limbah ternak, dan limbah dibuang ke sungai.
"Ini semua kalau kita lakukan insya Allah kita harapkan air Citarum 2-4 taun sudah mulai bersih," papar Aher.
Tapi hal itu harus diimbangi dengan pemahaman dan perilaku masyarakat itu sendiri. Mereka diharapkan sadar dan tidak lagi jadi penyebab Sungai Citarum menjadi kotor.
(san)
Explore More