Ribut di Kafe, Empat pengunjung Terkapar Bersimbah Darah

Selasa, 04 Oktober 2016 - 20:15 WIB
Ribut di Kafe, Empat pengunjung Terkapar Bersimbah Darah
Ribut di Kafe, Empat pengunjung Terkapar Bersimbah Darah
A A A
SUBANG - Diduga dipicu soal minuman, empat pengunjung Kafe Kameumeut (Kafe Ardi)terkapar bersimbah darah dikeroyok pengunjung lainnya.

Informasi yang dihimpun, keributan berdarah di kafe yang terletak di Kampung Gardulangkap Desa Gunungsari, Kecamatan Pagaden, Subang itu terjadi pada Senin (4/10/2016) dini hari.

Keributan bermula ketika sejumlah pengunjung kafe, di antaranya Setiadi, Untung, dan rekannya tengah asyik menikmati hiburan.

Tiba-tiba datang Deden alias Surden, warga Kampung Sarpadasih Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara, memasuki kafe bersama rekan-rekannya. Saat itu, Deden sempat meminta minuman kepada Setiadi dan kawan-kawannya yang tengah menikmati hiburan.

Namun, permintaan itu tidak digubris. Akibatnya, pelaku dan kawan-kawannya marah, sehingga melemparkan gelas lalu memukuli para pengunjung tersebut pakai botol, hingga luka robek bersimbah darah.

Tak hanya itu, para pelaku kemudian merusak barang-barang yang berada di dalam kafe. Usai keributan tersebut, para pelaku kemudian kabur.

"Petugas kami sedang memburu para pelaku keributan di kafe itu," ujar Kapolsek Pagaden, Kompol Sirat Harsono.

Dikatakan, insiden keributan dan pengeroyokan ini mengakibatkan empat orang mengalami luka serius, kebanyakan luka robek di bagian kepala.

Keempat korban, yakni Setiadi (24), Untung (23), Sebastian, (19), dan Cicih, semuanya warga Kampung/Desa Sumurgintung Kecamatan Pagaden Barat.

Selain mengevakuasi para korban ke Puskesmas Pagaden, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya, mobil Daihatsu Xenia abu-abu nopol B 1433 TKH, empat unit sepeda motor, dan pecahan kaca serta botol.

"Insiden dengan kerugian sekitar Rp20 juta ini, masih diselidiki petugas, dengan memeriksa keterangan para saksi. Para pelakunya sedang diburu. Mereka terancam Pasal 406 jo 170 KUHP tentang pengeroyokan, penganiayaan dan pengrusakan," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4891 seconds (0.1#10.140)