Kerugian Materi Banjir dan Longsor Purworejo Rp15,73 Miliar

Kamis, 23 Juni 2016 - 15:13 WIB
Kerugian Materi Banjir dan Longsor Purworejo Rp15,73 Miliar
Kerugian Materi Banjir dan Longsor Purworejo Rp15,73 Miliar
A A A
SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memerkirakan kerugian material banjir dan longsor di Purworejo mencapai Rp15,73 miliar. Itu adalah kerusakan rumah dan infrastruktur.

"Sebanyak 143 rumah rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho,via siaran pers, Kamis siang (23/6/2016) .

Untuk korban, hingga Kamis (23/6/2016) siang, di Kabupaten Purworejo terdapat 42 orang tewas, enam hilang dan 19 luka-luka akibat banjir dan tanah longsor.

"Sebanyak enam orang yang belum ditemukan berada di Desa Karangrejo atau Caok tiga orang dan Desa Donorati tiga orang," lanjutnya.

Bencana di Purworejo itu juga menyebabkan 353 orang mengungsi, terinci 143 di Desa Wironatan dan 210 di Desa Jelok.

Sementara itu, hingga Kamis siang ini upaya pencarian sembilan korban tertimbun longsor di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, Provinsi Jawa Tengah yang terjadi pada Sabtu 18 Juni 2016 masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Sembilan korban longsor tersebut terdapat di Kabupaten Purworejo enam orang dan Kebumen tiga orang.

Sementara itu, di Banjarnegara terdapat sembilan orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan.

Sedangkan di Kebumen terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor, dan tiga hilang tertimbun longsor. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.

"Pencarian sembilan korban longsor di Purworejo dan Kebumen masih terus dilakukan. Peralatan berat dikerahkan mencari korban. Sekitar 300 personel tim SAR gabungan di masing-masing lokasi dikerahkan mencari korban hilang," ucap Sutopo.

Di lapangan, kata Sutopo, Polri mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban. Namun banyaknya masyarakat yang menonton lokasi longsor menyebabkan kesulitan di lapangan.

"Hingga saat ini (23/6/2016) pukul 13.00 WIB, sebanyak 56 orang tewas, sembilan orang hilang, 22 orang luka-luka dan 395 orang mengungsi akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah," katanya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, mengatakan pihaknya juga mengerahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint System) dari Mabes Polri.

"Mengingat kondisi mayat yang ditemukan sudah sulit diidentifikasi (secara manual), sehingga diperlukan teknologi-teknologi (untuk identifikasi)," kata Kapolda.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3552 seconds (0.1#10.140)