Jerat di Leher Febi Kurnia Nuraini Diduga Akibat Pembengkakan

Selasa, 03 Mei 2016 - 17:56 WIB
Jerat di Leher Febi Kurnia Nuraini Diduga Akibat Pembengkakan
Jerat di Leher Febi Kurnia Nuraini Diduga Akibat Pembengkakan
A A A
YOGYAKARTA - Hasil pemeriksaan forensik oleh dokter RS Sardjito tidak ditemukan adanya unsur kekerasan yang diduga bisa menjadi penyebab kematian mahasiswa angkatan 2015 jurusan Geofisika FMIPA UGM Febi Kurnia Nuraini.

Meski demikian masih dibutuhkan pemeriksaan penunjang untuk bisa mendapatkan rekomendasi secara medis, penyebab kematian mahasiswi asal Batam, Riau, yang dikabarkan hilang sejak 28 April lalu tersebut.

Untuk pemeriksaan penunjang, setidaknya ada dua pemeriksaan lagi yang dibutuhkan, uji toksisitas dan patologi anatomi.

“Dari pemeriksaan kami, tidak menemukan adanya unsur kekerasan. Butuh diperiksa apakah ada zat-zat yang bisa menyebabkan kematian, termasuk pemeriksaan unsur penyakit dan jaringan atau patologi anatomi,” ujar dr Ida Bagus Hede Surya Putra Pidada, yang memimpin autopsi di RS Sardjito, Selasa (3/5/2016).

Proses pemeriksaan penunjang itu bisa memakan waktu sekira dua pekan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun untuk melakukan hal tersebut perlu mendapatkan komunikasi dan persetujuan dari semua pihak, termasuk keluarga korban.

Disinggung mengenai prediksi kapan Feby meninggal, Surya memperkirakan korban sudah meninggal antara tiga hingga lima hari. Hal tersebut terlihat dari kondisi pembengkaan dan kerusakan yang ditemukan.

Hanya saja, untuk memastikannya, perlu dilakukan uji larva untuk mengetahui usia dari jasad. Pembengkaan dan kerusakan yang terjadi di tubuh korban, menurut Surya bisa memunculkan banyak prediksi.

Termasuk adanya dugaan seperti bekas jeratan di leher korban yang disebut-sebut menjadi temuan penguat adanya dugaan pembunuhan dalam kasus tersebut. “Bekas jeratan itu bisa jadi karena kerusakan akibat pembengkaan yang terjadi,” tambah Surya.

Pemeriksaan forensik dilakukan Bagian Forensik RS dr Sardjito pagi tadi. Pemeriksaan yang dilakukan lengkap, mulai dari kondisi fisik luar hingga organ dalam. Proses pemeriksaan memakan waktu tidak kurang dari empat jam.

“Semua diperiksa lengkap, baik luar maupun dalam. Itu mempertimbangkan kondisi kerusakan jasad korban,” sambung Kabag Humas dan Hukum RS dr Sarjito Trisno Heru Nugroho.

Sementara itu, usai pemeriksaan forensik, jenazah Feby Kurnia langsung disalatkan oleh teman dan kerabat korban, di masjid RS Sardjito. Usai disalatkan, jenazah langsung dibawa terbang ke kampung halamannya, di Batam untuk dimakamkan.

“Pemakaman di Batam sesuai dengan permintaan keluarga,” tandas Ketua Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM Januar.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi jurusan Geofisikan FMIPA UGM Feby Kurnia dilaporkan hilang sejak 28 April lalu. Setelah dilakukan pencarian, korban justru ditemukan tidak bernyawa di lantai lima gedung pascasarjana UGM.

Dari pemeriksaan awal, diduga Feby Kurnia menjadi korban pembunuhan karena adanya bekas jeratan di bagian leher korban.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6907 seconds (0.1#10.140)