Menyedihkan, Belasan Warga Blitar Hidup Dalam Pasungan

Rabu, 27 April 2016 - 05:03 WIB
Menyedihkan, Belasan Warga Blitar Hidup Dalam Pasungan
Menyedihkan, Belasan Warga Blitar Hidup Dalam Pasungan
A A A
BLITAR - Sekitar 13 warga Kabupaten Blitar hidup dalam pasungan. Mereka berlatar belakang pengidap gangguan jiwa dan dianggap sebagai ancaman bila dilepas.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Rujukan dan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Handono, dengan alasan keselamatan jiwa banyak keluarga si sakit yang menolak melepas pasungan.

"Kita telah meminta membuka pasungan. Namun keluarga bersangkutan menolak dengan alasan keselamatan," ujar Handono kepada wartawan.

Faktanya rata-rata si sakit memang memiliki pengalaman mengamuk. Tidak hanya kepada keluarga mereka juga mengancam jiwa masyarakat sekitar.

Dari data yang dihimpun, 13 pengidap gangguan jiwa yang terpasung ini tersebar di Kecamatan Ponggok sebanyak tiga orang, Kecamatan Nglegok satu orang, Kecamatan Binangun dua orang, Kecamatan Sutojayan tiga orang, Kecamatan Talun dua orang, Kecamatan Kesamben dua orang dan Kecamatan Wlingi satu orang.

Handono mengatakan masih banyak keluarga yang memilih pemasungan daripada membawa ke rumah sakit jiwa. Tidak sedikit dari mereka yang pesimis bahwa rumah sakit jiwa mampu menyembuhkan.

Di sisi lain anggapan sakit jiwa sebagai aib yang patut disembunyikan masih menjadi pola pikir masyarakat, khususnya pedesaan.

"Padahal pemasungan itu sendiri melanggar hak hidup manusia. Tentu ini karena faktor ketidaktahuan," terangnya.

Meski belum ada kepastian bersedia membawa ke rumah sakit jiwa, kata Handono delapan keluarga sudah menyatakan bersedia. "Sedangkan sisanya masih dalam pendekatan persuasif," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.3909 seconds (0.1#10.140)