Rasiyo Kontrak Politik Rp500 Juta Per RW, Risma Siapkan Real Count

Sabtu, 05 Desember 2015 - 00:57 WIB
Rasiyo Kontrak Politik Rp500 Juta Per RW, Risma Siapkan Real Count
Rasiyo Kontrak Politik Rp500 Juta Per RW, Risma Siapkan Real Count
A A A
SURABAYA - Program Rp500 juta per Rukun Warga (RW) dari pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Rasiyo-Lucy Kurniasari masih menjadi tanda tanya bagi warga Surabaya.

Guna meyakinkan pemilih terkait program tersebut, pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PAN itu melakukan kontrak politik dengan warga Surabaya.

Kontrak politik ini tertuang dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani oleh Rasiyo-Lucy Kurniasari serta ditandatangani oleh perwakilan ketua RW dan ketua RT di Kota Surabaya.

“Dengan kontrak politik ini saya ingin yakinkan pada masyarakat bahwa program ini benar adanya. Tidak mengada-ada. Ketika saya jadi wali kota, yang pertama akan saya lihat ada postur anggarannya. Nanti, APBD 2016 yang sudah disahkan, akan saya tinjau kembali dan menyesuaikan dengan visi misi,” katanya saat menghadiri acara warga di Jalan Kapas Baru Kelurahan Kapas Madya, Jumat malam (4/12/2015).

Bantuan Rp500 juta per RW ini, lanjut dia, akan dikeluarkan dalam bentuk dana hibah. Menurut dia, pemberian hibah pada RW ini tidak bertentangan dengan aturan perundang-undangan.

Kemudian untuk mengantisipasi adanya tindak pidana korupsi, mantan sekretaris daerah provinsi (sekdaprov) Jatim ini akan memberi pelatihan terlebih dulu pada pengurus RW.

“RW memegang anggaran sendiri kan hal baru. Jadi nanti saya kira perlu ada pelatihan. Juga dana sudah dikucurkan, Pemkot tinggal melakukan pengawasan dan evaluasi,” timpalnya.

Sementara itu, sejumlah suporter Persebaya kemarin datang ke Posko Pemenangan Rasiyo-Lucy Kurniasari di Jalan Flores. Kedatangan mereka untuk menyampaikan dukungan pada paslon tersebut.

“Kami mendukung Pak Rasiyo karena kami ingin ada perubahan yang lebih baik. Baik untuk Persebaya maupun bagi Bonek (sebutan suporter Persebaya). Dalam lima tahun ini, kami kurang mendapat perhatian dari Pemkot. Bahkan Persebaya tidak mendapat gelar sama sekali,” ujar salah satu perwakilan Bonek, Urip Agus Salim atau yang akrab disapa Oyek.

Terpisah, untuk mengantisipasi potensi kecurangan Pilkada Surabaya tim kampanye Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana menyiapkan pengamanan suara berlapis.

Pertama, pengamanan suara sejak di dalam TPS, dengan melakukan pelatihan saksi. Kedua, melakukan sistem penghitungan real-count dengan tabulasi mandiri dari form C1-KWK yang distribusinya langsung dilakukan saksi seusai penghitungan suara selesai kepada koordinator kelurahan dan kecamatan.

“Sehingga Tim Risma (Tri Rismaharini-Wisnu) tingkat kota mendapat detail penghitugan detail tiap TPS guna menjadi perbandingan penghitungan KPU,” kata juru bicara Tim Kampanye Risma-Wisnu, Didik Prasetiyono.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4054 seconds (0.1#10.140)