Setiap Bulan Ditemukan 20 Kasus HIV/AIDS di Tulungagung

Jum'at, 27 November 2015 - 02:03 WIB
Setiap Bulan Ditemukan 20 Kasus HIV/AIDS di Tulungagung
Setiap Bulan Ditemukan 20 Kasus HIV/AIDS di Tulungagung
A A A
TULUNGAGUNG - Setiap bulan rata-rata ditemukan 20 kasus HIV/AIDS baru di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Yang memprihatinkan, angka kasus cenderung meningkat dibanding tahun sebelumnya.

"Sejak dua tahun terakhir peningkatan kasus bisa mencapai 50 persen lebih,"ujar Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tulungagung Ifada kepada wartawan, Kamis (26/11/2015).

Untuk melacak kasus HIV/AIDS, KPA menggunakan metode Provider Initiated Testing and Counseling (PITC), yakni rujukan terhadap pasien bergejala HIV/AIDS ke RSUD atau puskesmas.

Metode ini berbeda dengan program konseling Voluntary Counseling Test (VCT) yang mengedepankan kesadaran bagi mereka yang merasa bergejala HIV/AIDS.

Ifada mencontohkan, pada bulan Oktober lalu, hasil metode PITC telah menemukan sebanyak 27 kasus. Dengan PITC juga, kasus yang ditemukan bulan sebelumnya rata-rata di atas 20 kasus.

Ini berbeda dengan program VCT yang berjalan di RSUD dr Iskak, puskesmas, dan mobiling. Jumlah temuan hanya 1-5 kasus per bulan. "Untuk mengetahui hasil kita menggunakan tiga jenis perangkat penguji dan laboratorium," jelasnya.

Data yang dihimpun Dinas Kesehatan Tulungagung, jumlah kasus HIV/AIDS selama Januari-November 2015 sebanyak 231 kasus. Secara akumulatif, sejak tahun 2006 hingga November 2015 jumlah kasus mencapai 1.244 kasus dengan 306 ODHA meninggal dunia. Sebagian besar ODHA berasal dari kelompok karyawan swasta dan ibu rumah tangga yang tertular pasangannya.

Kabid Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka mengatakan minimnya temuan kasus pada metode VCT dikarenakan masih rendahnya kesadaran masyarakat. "Faktanya memang temuan kasus mayoritas lebih banyak diidentifikasi dari metode PITC," ujarnya.

Didik mengatakan, metode PITC sudah diadopsi petugas medis RSUD dr Iskak dan puskesmas. Dari 31 puskesmas yang ada, sedikitnya 12 puskesmas sudah memberlakukan. "Biasanya pasien yang teridentifikasi kondisinya sudah akut," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4242 seconds (0.1#10.140)