4 Patih Majapahit Paling Terkenal, Nomor Terakhir Mati karena Difitnah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat empat Patih Majapahit yang paling terkenal. Ada yang menjadi tokoh licik dan penuh tipu muslihat, dan ada juga yang menjadi sosok pemersatu nusantara .
Sejak berdirinya Kerajaan Majapahit di tahun 1293 M, terdapat beberapa tokoh mulai dari raja, ratu hingga patih yang cukup terkenal dan hingga saat ini perjalanan hidupnya kerap dikisahkan.
Bila berbicara tentang Patih, maka kepopuleran Mahapatih Gajah Mada tentulah menutup nama nama Patih Majapahit lainnya karena kesuksesannya. Namun terdapat pula kisah dari Patih lainnya yang jarang diketahui.
Baca juga : Strategi Gajah Mada Redam Pemberontakan di Kerajaan Majapahit
Patih sendiri memiliki kedudukan yang sama seperti Menteri atau Gubernur di jaman sekarang. Mereka juga terkadang berperan sebagai penasihat Raja dalam menjalankan kekuasaannya.
Berikut empat patih Majapahit paling terkenal :
1. Patih Gajah Mada
Mengutip dari jurnal bertajuk "Gajah Mada Sang Mahapatih Pemersatu Nusantara di Bawah Majapahit Tahun 1336 M - 135 M", Mahapatih Gajah merupakan
seorang tokoh nasional pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Mahapatih ini dilantik oleh Ratu Tribuana Tunggadewi yang merupakan ibu dari Hayam Wuruk. Hal paling terkenal dari sosok Patih ini adalah Sumpah Palapa yang diucapkan.
Ketika masa Hayam Wuruk berkuasa, Gajah Mada menjadi satu Patih kepercayaannya. Puncak kekuasaan Kerajaan Majapahit juga diperoleh lewat dua tokoh ternama ini.
Gajah Mada menjadi seorang tokoh politik pada zaman itu telah memberikan inspirasi yang sangat besar bagi pembentukan negara kesatuan nusantara.
Keberhasilan mempersatukan bangsa yang heterogen ini telah memperkaya budaya bangsa menjadi bangsa yang besar dan berwibawa di mata negara tetangga.
2. Patih Gajah Enggon
Kematian Dyah Pitaloka, wanita yang dicintai Hayam Wuruk di Perang Bubat membuat Gajah Mada harus dicopot dari jabatannya. Karena kekosongan ini Hayam Wuruk lantas menunjuk Gajah Enggon sebagai Mahapatih selanjutnya.
Sayangnya, sepanjang Gajah Enggon menjabat sebagai Patih Majapahit, masih belum bisa menandingi bahkan meneruskan kekuasaan yang telah dibentuk oleh Gajah Mada.
Sehingga Majapahit justru semakin tenggelam, akhirnya Patih Gajah Mada kembali diangkat pada tahun 1359 dan diberi wilayah di Madakaripura, Tongas, Probolinggo.
Baca juga : Nestapa Lembu Sora Mati sebagai Pemberontak Kerajaan Majapahit
3. Patih Nambi
Nambi diketahui merupakan Patih pertama di Kerajaan Majapahit. Dia juga memiliki peran besar membangun kerajaan yang berada di Jawa Timur tersebut bersama Raden Wijaya.
Sayangnya, kesetiaan dan kinerjanya dalam merintis kerajaan yang terbilang masih baru tersebut harus dikhianati oleh orang licik yang diketahui yang punya julukan Mahapati. Peristiwa adu domba ini dilaksanakan ketika Raden Wijaya telah digantikan oleh Jayanegara.
Mahapati mulai menciptakan ketegangan antara Raja dan Patihnya ketika Patih Nambi meminta izin untuk kembali ke kampungnya di Lumajang. Atas dasar hal ini Patih Nambi difitnah dengan menyebarkan berita bahwa sang Patih sedang pulang untuk mempersiapkan pemberontakan.
Karena hal inilah sang Raja mempersiapkan pasukan untuk menyerbu kediaman Patihnya. Nambi beserta keluarganya akhirnya tewas dalam serangan tersebut.
4. Patih Halayudha
Diketahui bahwa Halayudha ini merupakan nama asli dari Mahapati yang merencanakan adu domba Patih Nambi dengan Jayanegara.
Mahapati dikenal sebagai patih licik yang menghalalkan segala cara. Kebijakan-kebijakan raja banyak dipengaruhi oleh hasutan Dyah Halayudha. Sehingga membuat banyak pejabat yang sengsara pada zaman ini.
Antara tahun 1295 hingga 1300, Mahapati juga berhasil menyingkirkan Ranggalawe, Kebo Anabrang, dan Lembu Sora yang merupakan sahabat dari Raden Wijaya.
Ketiganya tewas dalam peristiwa pemberontakan setelah terjebak dalam siasat adu domba Mahapati.
Sejak berdirinya Kerajaan Majapahit di tahun 1293 M, terdapat beberapa tokoh mulai dari raja, ratu hingga patih yang cukup terkenal dan hingga saat ini perjalanan hidupnya kerap dikisahkan.
Bila berbicara tentang Patih, maka kepopuleran Mahapatih Gajah Mada tentulah menutup nama nama Patih Majapahit lainnya karena kesuksesannya. Namun terdapat pula kisah dari Patih lainnya yang jarang diketahui.
Baca juga : Strategi Gajah Mada Redam Pemberontakan di Kerajaan Majapahit
Patih sendiri memiliki kedudukan yang sama seperti Menteri atau Gubernur di jaman sekarang. Mereka juga terkadang berperan sebagai penasihat Raja dalam menjalankan kekuasaannya.
Berikut empat patih Majapahit paling terkenal :
1. Patih Gajah Mada
Mengutip dari jurnal bertajuk "Gajah Mada Sang Mahapatih Pemersatu Nusantara di Bawah Majapahit Tahun 1336 M - 135 M", Mahapatih Gajah merupakan
seorang tokoh nasional pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Mahapatih ini dilantik oleh Ratu Tribuana Tunggadewi yang merupakan ibu dari Hayam Wuruk. Hal paling terkenal dari sosok Patih ini adalah Sumpah Palapa yang diucapkan.
Ketika masa Hayam Wuruk berkuasa, Gajah Mada menjadi satu Patih kepercayaannya. Puncak kekuasaan Kerajaan Majapahit juga diperoleh lewat dua tokoh ternama ini.
Gajah Mada menjadi seorang tokoh politik pada zaman itu telah memberikan inspirasi yang sangat besar bagi pembentukan negara kesatuan nusantara.
Keberhasilan mempersatukan bangsa yang heterogen ini telah memperkaya budaya bangsa menjadi bangsa yang besar dan berwibawa di mata negara tetangga.
2. Patih Gajah Enggon
Kematian Dyah Pitaloka, wanita yang dicintai Hayam Wuruk di Perang Bubat membuat Gajah Mada harus dicopot dari jabatannya. Karena kekosongan ini Hayam Wuruk lantas menunjuk Gajah Enggon sebagai Mahapatih selanjutnya.
Sayangnya, sepanjang Gajah Enggon menjabat sebagai Patih Majapahit, masih belum bisa menandingi bahkan meneruskan kekuasaan yang telah dibentuk oleh Gajah Mada.
Sehingga Majapahit justru semakin tenggelam, akhirnya Patih Gajah Mada kembali diangkat pada tahun 1359 dan diberi wilayah di Madakaripura, Tongas, Probolinggo.
Baca juga : Nestapa Lembu Sora Mati sebagai Pemberontak Kerajaan Majapahit
3. Patih Nambi
Nambi diketahui merupakan Patih pertama di Kerajaan Majapahit. Dia juga memiliki peran besar membangun kerajaan yang berada di Jawa Timur tersebut bersama Raden Wijaya.
Sayangnya, kesetiaan dan kinerjanya dalam merintis kerajaan yang terbilang masih baru tersebut harus dikhianati oleh orang licik yang diketahui yang punya julukan Mahapati. Peristiwa adu domba ini dilaksanakan ketika Raden Wijaya telah digantikan oleh Jayanegara.
Mahapati mulai menciptakan ketegangan antara Raja dan Patihnya ketika Patih Nambi meminta izin untuk kembali ke kampungnya di Lumajang. Atas dasar hal ini Patih Nambi difitnah dengan menyebarkan berita bahwa sang Patih sedang pulang untuk mempersiapkan pemberontakan.
Karena hal inilah sang Raja mempersiapkan pasukan untuk menyerbu kediaman Patihnya. Nambi beserta keluarganya akhirnya tewas dalam serangan tersebut.
4. Patih Halayudha
Diketahui bahwa Halayudha ini merupakan nama asli dari Mahapati yang merencanakan adu domba Patih Nambi dengan Jayanegara.
Mahapati dikenal sebagai patih licik yang menghalalkan segala cara. Kebijakan-kebijakan raja banyak dipengaruhi oleh hasutan Dyah Halayudha. Sehingga membuat banyak pejabat yang sengsara pada zaman ini.
Antara tahun 1295 hingga 1300, Mahapati juga berhasil menyingkirkan Ranggalawe, Kebo Anabrang, dan Lembu Sora yang merupakan sahabat dari Raden Wijaya.
Ketiganya tewas dalam peristiwa pemberontakan setelah terjebak dalam siasat adu domba Mahapati.
(bim)