Penangkapan Gubernur Lukas Enembe Dinodai Anarkistis, Tokoh Agama Papua: Jaga Kedamaian
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK sebagai tersangka dugaan gratifikasi Rp1 miliar hingga terjadi aksi anarkis pendukung mendapat sorotan tokoh agama Papua.
Sekretaris Umum Sinode Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia (KINGMI) di Tanah Papua, Pendeta Dr Yones Wenda meminta seluruh masyarakat Papua tidak terprovokasi atas upaya hukum KPK.
"Saya himbau kepada seluruh masyarakat di Tanah Papua, jangan terprovokasi atas upaya hukum terhadap bapak Lukas oleh KPK. Biarkan Beliau menjalani proses hukum yang berjalan," ucap Pdt. Yones, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: 4 Orang Tertembak saat Pembubaran Aksi Massa Lukas Enembe di Bandara Sentani
Menurutnya, masyarakat Papua agar menjaga keamanan dan kedamaian, tanpa melakukan aksi-aksi yang malah merugikan. "Sekali lagi, biarkan Beliau menjalani proses hukumnya, kita di Tanah Papua saya himbau untuk tetap tenang dan menjaga keamanan dan kedamaian," pintanya.
Pihaknya juga meminta KPK tidak pandang bulu, bersikap tegas kepada siapapun yang melakukan praktek korupsi. Karena sejatinya, korupsi malah menyengsarakan masyarakat Papua sendiri.
"Kami tokoh agama Papua, memohon kepada KPK agar para pejabat Papua baik kepala daerah Kabupaten/Kota maupun kepala kampung yang melakukan korupsi, harus di proses hukum,"tegasnya.
Dia mengatakan, korupsi membuat masyarakat terlunta-lunta karena dana harusnya bisa digunakan untuk pembangunan, baik infrastruktur maupun SDM.
"Ini malah dikorupsi, makanya masyarakat menderita, pembangunan tidak berjalan baik, kesejahteraan masyarakat juga tidak membaik. Dana itu harusnya bisa digunakan untuk mengubah kondisi itu, bukan malah dikorupsi,"katanya.
Pihaknya mendukung penuh langkah KPK dalam menegakkan hukum terhadap pelaku-pelaku korupsi di Papua. Pihaknya juga berkomitmen untuk terus menyampaikan pesan kamtibmas kepada seluruh masyarakat Papua.
"Harus ditegakkan penindakan hukum terhadap pelaku-pelaku korupsi. Kami tokoh agama, mendukung terciptanya situasi Kamtibmas yang aman dan damai di Tanah Papua. Sekali lagi kami meminta seluruh masyarakat Papua jangan terprovokasi dengan kasus ini, mari jaga keamanan, kedamaian di tanah Papua ini,"pungkasnya
Sekretaris Umum Sinode Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia (KINGMI) di Tanah Papua, Pendeta Dr Yones Wenda meminta seluruh masyarakat Papua tidak terprovokasi atas upaya hukum KPK.
"Saya himbau kepada seluruh masyarakat di Tanah Papua, jangan terprovokasi atas upaya hukum terhadap bapak Lukas oleh KPK. Biarkan Beliau menjalani proses hukum yang berjalan," ucap Pdt. Yones, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: 4 Orang Tertembak saat Pembubaran Aksi Massa Lukas Enembe di Bandara Sentani
Menurutnya, masyarakat Papua agar menjaga keamanan dan kedamaian, tanpa melakukan aksi-aksi yang malah merugikan. "Sekali lagi, biarkan Beliau menjalani proses hukumnya, kita di Tanah Papua saya himbau untuk tetap tenang dan menjaga keamanan dan kedamaian," pintanya.
Pihaknya juga meminta KPK tidak pandang bulu, bersikap tegas kepada siapapun yang melakukan praktek korupsi. Karena sejatinya, korupsi malah menyengsarakan masyarakat Papua sendiri.
"Kami tokoh agama Papua, memohon kepada KPK agar para pejabat Papua baik kepala daerah Kabupaten/Kota maupun kepala kampung yang melakukan korupsi, harus di proses hukum,"tegasnya.
Dia mengatakan, korupsi membuat masyarakat terlunta-lunta karena dana harusnya bisa digunakan untuk pembangunan, baik infrastruktur maupun SDM.
"Ini malah dikorupsi, makanya masyarakat menderita, pembangunan tidak berjalan baik, kesejahteraan masyarakat juga tidak membaik. Dana itu harusnya bisa digunakan untuk mengubah kondisi itu, bukan malah dikorupsi,"katanya.
Pihaknya mendukung penuh langkah KPK dalam menegakkan hukum terhadap pelaku-pelaku korupsi di Papua. Pihaknya juga berkomitmen untuk terus menyampaikan pesan kamtibmas kepada seluruh masyarakat Papua.
"Harus ditegakkan penindakan hukum terhadap pelaku-pelaku korupsi. Kami tokoh agama, mendukung terciptanya situasi Kamtibmas yang aman dan damai di Tanah Papua. Sekali lagi kami meminta seluruh masyarakat Papua jangan terprovokasi dengan kasus ini, mari jaga keamanan, kedamaian di tanah Papua ini,"pungkasnya
(msd)