Sempat Viral, Jembatan Rowari JJLS Tepus Gunungkidul Ditutup Kembali, Ada Apa?
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Jembatan Rowari yang merupakan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang menghubungkan dua bukit di Kalurahan Tepus Kapanewon Tepus, Gunungkidul sempat viral. Yang mengherankan jembatan tersebut kembali ditutup.
Padahal, banyak warga yang melakukan review melalui media sosial bahkan banyak juga yang mengunjunginya.
Lurah Tepus Hendro Pratopo mengatakan, jembatan ini tidak berada di atas sungai namun di bawahnya hanyalah lahan yang dibudidayakan warga.
Jembatan ini viral karena konstruksinya cukup tinggi dari dasar lembah. Hamparan hijau lembah yang memanjakan mata.
"Di samping itu, dari satu sisi masyarakat bisa menikmati keindahan JJLS dan di sisi lain bisa menyaksikan laut nan luas,"terang dia.
Jembatan ini sebenarnya belum boleh digunakan namun terpaksa dibuka untuk umum pada libur Natal dan Tahun Baru kemarin. Jembatan tersebut dibuka untuk mengantisipasi kemacetan di musim libur pergantian tahun.
Sejak viral, banyak warga yang berkunjung ke jembatan tersebut bahkan dari luar daerah juga banyak. Mereka selalu mengabadikan momen di atas jembatan karena memang menakjubkan.
"Setiap sore setidaknya ada 200-an orang yang mengunjungi jembatan ini. Tentu warga sekitar memanfaatkannya dengan membuka lapak makanan,"tambahnya.
Namun mulai kemarin, jembatan tersebut ditutup kembali oleh pelaksana proyek. Tentu masyarakat tidak bisa kembali melakukan aktivitas ekonomi mereka kembali. Sehingga ia berharap agar jembatan tersebut segera dibuka kembali.
Asisten Pelaksana Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) DIY, Wahyu Widyantoro mengatakan, sebenarnya untuk memfungsikan ruas jalan baru harus melalui uji laik fungsi. Jika sudah lolos uji laik fungsi maka nanti akan dibuka untuk umum.
"Sebenarnya belum difungsikan. Hanya saja JJLS Segmen Tanjungsari-Trous dibuka sementara untuk antisipasi kemacetan libur akhir tahun kemarin,"kata dia.
Namun dia menegaskan jika semua proses sudah dilalui, maka jembatan di ruas jalan tersebut bisa digunakan kembali. Uji laik fungsi tersebut dilakukan karena jembatan Rowari statusnya sebagai jalan baru.
Padahal, banyak warga yang melakukan review melalui media sosial bahkan banyak juga yang mengunjunginya.
Lurah Tepus Hendro Pratopo mengatakan, jembatan ini tidak berada di atas sungai namun di bawahnya hanyalah lahan yang dibudidayakan warga.
Jembatan ini viral karena konstruksinya cukup tinggi dari dasar lembah. Hamparan hijau lembah yang memanjakan mata.
"Di samping itu, dari satu sisi masyarakat bisa menikmati keindahan JJLS dan di sisi lain bisa menyaksikan laut nan luas,"terang dia.
Jembatan ini sebenarnya belum boleh digunakan namun terpaksa dibuka untuk umum pada libur Natal dan Tahun Baru kemarin. Jembatan tersebut dibuka untuk mengantisipasi kemacetan di musim libur pergantian tahun.
Sejak viral, banyak warga yang berkunjung ke jembatan tersebut bahkan dari luar daerah juga banyak. Mereka selalu mengabadikan momen di atas jembatan karena memang menakjubkan.
"Setiap sore setidaknya ada 200-an orang yang mengunjungi jembatan ini. Tentu warga sekitar memanfaatkannya dengan membuka lapak makanan,"tambahnya.
Namun mulai kemarin, jembatan tersebut ditutup kembali oleh pelaksana proyek. Tentu masyarakat tidak bisa kembali melakukan aktivitas ekonomi mereka kembali. Sehingga ia berharap agar jembatan tersebut segera dibuka kembali.
Asisten Pelaksana Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) DIY, Wahyu Widyantoro mengatakan, sebenarnya untuk memfungsikan ruas jalan baru harus melalui uji laik fungsi. Jika sudah lolos uji laik fungsi maka nanti akan dibuka untuk umum.
"Sebenarnya belum difungsikan. Hanya saja JJLS Segmen Tanjungsari-Trous dibuka sementara untuk antisipasi kemacetan libur akhir tahun kemarin,"kata dia.
Namun dia menegaskan jika semua proses sudah dilalui, maka jembatan di ruas jalan tersebut bisa digunakan kembali. Uji laik fungsi tersebut dilakukan karena jembatan Rowari statusnya sebagai jalan baru.
(nic)