Pembalakan Liar Marak, Hutan Lindung di Aceh Selatan Kian Terancam

Minggu, 25 Desember 2022 - 04:49 WIB
loading...
Pembalakan Liar Marak, Hutan Lindung di Aceh Selatan Kian Terancam
Tampak hamparan hutan di Aceh Selatan yang sudah terjamah oleh aktivitas pembalakan liar. Foto: MPI/Afsah
A A A
ACEH SELATAN - Terik matahari terasa menyengat, dari kejauhan di pinggiran hutan Desa Seuneubok Keuranji, Kecamatan Kota Bahagia, Kabupaten Aceh Selatan terdengar sayup-sayup mesin gergaji. Hal itu menandakan adanya aktivitas terlarang di wilayah yang menjadi Suaka Margasatwa (SM) itu.

Berdasarkan pemantauan Forest watch, Kabupaten Aceh Selatan mendapat rangking teratas dugaan deforestasi terurtama di kawasan Ekosistem Lauser. Data tersebut dibeberkan langsung oleh Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA) kepada SINDOnews.

“Dari pemantauan Forest Wacth hampir di seluruh Aceh terjadi aktivitas pembalakan, namun di Kabupaten Aceh Selatan sepanjang tahun 2022, mendapat rangking teratas dengan dugaan deforestasi,” kata Koordinator Divisi Hukum HAkA, Nurul Ikhsan, Sabtu (24/12/2022).



Data Global Forest Wacth kawasan KEL yang ada di Kabupaten Aceh Selatan, kata Ikhsan kehilangan tutupan hutan sekitar 1.704 hektare sepanjang Januari- Oktober 2022.

"Angka itu membuat Kabupaten Aceh Selatan menduduki rangking teratas tingkat deforestasi tertinggi di wilayah KEL dalam Provinsi Aceh," ungkapnya.



Aktivis Lingkungan ini juga merincikan, ada tiga titik daerah di Kabupaten Aceh Selatan yang dilakukan pemantauan yakni di Kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Desa Jambo Dalen dan Desa Seunebok Keuranji, Kecamatan Kota Bahagia. Ketiga lokasi Ini merupakan daerah yang paling tinggi aktivitas ilegalnya.

Adanya temuan dugaan pembukaan lahan illegal yang dilakukan secara massif ini, mengakibatkan Kawasan KEL Aceh Selatan ini sangat memprihatinkan, terlebih jika melihat kondisi daerah yang rawan akan bencana alam dan konflik satwa dengan manusia terutama di Desa Seunebok Keuranji.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2034 seconds (0.1#10.140)