Semangat Srikandi Jaga Semanggi Makin Bernilai

Minggu, 18 Desember 2022 - 00:01 WIB
loading...
Semangat Srikandi Jaga Semanggi Makin Bernilai
Tatik (kiri) dan Farikha Nuridduha sedang menjemur daun semanggi sebelum diolah menjadi makanan yang bernilai ekonomi.
A A A
Semanggi Suroboyo ! Makanan itu sudah menjadi salah satu khas Kota Surabaya. Untuk melestarikannya, Pemkot Surabaya sudah banyak mempromosikan makanan ini di berbagai acara baik event resmi pemerintah maupun swasta.

Tak banyak yang tahu darimana dan bagaimana semanggi ini tetap bertahan di tengah modernitas zaman. Berbagai upaya dilakukan untuk tetap menjaga semanggi tak digerus zaman dan menjadi identitas kebanggaan Kota Pahlawan.

Ada sebuah kampung di wilayah Surabaya barat yang hingga saat ini masih melestarikan semanggi ini. Kampung ini berada di Jalan Kendung, RW 03, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, terkenal dengan nama Kampung Semanggi Suroboyo. Anak-anak mudapun punya andil dalam melestarikan semanggi ini.

Semangat Srikandi Jaga Semanggi Makin Bernilai

Athanasius Suparmo terjun langsung di lahan milik warga yang ditanami semanggi.

Tak susah untuk mencari lokasi kampung ini. Banyak petunjuk yang mengarahkan dan mengantarkan orang di luar kampung sampai di sana. Apalagi, saat ini PT Astra Internasional Tbk hadir untuk tumbuh bersama dengan masyarakat melalui program Kampung Berseri Astra (KBA).

Athanasius Suparmo selaku Ketua Kampung Berseri Astra (KBA) Jalan Kendung, RW 03, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, sibuk untuk mengurus warganya. Dia setiap hari berkeliling kampung untuk memastikan bisnis yang digeluti warga yakni semanggi mulai hulu hingga hilir berjalan maksimal.

Seperti yang dia lakukan pada Senin (21/11/2022) siang. Sius, panggilan akrabnya mengajak salah satu partnernya, Khusnul Arif berkeliling kampung di RW 3. Keduanya menyapa warga yang dijumpai. "Piye? Lancar kabeh toh ?(Bagaimana? Lancar semua, kan?)" tanya Sius yang dibalas warga dengan kata "Lancar".

Sius pun mampir ke salah satu rumah warga bernama Tatik Farika. Di belakang rumah Tatik, Sius melihat budidaya semanggi.

Menurut Sius, sebenarnya semanggi ini adalah tumbuhan atau gulma yang biasa nempel di tanaman padi. Namanya gulma, ya jelas sangat merugikan petani padi. Karena selalu dibuang, oleh masyarakat Sememi, gulma itu diolah dan dijadikan makanan yang diberi nama semanggi.

Daun semanggi direbus lalu ditambah bumbu kacang (seperti bumbu pecel) dan dimakan dengan kerupuk puli. Makanan ini menjadi ciri khas kota Surabaya.

Karena banyak dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan makanan dan laku dijual, akhirnya banyak yang mulai mengembangbiakkan gulma itu. Apalagi, pasokan semanggi mulai sulit didapat karena berebut untuk mengolahnya.

Seperti Tatik Farika yang memanfaatkan lahan 10x10 meter di belakang rumahnya untuk tempat budidaya. Membudidayakan semanggi ini harus di lahan yang ada airnya karena semanggi hanya bisa tumbuh di media yang berair.

Hampir sebagian besar warga RT 3 Sememi itu menekuni bisnis semanggi ini. Mulai hulu hingga hilir mereka lakukan sendiri.

Biasanya para suami membudidayakan tanamannya dan memanen setiap hari, sementara istri mengolah dan menjualnya ke beberapa lokasi di Surabaya dan sekitarnya.

"Iya, panen seminggu sekali. Saya jualannya di Masjid Agung (Surabaya). Terkadang juga menerima orderan atau pesanan di rumah," ujar Tatik Farika di sela kesibukannya menjemur semanggi hasil panen dari lahan di belakang rumah.

Semangat Srikandi Jaga Semanggi Makin Bernilai

Suasana Kampung Semanggi Suroboyo yang mayoritas warganya berjualan makanan semanggi.

Srikandi Semanggi
Menurut Tatik, bisnis semanggi yang dia geluti ini adalah turunan dari mertua, sekarang ke anaknya. Salah satu anak Tatik yang dikader untuk meneruskan bisnis sekaligus melestarikan semanggi ini adalah Farikha Nuridduha.

Di kampung ini, Nuridduha adalah kader penggerak sekaligus penerus. Tak hanya meneruskan warisan bisnis keluarga, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan semanggi yang menjadi ikon Surabaya ini tetap eksis sampai kapan pun.

Nuridduha tergabung dalam kelompok masyarakat yang diberi nama Srikandi Semanggi. "Srikandi Semanggi ini adalah anak-anak muda yang bergerak di bidang ini. meneruskan dan menjaga kelestarian semanggi tetap ada sampai nanti," terangnya.

Menurutnya, semua karang taruna masuk kelompok Srikandi Semanggi ini. Tugas lain adalah menjadi marketing digital. Mereka yang akrab dengan teknologi ini mendapatkan tugas untuk memasarkan semanggi ini secara daring.

Semangat Srikandi Jaga Semanggi Makin Bernilai

Farikha Nuridduha salah satu Srikandi Semanggi.

"Kita memasarkannya melalui platform digital. Ada Instagram, Facebook serta open PO melalui Whatsapp," jelasnya. Dia mengakui, langkahnya sudah membuahkan hasil, Dengan metode pamasaran digital, pesanan semanggi datang dari luar wilayah Benowo. Bahkan, pesanan ada yang dari Bogor, Jawa Barat. "Waktu itu ada pesanan steak semanggi," ujarnya.

Dia merasakan banyak manfaat setelah mempraktikkan pemasaran digital ini. Tentu dia berharap keahlian marketing digitalnya lebih maju lagi. Pelatihan yang diberikan pihak Astra dirasa sangat bermanfaat untuk kini dan nanti.

Ketua Korwil Astra Surabaya William Harianto mendukung semua kegiatan warga di sana untuk mengembangkan kampung semanggi. Begitu juga dengan keterlibatan kampus yang membantu masyarakat dalam mengembangkan Kampung Semanggi Suroboyo ini.

"Kita mendukung semuanya. Mengajak kalangan akademik untuk membantu bagaimana kampung ini menjadi lebih maju," kata pria yang akrab disapa Awi ini.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)