Awas Macet! 1,1 Juta Kendaraan Bakal Masuk ke Jogja Selama Libur Nataru
loading...
A
A
A
JOGJA - Sebanyak 1,1 juta kendaraan bakal masuk ke Jogja selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kendaraan ini diperkirakan bakal menambah kepadatan jalan di Jogja.
Dinas Perhubungan DIY saat ini telah menyiapkan empat posko untuk memantau arus lalu lintas yang masuk dan keluar DIY. Posko tersebut berada di Prambanan Sleman, Tempel Sleman, Temon Kulonprogo dan Patuk Gunungkidul.
"Ada dukungan juga untuk posko-posko lain," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti usai rapat koordinasi persiapan menjelang Natal dan Tahun Baru di Kompleks Kepatihan, Jogja, Kamis (16/12/2022).
Area Control Traffic System (ATCS) telah ada di 66 simpang jalan di provinsi, 25 titik di Kota Jogja, Gunungkidul ada 3 titik, dan Sleman ada 7 titik. Diharapkan semua ACTS di titik-titik tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Dia mengakui memang belum semua ACTS yang ada menggunakan sistem fiber optic. Sehingga ketika hujan deras turun, maka kemampuannya akan berkurang. Oleh karena itu, dia berharap nanti cuacanya bagus sehingga semua ACTS bisa digunakan dengan bagus.
"ACTS ini sangat membantu sekali, di mana dia bisa mengontrol lalu lintas. Di samping itu juga bisa menghitung secara otomatis jumlah kendaraan yang masuk dan keluar," terangnya.
Pihaknya memperkirakan jumlah wisatawan yang masuk ke DIY mencapai 4,1 juta orang. Sementara di DIY sendiri sudah ada sekitar 3,5 juta orang. Sehingga secara keseluruhan ada 7,5 juta orang yang berada di Yogyakarta selama libur Nataru.
Namun untuk libur Nataru kali ini memang tidak seperti pada libur lebaran. Di mana untuk kali ini pendatang yang ke DIY bukan pemudik, melainkan mereka yang memiliki potensi untuk berwisata. Oleh karena itu, kemungkinan besar memang lalu lintasnya agak cukup ramai.
Dengan koordinator dari pihak kepolisian, maka pihaknya akan berusaha melakukan berbagai antisipasi, termasuk daerah-daerah wisata. Dan untuk daerah wisata, ia mengimbau agar ada pembatasan sehingga nantinya pengunjung tidak ada yang meluber ke jalan umum.
"Untuk angkutan umum sebenarnya sudah siap semua," terang Ni Made Dwipanti.
Untuk angkutan daratnya, sudah ada sekitar 1.000 angkutan yang siap untuk digunakan atau memfasilitasi wisatawan yang bermobilitas di DIY. Sedangkan untuk kereta ternyata juga sudah ada tambahan jadwal serta rangkaian untuk mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan.
Sementara untuk penerbangan juga sudah dilakukan antisipasi oleh sejumlah maskapai. Hanya saja, untuk penerbangan memang tidak ada lonjakan jumlah penerbangan di libur Nataru ini karena tipikalnya memang berbeda dengan libur Lebaran.
Sementara untuk jalur alternatif, Ni Made Dwipanti menyarankan untuk tidak menggunakan jalur yang dikenal masyarakat. Nantinya mereka akan mengeluarkan informasi berkaitan dengan jalur-jalur alternatif yang bisa digunakan oleh masyarakat. Seperti jika ke Kulonprogo tidak harus melalui jalan Wates.
"Atau ke Gunungkidul tidak melulu melalui Piyungan. Apalagi kemarin kan sempat longsor juga," imbaunya.
Dinas Perhubungan DIY saat ini telah menyiapkan empat posko untuk memantau arus lalu lintas yang masuk dan keluar DIY. Posko tersebut berada di Prambanan Sleman, Tempel Sleman, Temon Kulonprogo dan Patuk Gunungkidul.
"Ada dukungan juga untuk posko-posko lain," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti usai rapat koordinasi persiapan menjelang Natal dan Tahun Baru di Kompleks Kepatihan, Jogja, Kamis (16/12/2022).
Area Control Traffic System (ATCS) telah ada di 66 simpang jalan di provinsi, 25 titik di Kota Jogja, Gunungkidul ada 3 titik, dan Sleman ada 7 titik. Diharapkan semua ACTS di titik-titik tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Dia mengakui memang belum semua ACTS yang ada menggunakan sistem fiber optic. Sehingga ketika hujan deras turun, maka kemampuannya akan berkurang. Oleh karena itu, dia berharap nanti cuacanya bagus sehingga semua ACTS bisa digunakan dengan bagus.
"ACTS ini sangat membantu sekali, di mana dia bisa mengontrol lalu lintas. Di samping itu juga bisa menghitung secara otomatis jumlah kendaraan yang masuk dan keluar," terangnya.
Pihaknya memperkirakan jumlah wisatawan yang masuk ke DIY mencapai 4,1 juta orang. Sementara di DIY sendiri sudah ada sekitar 3,5 juta orang. Sehingga secara keseluruhan ada 7,5 juta orang yang berada di Yogyakarta selama libur Nataru.
Namun untuk libur Nataru kali ini memang tidak seperti pada libur lebaran. Di mana untuk kali ini pendatang yang ke DIY bukan pemudik, melainkan mereka yang memiliki potensi untuk berwisata. Oleh karena itu, kemungkinan besar memang lalu lintasnya agak cukup ramai.
Dengan koordinator dari pihak kepolisian, maka pihaknya akan berusaha melakukan berbagai antisipasi, termasuk daerah-daerah wisata. Dan untuk daerah wisata, ia mengimbau agar ada pembatasan sehingga nantinya pengunjung tidak ada yang meluber ke jalan umum.
"Untuk angkutan umum sebenarnya sudah siap semua," terang Ni Made Dwipanti.
Untuk angkutan daratnya, sudah ada sekitar 1.000 angkutan yang siap untuk digunakan atau memfasilitasi wisatawan yang bermobilitas di DIY. Sedangkan untuk kereta ternyata juga sudah ada tambahan jadwal serta rangkaian untuk mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan.
Sementara untuk penerbangan juga sudah dilakukan antisipasi oleh sejumlah maskapai. Hanya saja, untuk penerbangan memang tidak ada lonjakan jumlah penerbangan di libur Nataru ini karena tipikalnya memang berbeda dengan libur Lebaran.
Sementara untuk jalur alternatif, Ni Made Dwipanti menyarankan untuk tidak menggunakan jalur yang dikenal masyarakat. Nantinya mereka akan mengeluarkan informasi berkaitan dengan jalur-jalur alternatif yang bisa digunakan oleh masyarakat. Seperti jika ke Kulonprogo tidak harus melalui jalan Wates.
"Atau ke Gunungkidul tidak melulu melalui Piyungan. Apalagi kemarin kan sempat longsor juga," imbaunya.
(shf)