Geger Potongan Jari Manusia di Dalam Makanan, Pemilik Warung: Saya Difitnah
loading...
A
A
A
“Saat saya menyantap dan di akhir sisa makanan baru ditemukan potongan jari manusia ini dalam tahu, meski demikian saya terus mengahabiskan makanan dan tidak mau mempersoalkan ini,” tuturnya.
Namun selang beberapa saat, dia dijemput anggota Polsek karena berita tersebut sudah viral di media sosial. Saat itu, dia bersama dengan pemilik warung sudah saling berjabatan tangan dan saling memaafkan.
Sementara dua rekannya yang membeli makanan menceritakan bahwa saat ingin selesai makan menemukan sebuah potongan kuku saat membela tahu tersebut menjadi dua.
“Sebagai manusia saya memaafkan karena pemilik warung juga merupakan seorang ibu dan dari pengakuan ibu yang merupakan pemilik warung ini saya secara pribadi meyakinkan bahwa sang ibu ini tidak melakukan kejahatan ini. Karena dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya luka jari,” ujar Petrus.
Saat ini, masalah tersebut sudah viral dimana –mana. “Jujur saya tidak melakukan itu karean kami sudah punya kesepakatan damai,” katanya.
Atas kejadian tersebut, pemilik warung kini harus menerima kerugian karena pembeli yang makin sepi untuk berbelanja di rumah makan tersebut.
Namun selang beberapa saat, dia dijemput anggota Polsek karena berita tersebut sudah viral di media sosial. Saat itu, dia bersama dengan pemilik warung sudah saling berjabatan tangan dan saling memaafkan.
Sementara dua rekannya yang membeli makanan menceritakan bahwa saat ingin selesai makan menemukan sebuah potongan kuku saat membela tahu tersebut menjadi dua.
“Sebagai manusia saya memaafkan karena pemilik warung juga merupakan seorang ibu dan dari pengakuan ibu yang merupakan pemilik warung ini saya secara pribadi meyakinkan bahwa sang ibu ini tidak melakukan kejahatan ini. Karena dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya luka jari,” ujar Petrus.
Saat ini, masalah tersebut sudah viral dimana –mana. “Jujur saya tidak melakukan itu karean kami sudah punya kesepakatan damai,” katanya.
Atas kejadian tersebut, pemilik warung kini harus menerima kerugian karena pembeli yang makin sepi untuk berbelanja di rumah makan tersebut.
(nic)