Kisah Pangeran Samudro, Putra Raja Majapahit Terakhir yang Dimakamkan di Gunung Kemukus
loading...
A
A
A
Mengetahui hal itu, Sultan Demak memerintahkan jasad Pangeran Samudro dimakamkan di perbukitan di sebelah barat dukuh tersebut. Tempat pemakamannya kemudian diberi nama Dukuh Samudro yang sampai kini terkenal dengan nama Dukuh Mudro.
Kabar meninggalnya Pangeran Samudro membuat sedih R.Ay. Ontrowulan. Betapa kagetnya sang ibu mendengar kabar itu. R.Ay. Ontrowulan memutuskan untuk menyusul ke tempat Pangeran Samudro dimakamkan, ditemani oleh abdi Pangeran Samudro yang setia.
Sesampainya di makam putranya, ibunda pangeran langsung merebahkan badannya sambil merangkul pusara putra satu-satunya yang amat dicintainya. Begitu besar kasihnya terhadap Pangeran Samudro, ibunda Ontrowulan tidak mau pulang. Ia berniat merawat makam putranya tersebut. Kerinduan untuk menjumpai dan memeluk putranya makin lama makin tak tertahan.
Hingga suatu ketika, terjadilah pertemuan dan dialog secara gaib dengan putranya. “Oh Ananda begitu sampai hati meninggalkan aku dan siapa lagi yang kutunjuk sebagai gantimu, hanya engkau satu-satunya putraku dan aku tidak dapat berpisah denganmu”.
Dijawab, Pangeran Samudro, “Oh Ibunda, Bunda tentu tidak dapat berkumpul dengan ananda sebab Ibunda masih berbadan jasmani dan selama belum melepas raga, untuk itu harus bersuci terlebih dahulu di sebuah “sendang” yang letaknya tidak jauh dari tempat ini”.
Setelah sadar dari percakapan gaib itu, Ontrowulan bangkit dan pergi ke sendang yang dikatakan putranya untuk mensucikan diri. Konon, setelah dia menyucikan diri, raganya lenyap. Diyakini, cintanya dan kerinduan yang begitu besar, mengantar sukmanya untuk bertemu putranya.
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, pepohonan indah Nagasari yang berada di sekitar Sendang Ontrowulon, berasal dari bunga-bunga perhiasan rambut ibu pangeran. Saat rambutnya yang sudah terurai dikibas-kibaskan, jatuhlah bunga-bunga penghias rambutnya dan tumbuh menjadi pepohonan indah. Sendang Ontrowulan itu sendiri berada sekitar 300 meter dari pemakaman Pangeran Samudro.
Dalam perkembangannya, tempat makam Pangeran Samudro ini diberi nama Gunung Kemukus. Konon, setelah Pangeran dimakamkan di tempat ini, gumpalan kabut hitam (kukus) selalu muncul baik di musim hujan maupun kemarau. Tempat tersebut kemudian diberi nama Gunung Kemukus.
Kini Gunung Kemukus, tempat makam Pangeran Samudro, menjadi kiblat bagi mereka yang ingin melakukan ziarah religi. Disebutkan bahwa berziarah ke tempat, bagi mereka yang memiliki niat dan keyakinan mantap, niatnya akan tercapai.