Urai Macet, Dirlantas: Proyek di Ruas Semarang-Demak Dikerjakan Malam Hari

Kamis, 09 Juli 2020 - 10:28 WIB
loading...
Urai Macet, Dirlantas:...
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Arman Achdiat berusaha mengurai kemacetan di ruas jalan Semarang-Demak. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng , Kombes Arman Achdiat meminta pengerjaan proyek di ruas jalan Semarang-Demak dikerjakan pada malam hari agar kemacetan tidak semakin parah.

Dirlantas turun langsung mengurai kemacetan panjang menyusul perbaikan jalan nasional serta pengerjaan pemasangan pipa Pertamina di jalur sepanjang 2 km, ruas Semarang-Demak. Salah satu bentuk koordinasi yang dilakukan, menyarankan pengerjaan proyek pada malam hari. (Baca juga: Geger Bayi Perempuan Tewas di Pantai Tuban, Tali Pusar Masih di Perut)

“Kemacetan ruas Semarang-Demak dan sebaliknya terjadi seiring perbaikan jalan nasional mengatasi rob, juga pekerjaan pemasangan pipa Pertamina. Sudah kami koordinasikan pengaturan waktunya. Minimal kemacetan terkurangi pada jam sibuk,” kata Arman Achdiat, Kamis (9/7/2020). (Baca juga: Kasus Pemerkosaan Janda di Bangkalan, Polisi Tetapkan 8 Tersangka)

Menurut Arman, kemacetan karena perbaikan jalan mustahil dihindari. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi dampaknya dengan menggunakan manajemen waktu. Untuk meminimalkan risiko macet akibat pengerjaan pipa Pertamina, sudah diatur dan disepakati bersama pengerjaannya di luar jam sibuk terutama di luar jam berangkat dan pulang kerja. Pelaksanaan proyek difokuskan malam hari.

Dia berharap masyarakat pengguna jalan ruas Semarang-Demak dan sebaliknya turut serta membantu mengurai kemacetan. Bagi warga yang berangkat kerja disarankan lebih awal dari biasanya supaya punya waktu cukup lolos dari jebakan kemacetan.

Partisipasi dan pengertian publik atas kemacetan dibutuhkan mengingat perbaikan jalan dan proyek pipa Pertamina untuk kepentingan bersama. Partisipasi masyarakat menjadi faktor penting mengatasi kemacetan situasional untuk jangka waktu tertentu.

Arman mengungkapkan percepatan pengerjaan telah diupayakan pihak berwenang, tapi tetap butuh waktu hingga beberapa bulan ke depan, menyebabkan sebagian ruas jalan yang diperbaiki tidak dapat dipakai sementara waktu.

Untuk menjaga keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalulintas, maka penempatan petugas baik polisi maupun petugas dari Dinas Perhubungan sudah diintensifkan di lokasi. Keberadaan petugas di titik kemacetan merupakan prosedur standar. Karenanya para pelaksana proyek dibantu polisi bekerjasama menekan potensi kemacetan supaya tidak lebih parah lagi.

Arman juga berharap institusi yang mengelola media sosial bisa mensosialisasikan kondisi ruas jalan dan memberitahu warga dari luar daerah yang akan melintasi ruas Semarang-Demak. Sehingga lebih siap secara psikologis, fisik dan memiliki waktu yang longgar untuk menyesuaikan diri.

Selain itu, para pengemudi kendaraan besar dari arah Jawa Timur menuju Jakarta lewat Pantura dan sebaliknya bisa memilih jalan alternatif menghindari ruas Demak-Semarang pada jam sibuk. “Melintasi Demak sebaiknya perut kenyang. Istirahat secukupnya, supaya saat berada di titik macet dalam kondisi tenang,” saran alumni Akpol 1992 ini.

Diketahui, proyek peninggian dan pengecoran jalan Pantura Semarang-Demak di Km 8 berimplikasi kemacetan panjang. Laju kendaraan besar macam truk dan bus sangat pelan saking sempitnya jalan. Polisi terpaksa memberlakukan contra flow menuju Demak seiring penutupan ruas yang sedang dikerjakan.

“Mari berpikir positif. Kita dukung perbaikan jalan untuk kenyamanan bersama. Bagi yang melintas karena bekerja, sebaiknya berangkat lebih awal. Kendaraan kecil mungkin bisa lewat jalur-jalur alternatif, tapi jaga kecepatannya dan tetap hati-hati,” pintanya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1805 seconds (0.1#10.140)