PGB dan LPA Jatim Serahkan Beasiswa Rp380 Juta dan Smartphone ke Anak Korban Tragedi Kanjuruhan
loading...
A
A
A
MALANG - Perempuan Golkar Bersatu (PGB) bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim menyerahkan bantuan kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Bantuan berupa beasiswa pendidikan diberikan kepada 38 anak dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Pemberian bantuan ini sekaligus memperingati Hari Anak Dunia yang jatuh pada 20 November.
Selain pemberian beasiswa pendidikan, para korban Tragedi Kanjuruhan juga diberikan bantuan peralatan sekolah hingga gadget smartphone bagi mereka yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi.
Pemberian bantuan langsung diserahkan oleh Yanti Airlangga Hartarto yang juga istri Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, pada Rabu (23/11/2022) di NK Kafe, Karangploso, Kabupaten Malang, Jatim.
"Kita ingin ketemu dengan anak-anak semua. Padahal setiap malam kita selalu memikirkan kondisi anak-anak di sini. Kita juga mengirim doa buat anak-anak semua, meskipun kita belum kenal," ucap Yanti di hadapan anak-anak dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Yanti menjelaskan, ada sebesar Rp 500 juta yang dikumpulkan dan akan dialokasikan ke anak-anak keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Nantinya dana itu meliputi untuk bantuan pendidikan yang diberikan setahun sekali selama tiga tahun, dengan total Rp 380 juta untuk masing-masing anak, termasuk pendampingan berkelanjutan ke keluarga korban dari sisi ekonomi.
"Yang berhasil diverifikasi, hanya 38 anak. Kita tidak ingin ada yang tidak terkait Tragedi kanjuruhan, setiap anak mendapatakan Rp 10 juta. Tapi itu tidak langsung diberikan, tapi bertahap selama 3 tahun," ujarnya.
Dana itu lanjut Yanti, akan didistribusikan per bulannya senilai Rp 250 ribu bekerjasama dengan Bank BRI. Nanti selain pendistribusian beasiswa pendidikan, LPA juga akan memberikan pendampingan secara psikis dan membantu proses pembuatan akun rekening di BRI.
"Jadi anak yang sudah memiliki KTP atau pendampingnya akan membuat akun di BRI dan didistribusikan," tuturnya.
Selain itu Yanti juga menyatakan memberikan sejumlah hadiah kepada para anak-anak tersebut disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mereka masing-masing. Ada 13 anak yang mendapatkan bantuan smartphone, yang sekolah di bangku SMA sederajat dan yang berkuliah.
"Hadiah-hadiah buat adik-adik, nomor sepatunya berapa, apa keinginannya, sudah kita catat semua. Di sini ada para orang tua dan para pendamping yang bergabung," ujarnya.
Dirinya berharap sedikit pemberian beasiswa dan hadiah ini bisa memotivasi anak-anak dari keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, untuk bisa melanjutkan pendidikan dan bisa melupakan kesedihannya.
"Kita semua sama seperti adik-adik juga merasakan kesedihan. Tapi kami berharap biar adik-adik biar tetap sekolah, adik-adik tetap rajin, tetap semangat. Kita semua berdoa, adik-adik tercapai semua cita-citanya, menjadi orang yang berbakti bagi nusa dan bangsa," tandasnya.
Pemberian bantuan ini sekaligus memperingati Hari Anak Dunia yang jatuh pada 20 November.
Baca Juga
Selain pemberian beasiswa pendidikan, para korban Tragedi Kanjuruhan juga diberikan bantuan peralatan sekolah hingga gadget smartphone bagi mereka yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi.
Pemberian bantuan langsung diserahkan oleh Yanti Airlangga Hartarto yang juga istri Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, pada Rabu (23/11/2022) di NK Kafe, Karangploso, Kabupaten Malang, Jatim.
"Kita ingin ketemu dengan anak-anak semua. Padahal setiap malam kita selalu memikirkan kondisi anak-anak di sini. Kita juga mengirim doa buat anak-anak semua, meskipun kita belum kenal," ucap Yanti di hadapan anak-anak dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Yanti menjelaskan, ada sebesar Rp 500 juta yang dikumpulkan dan akan dialokasikan ke anak-anak keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga
Nantinya dana itu meliputi untuk bantuan pendidikan yang diberikan setahun sekali selama tiga tahun, dengan total Rp 380 juta untuk masing-masing anak, termasuk pendampingan berkelanjutan ke keluarga korban dari sisi ekonomi.
"Yang berhasil diverifikasi, hanya 38 anak. Kita tidak ingin ada yang tidak terkait Tragedi kanjuruhan, setiap anak mendapatakan Rp 10 juta. Tapi itu tidak langsung diberikan, tapi bertahap selama 3 tahun," ujarnya.
Dana itu lanjut Yanti, akan didistribusikan per bulannya senilai Rp 250 ribu bekerjasama dengan Bank BRI. Nanti selain pendistribusian beasiswa pendidikan, LPA juga akan memberikan pendampingan secara psikis dan membantu proses pembuatan akun rekening di BRI.
"Jadi anak yang sudah memiliki KTP atau pendampingnya akan membuat akun di BRI dan didistribusikan," tuturnya.
Selain itu Yanti juga menyatakan memberikan sejumlah hadiah kepada para anak-anak tersebut disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mereka masing-masing. Ada 13 anak yang mendapatkan bantuan smartphone, yang sekolah di bangku SMA sederajat dan yang berkuliah.
"Hadiah-hadiah buat adik-adik, nomor sepatunya berapa, apa keinginannya, sudah kita catat semua. Di sini ada para orang tua dan para pendamping yang bergabung," ujarnya.
Dirinya berharap sedikit pemberian beasiswa dan hadiah ini bisa memotivasi anak-anak dari keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, untuk bisa melanjutkan pendidikan dan bisa melupakan kesedihannya.
"Kita semua sama seperti adik-adik juga merasakan kesedihan. Tapi kami berharap biar adik-adik biar tetap sekolah, adik-adik tetap rajin, tetap semangat. Kita semua berdoa, adik-adik tercapai semua cita-citanya, menjadi orang yang berbakti bagi nusa dan bangsa," tandasnya.
(shf)