30 Karyawan Bank BUMN Dirumorkan Positif COVID-19, Ini yang Terjadi

Rabu, 08 Juli 2020 - 19:24 WIB
loading...
30 Karyawan Bank BUMN Dirumorkan Positif COVID-19, Ini yang Terjadi
Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama pimpinan BI, OJK, dan BRI, memberikan penjelasan terkait kasus COVID-19 di Kanwil BRI Malang. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Beredar rumor melalui berbagai media sosial dan grup WhatsApp (WA), yang menyebutkan 30 karyawan salah satu bank BUMN di Kota Malang, positif COVID-19, hingga layanannya ditutup.

(Baca juga: Anaknya yang Masih TK Dibunuh, Orang Tuanya Tak Henti Menangis )

Namun, setelah pimpinan wilayah bank BUMN, bersama Pimpinan Bank Indonesia (BI) Malang, dan Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, bertemu Wali Kota Malang, Sutiaji, kabar burung tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar.

Layanan bank BUMN itu hingga saat ini masih berjalan normal dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Penerapan protokol kesehatan secara ketat ini, bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua pihak.

Sutiaji mengatakan, sengaja memanggil pimpinan wilayah bank BUMN, BI Malang, dan OJK Malang, untuk memastikan kondisi yang terjadi. "Dari hasil penelusuran yang kami lakukan, yang benar itu ada tujuh karyawan yang positif COVID-19. Semuanya dari unsur pimpinan wilayah," tegasnya.

(Baca juga: Mabuk Tuak, 1 Wanita dan 6 Pemuda di Semarang Dihukum Fisik )

Dia menambahkan, dari tujuh orang tersebut, tiga orang sudah terdata sebelumnya. Sedangkan tambahan empat orang lagi baru terdata pada Rabu (8/7/2020). "Ini yang empat orang, baru terkonfirmasi hari ini dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jatim," terang Sutiaji.

Dari tiga nama yang sebelumnya sudah dinyatakan positif COVID-19 tersebut, satu di antaranya meninggal dunia saat berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Awalnya almarhum masuk rumah sakit dengan status PDP pada 26 Juni 2020, selain itu juga memiliki penyakit penyerta berupa diabetes dan hipertensi.

"Setelah menjalani perawatan selama empat hari, yang bersangkutan meninggal dunia pada 30 Juni 2020. Hasil tes usap atau swab testnya baru keluar 1 Juli 2020, dan dinyatakan positif COVID-19," ujar Sutiaji, Rabu (8/7/2020).

(Baca juga: Minta Paksa 30% Dana Desa Jadi Motif Kerusuhan di Madina )

Setelah itu, pimpinan wilayah bank BUMN tersebut langsung melakukan rapid test secara serempat terhadap 200 karyawan yang ada di kantor tersebut, pada 2 Juli 2020. Dari hasil rapid test, yang dinyatakan reaktif langsung dikarantina dan dilanjutkan tes usap.

"Totalnya hingga saat ini ada tujuh yang positif, bukan 30 orang seperti yang disebar luaskan selama ini. Penluarannya seperti apa, masih ditelusuri. Yang pasti, ini merupakan transmisi personal," terang Sutiaji.

Dia juga memastikan, yang terpapar COVID-19 merupakan unsur pimpinan wilayah, sehingga tidak pernah bersinggungan dengan nasabah. Saat ini ruangannya, juga diisolasi sementara waktu untuk disterilkan.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Mereka yang positif sudah menjalani karantina mandiri, dan yang ada di bagian pelayanan dipastikan sudah negatif, karena sudah menjalani serangkaian rapid test hingga tes usap," terangnya.

(Baca juga: COVID-19 Palembang: Positif 1562, Tiga Kecamatan Menuju 200 Kasus )

Kepala BI Malang, Azka Subhan mengatakan, sejak awal munculnya COVID-19 sudah menyampaikan kepada seluruh perbankan di Malang, untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

"Pastinya setiap bank sudah punya protokol kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami sifatnya memberikan imbauan saja, karena masing-masing sudah menjalankannya," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) Perwakilan Malang, Sugiarto Kasmuri. "Kami juga telah mengimbau kepada para pelaku jasa keuangan, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan karyawan, serta nasabah, dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2766 seconds (0.1#10.140)