Ini Tampang 2 Begal Motor Guru MI, Korban Sempat Terseret 10 Meter
loading...
A
A
A
BLORA - Polres Blora dalam waktu singkat berhasil membekuk dua begal yang merampas motor guru madrasah ibtidaiyah (MI). Korban Dwi Cahyani Lutfitasari sempat terseret sejauh 10 meter.
Dua tersangka begal motor yakni Krisdiantoro (28) seorang warga Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora dan Moh Asroh Fahrudin (29) seorang warga Kecamatan/Kabupaten Rembang.
Kasat Reskrim AKP Supriyono menjelaskan, hanya dalam waktu singkat kedua pelaku langsung dibekuk dan diseret ke Polres Blora, beserta barang buktinya.
"Yang satu kita amankan di rumah orang tuanya Desa Kadiwono Rt 02/02 Kecamatan Bulu, Rembang, satunya lagi di rumah kos Jalan Gunung Sindoro Kelurahan Tempelan, Blora," ungkap AKP Supriyono.
Selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu unit honda supra X 125 warna hitam Nomor Polisi K 3901 KY berikut STNKnya, dan satu unit handphone di rumah pelaku Moh Asroh Fahrudin.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku dijerat pasal 365 KUH Pidana dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.
Sebelumnya, Dwi Cahyani Lutfitasari (18) seorang guru MI Darussalam Bacem, warga Desa Kemiri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dibegal oleh kedua pelaku.
Ia yang semula bermaksud menolong seorang laki-laki di jalan Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon malah menjadi korban begal.
Sepeda motornya dibawa kabur, dan ia terluka akibat terseret sepanjang 10 meter, saat hendak mempertahankan motornya.
Kapolsek Jepon AKP Ramin mengatakan awalnya pada Rabu (16/11/ 2022) sekitar pukul 07.10 WIB. Korban berangkat dari rumah menuju ke MI Darussalam Bacem untuk mengajar dengan mengendarai sepeda motor honda SupraX 125 warna hitam dengan Nomor polisi K 3901 KY.
Sesampainya di jembatan turut Desa Gedangdowo, Kecamatn Jepon ada seorang laki-laki yang menghentikannya.
Laki-laki itu mengaku kalau istrinya mau melahirkan di Desa Tempuran. Dengan alasan biar perjalanannya cepat, ia meminta untuk yang menyetir.
Namun, sesampai di Dukuh Angkruk, Desa Jatirejo, pelaku berhenti dan meminta korban turun sebentar. Tetapi ternyata pelaku justru membawa kabur motor korban.
Korban spontan menarik motornya namun malah terseret sampai 10 meter hingga mengalami luka lecet di tubuhnya.
Kasat Reskrim mengimbau warga agar tidak mudah percaya kepada orang asing yang tidak dikenal. Karena modus kejahatan saat ini terus berkembang dan masyarakat diminta agar selalu waspada.
"Kita harus tetap hati-hati dan waspada, dewasa ini banyak modus pelaku tindak kejahatan," pungkasnya.
Dua tersangka begal motor yakni Krisdiantoro (28) seorang warga Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora dan Moh Asroh Fahrudin (29) seorang warga Kecamatan/Kabupaten Rembang.
Kasat Reskrim AKP Supriyono menjelaskan, hanya dalam waktu singkat kedua pelaku langsung dibekuk dan diseret ke Polres Blora, beserta barang buktinya.
"Yang satu kita amankan di rumah orang tuanya Desa Kadiwono Rt 02/02 Kecamatan Bulu, Rembang, satunya lagi di rumah kos Jalan Gunung Sindoro Kelurahan Tempelan, Blora," ungkap AKP Supriyono.
Selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu unit honda supra X 125 warna hitam Nomor Polisi K 3901 KY berikut STNKnya, dan satu unit handphone di rumah pelaku Moh Asroh Fahrudin.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku dijerat pasal 365 KUH Pidana dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.
Sebelumnya, Dwi Cahyani Lutfitasari (18) seorang guru MI Darussalam Bacem, warga Desa Kemiri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dibegal oleh kedua pelaku.
Ia yang semula bermaksud menolong seorang laki-laki di jalan Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon malah menjadi korban begal.
Sepeda motornya dibawa kabur, dan ia terluka akibat terseret sepanjang 10 meter, saat hendak mempertahankan motornya.
Kapolsek Jepon AKP Ramin mengatakan awalnya pada Rabu (16/11/ 2022) sekitar pukul 07.10 WIB. Korban berangkat dari rumah menuju ke MI Darussalam Bacem untuk mengajar dengan mengendarai sepeda motor honda SupraX 125 warna hitam dengan Nomor polisi K 3901 KY.
Sesampainya di jembatan turut Desa Gedangdowo, Kecamatn Jepon ada seorang laki-laki yang menghentikannya.
Laki-laki itu mengaku kalau istrinya mau melahirkan di Desa Tempuran. Dengan alasan biar perjalanannya cepat, ia meminta untuk yang menyetir.
Namun, sesampai di Dukuh Angkruk, Desa Jatirejo, pelaku berhenti dan meminta korban turun sebentar. Tetapi ternyata pelaku justru membawa kabur motor korban.
Korban spontan menarik motornya namun malah terseret sampai 10 meter hingga mengalami luka lecet di tubuhnya.
Kasat Reskrim mengimbau warga agar tidak mudah percaya kepada orang asing yang tidak dikenal. Karena modus kejahatan saat ini terus berkembang dan masyarakat diminta agar selalu waspada.
"Kita harus tetap hati-hati dan waspada, dewasa ini banyak modus pelaku tindak kejahatan," pungkasnya.
(shf)